April 19, 2024

Pondoksalam – Pengertian Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk dari adanya hubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem itu dapat juga dikatakan ialah sebagai suatu sistem padaa suatu daerah yang terjadi hubungan timbal balik diantara komponen biotik (hidup) serta juga komponen abiotik (tak hidup) atau juga dengan lingkungannya.

Pengertian-Ekosistem

Ekosistem tersebut berasal dari kata “oikos” yang mempunyai arti rumah sendiri serta juga “sistema” yang mempunyai arti terdiri dari bagian-bagian yang utuh atau juga  saling memengaruhi.


Komponen Ekosistem

Dengan secara garis besar komponen penyusun ekosistem tersebut terdiri dari 2  komponen yakni komponen biotik serta komponen abiotik :

Komponen Biotik

Komponen biotik adalah suatu komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup yang terdapat di bumi.Dengan erdasarkan segi tingkatan trofik atau juga nutrisi, komponen biotik tersebut dibedakan menjadi 2 macam antara lain ialah sebagai berikut :

  1. Komponen autotrof adalah suatu organisme uniseluler serta juga multiseluler yang bisa untuk berfotosintetis. Seperti tumbuhan berbiji, ganggang, tumbuhan paku, fitoplankton,  serta juga tumbuhan lumut. Organisme pada komponen autotrof adalah suatu produsen yang utama didalam ekosistem.
  2. Komponen fotouatotrof adalah suatu organisme yang dimanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain ialah sebagai bahan makanan. Organisme heterotrof tersebut terdiri dari herbivor ialah sebagai konsumen primer I, karnivor tersebut memakan herbivor ialah sebagai konsumen sekunder II, karnivor tersebut memakan karnivor ialah sebagai konsumen tersier III, dekomposer serta detritivor. Dengan berdasarkan peran serta juga fungsinya tersebut dibedakan 3 macam yakni produsen, konsumen, dekomposer.

Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen fisik serta juga kimiawi yang terdapat pada suatu ekosistem ialah sebagai medium atau juga substrak untuk dapat berlangsungnya suatu kehidupan

  1. Udara merupakan komponen penting kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem untuk dapat bernapas, berfotosintetis dan  lain sebagainya.
  2. Air merupakan suatu kebutuhan setiap makhluk hidup. Air tersebut diperlukan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
  3. Garam Mineral tersebut memengaruhi kesetimbangan air didalam organisme denganmelalui osmosis. Sebagian dari organisme terestrial tersebut mampu beradaptasi didalam lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Sinar Matahari merupakan siati sumber energi dari seluruh kehidupan yang terdapat di bumi serta juga berfungsi didalam mengatur tingkah laku organisme.
  5. Suhu adalah suatu derajat energi panas yang berasal dari adanya radiasi sinar yang bersumberkan dari energi matahari
  6. Topografi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi ekosistem , karena jika terdapat topografi yang berbeda bisa menyebabkan perbedaan pada penerimaan cahaya, tekanan udara, suhu udara, kelembaban.

Jenis Ekosistem

Ekosistem terbagi atas dua yaitu ekosistem perairan dan ekosistem darat, dimana kali kita akan menginformasikan macam-macam ekosistem darat.

Ekosistem Darat

Macam-Macam Ekosistem Darat dan Ciri-Cirinya –  Ekosistem darat tersebut berada didalam area yang sangat luas yang disebut ialah dengan bioma. Tipe bioma tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya iklim, sedangkan iklim tersebut dipengaruhi dari letak geografis didalam garis lintang serta juga ketinggian tempat suatu permukaan laut.

Sebagian dari nama bioma tersebut disesuaikan dengan vegetasi (tumbuhan) yang dominan. Terdapat 7 macam bioma di bumi, yakni hutan hujan tropis, padang rumput, savana, hutan gugur, tundra, gurun, dan taiga. Berikut ini merupakan penjelasan macam-macam ekosistem darat serta juga ciri-cirinya seperti ciri-ciri hutan gugur, ciri-ciri tundra, ciri-ciri gurun, ciri-ciri taiga, ciri-ciri hutan hujan tropis, ciri-ciri padang rumput, ciri-ciri sabana,  antrara lain ialah sebagai sebagai berikut :


Macam Ekosistem Darat dan Ciri-Cirinya

  1. Hutan Hujan Tropis
    Hutan hujan tropis tersebut terdapat pada wilayah Khatulistiwa, ialah seperti dalam lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (malaysia, indonesia, thailand), serta juga lembah sungai kongo. Hutan hujan tropis tersebut mempunyai ciri-ciri abiotik sebagai berikut.
    1. Mempunyai curah hujan yang sangat tinggi diantara 200-450  cm/tahun
    2. Sepanjang tahun Matahari tersebut bersinar dengan suhu lingkungan diantara21-30 derajat celsius
    3. Pada hutan hujan tropis pohon-pohon itu bisa tumbuh tinggi mencapai 55 m serta juga membentuk kanopi (tudung).
  2. Padang Rumput
    Padang rumput itu terdapat pada daerah tropis hingga beriklim sedang, seperti  ialah Hongaria, Amerika selatan, Australia, serta juga Rusia Selatan.
    Di Indonesia, padang rumput terdapat pada Nusa Tenggara. Rata-rata pada curah hujan 25-50 cm/tahun (ada juga yang mencapai 100 cm/tahun) serta juga hujan turun itu tidak teratur. Ciri-Ciri Padang Rumput sebagai berikut :
    1. Terdapat pada daerah tropika serta juga sub tropika
    2. Curah hujan bioma padang rumput ialah dianatara 25-50 cm/tahun, namun turunnya tidak teratur
    3. Iklim bioma padang rumput tersebut pada dasarnya bersuhu panas
    4. Ditemukan adanya posorita serta juga drainase yang tidak teratur, yang menyebabkan tumbuhan sukar untuk mengambil air
    5. Hewan yang hidup pada padang rumput ialah seperti reptil, burung, kanguru, kijang, singa, serigala, ular, pengerat, serangga, cheetah, jaguar,  zebra, serta juga jerapah.
  3. Sabana
    Sabana (savana) merupakan padang rumput yang diselingi oleh adanya pohon-pohon. Sabana tersebut terletak didaerah tropis dengan curah hujan ialah sekitar 90-150 cm/tahun. Sabana tersebut  dibedakan menjadi 2 jenis yakni sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa jenis pohon).
    Jenis pada tumbuhan pembentuk bioma sabana tersebut yakni rumput, Acacia, Eucalyptus, serta Coryphautan (gerbang), sedangkan dalam jenis hewannya diantaranya sebagai berikut, macam tutul, rayap, kijang, zebra, singa, gajah,  serangga, dan kuda. Ciri-Ciri Sabana, diantaranya :
    1. Padang rumput yang diselingi oleh  pohon-pohon
    2. Terletak pada daerah tropis dengan curah hujan ialah sekitar 90-150 cm/tahun.
    3. Sabana terdapat pada Nusa tenggara timur, Nusa tenggara barat, Amerika Utara serta Kenya (Afrika)
  4. Hutan Gugur
    Hutan gugur tersebut terdapat pada daerah yang mengalami 4 musim seperti, musim dingin, musim panas, musim semi, musim gugur. Hutan gugur mempunyai curah hujan yang merata sepanjang tahun ialah sekitar 75-100 cm/tahun. Tumbuhan yang hidup pada dasarnya mempunyai daun lebar, seperti oak, elm, maple, serta juga beech. Pada musim dingin, air membeku sehingga akan tidak bisa diserap tumbuhan sehingga tumbuhan yersebut tidak dapat melakukan fotosintetis. Akibatnya ialah, daun menjadi berubah warna menjadi merah lalu cokelat, serta pada akhirnya gugur. Sebaliknya jika pada musim panas tiba-tiba serta juga salju mencair, tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk dapat melakukan fotosintetis. Pada musim dingin, beberapa dari hewan hidup di ekosistem hutan gugur akan mengalami hibernasi (tidak aktif bergerak serta juga tidak makan, hanya tidur), seperti hamster serta juga kelelawar. Beberapa dari hewan pemakan biji, seperti leming, tersebut akan menyimpan cadangan makanan pada lubang persembunyian. terdapat juga hewan yang membentuk lemak pada dibawah kulit, misalnya ialah hewan pengerat. Sementara itu, burung-burung tersebut melakukan imigrasi ke daerah yang lebih hangat. Ciri-Ciri Hutan Gugur, diantaranya :
    1. curah hujan merata yakni 75-100 mm/tahun
    2. memiliki 4 musim (panas, dingin, gugur, dan semi)
    3. terletak di wilayah sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS
  5. Tundra
    Tundra adalah suatu bioma yang paling dingin. Bioma tundra  tersebut dibedakan dengan 2 macam yakni tundra arktik dan timdra alpin. Tundra arktik terdapat pada daerah kutup utara (arktik), Siberia, Finlandia, Rusia serta juga kanada. Tanahnya itu ditutupi oleh salju yang mencair pada musim panas. Pada musim dingin, tidak akan ada cahaya Matahari yang berlangsung dalam selama sekitar 9 bulan. Matahari tersebut baru bersinar pada musim panas yang hanya berlansung hanya sekitar tiga bulan. Tundra alpin tersevyt terdapat pada puncak pegunungan yang tinggi, ialah seperti di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua. Vegetasi tundra alpin tersebut didominasi oleh rumput alang-alang, lichen, perdu, serta juga lumut daun. Ciri-Ciri Tundra, diantaranya :
    1. Terdapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin akan sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan.
    2. Musim panas hanya akan berlangsung selama 3 bulan, Dalam masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
    3. Fauna khas bioma tundra ialah “Muskoxem” (bison berhulu tebal) serta juga Reindeer/Caribou (rusa kutub)
  6. Gurun
    Gurun merupakan suatu padang luas yang tandus dikarenkan hujan yang sangat jarang sekali turun pada daerah tersebut. Contohnya ialah Gurun Gobi di Asia serta juga Gurun Sahara di Afrika. Ciri-Ciri Gurun, diantaranya :
    1. Curah hujan itu sangat rendah: kurang dari 25 cm/tahunnya
    2. Keadaan tanahnya juga sangat tandus serta tidak dapat menyimpan air
    3. Kecepatan pada evaporasi (penguapan) sangat tinggi
    4. Kelembapan pada udara sangat rendah
    5. Suhu lingkungan pada beberapa gurun dapat sangat panas, dengan suhu di siang hari nya mencapai 60 derajat celcius, sedangkan pada malam hari mencapai 0 derajat celcius.
  7. Taiga
    Taiga (hutan boreal) itu terdapat pada daerah diantara subtropis serta juga kutub, seperti Alaska, Rusia, Amerika utara, dan juga semenanjung Skandinavia. Bioma tersebut  juga terdapat pada pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan dominan ialah berdaun jarum (konifer) yang tampak hijau sepanjang tahun, seperti alder, cemara, spruce, birch serta juga juniper. Hewan yang hidup pada ekosistem taiga ini, antara lain ialah serigala, burung, moose, ajak, beruang hitam, serta juga lynx.  Ciri-Ciri Taiga, diantaranya :
    1. perbedaan pada suhu pada musim panas serta juga musim dingin sangat tinggi
    2. pertumbuhan tanaman tersebut terjadi pada musim panas (3-6 bulan)
    3. tumbuhan atau pohon yang seragam (homogen)

Ekosistem Perairan

Ekosistem perairan adalah syaty ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri dari air. Makhlukh hidup (komponen biotik) didalam ekosistem perairan tersebut dibagi dalam beberapa kelompok, antara lain sebagai berikut :

  1. Plankton, tersebut terdiri dari fitoplankton serta zooplankton. Organisme tersebut dapat bergerak dan juga berpindah tempat dengan secara pasif dikarenakan pengaruh arus air, seperi ialah ganggung uniseluler serta juga Protozoa.
  2. Nekton, adalah suatu organisme yang bergerak aktif (berenang), seperti ialah katak dan ikan.
  3. Neuston, adalah suatu organisme yang mengapung pada permukaan air, seperti, eceng gondok, serangga air, ganggang, serta juga teratai.
  4. Bentos, adalah suatu organisme yang berada pada dasar perairan, seperti ialah cacing, udang, ganggang dan kepiting.
    Perifiton, adalah suatu organisme yang melekat diorganisme lain seperti ialah siput dan ganggang.

Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut penjelasan ekosistem air tawar dan ekosistem air laut…

1. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik antara lain sebagai berikut :

  1. Dipengaruhi oleh adanya iklim serta cuaca
  2. mempunyai kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah dibandingan cairan yang terdapat dalam sel makhluk hidup
  3. Penetrasi atau juga masuknya cahaya matahari kurang

Jenis Ekosistem Air Tawar – Dengan berdasarkan dari keadaan airnya, ekosistem air tawar tersebut dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut..

  1. Ekosistem air tawar lentik (tenang) ialah seperti rawa dan danau
  2. Ekosistem air tawar lotik (mengalir) ialah seperti air terjun dan sungai

Dengan berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar tersebut terbagi menjadi beberapa zona (daerah), ialah sebagai berikut :

  1. Zona litoral merupakan suatu daerah dangkal yang bisa ditembus oleh cahaya matahari hingga ke dasar perairan.
  2. Zona Limnetik merupakan suatu daerah yang terbuka yang jauh pada dari tepian sampai  padakedalaman yang masih bisa ditembus cahaya matahari.
  3. Zona profundal merupakan suatu daerah didalam serta juga tidak dapat ditembus cahaya matahari. Pada daerah ini tidak dapat ditemukan adanya organisme fotosintetik (produsen), namun tetapi dihuni oleh hewan pemangsa serta juga organisme pengurai.

2. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri abiotik antara lain sebagai berikut :

  1. Mempunyai kadar garam (salinitas) yang tinggi .
  2. Tidak dapat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
  3. Habitatnya berada di air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya.
  4. Mempunyai arus laut yang pergerakannya dipengaruhi oleh adanya arah angin, perbedaan densitas (massa jenis) gaya gravitas, air, suhu, tekanan air, serta juga gaya tektonik batuan Bumi.
  5. Mempunyai variasi dari perbedaan suhu dibagian permukaan dengan kedalam laut

Pembagian Ekosistem Air Laut – Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi dala beberapa zona atau daerah antara lain sebagai berikut.

  1. Zona fotik merupakan daerah yang bisa  ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200 meter.
  2. Zona twilight merupakan  suatu daerah dengan kedalaman air yakni sekitar 200 – 2.000 meter. Cahaya matahari remang-remang sehingga tidak efektif dalam melakukan proses berfotosintetis
  3. Zona afotik merupakan  suatu daerah yang tidak bisa  ditembus cahaya matahari sehingga akan selalu gelap. pada Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.
    Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut.
  4. Zona litoral merupakan  suatu daerah yang akan terendam  padasaat terjadi suatu pasang dan saat air laut surut terlihat seperti daratan.
  5. Zona neritik merupakan  suatu daerah laut dangkar yang kurang dari 200 m. Zona neritik tersebut dapat ditembus cahaya matahari serta juga banyak ditempati ganggang laut dan ikan.
  6. Zona batial merupakan  suatu daerah laut yang mempunyai kedalaman air sekitar 200 m-2.00 m dengan keadaan remang-remang. Didalam zona batial tersebut tidak terdapat produsen melainkan hanya dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), seperti ikan.
  7. Zona abisal merupakan  suatu daerah paling laut dengan keadaan laut yang cukup gelap. Kedalaman air zona abisal tersebut dapat lebih dari 2.000 m. Zona abisal tersebut dihuni oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa organisme), serta juga pengurai.

Macam Ekosistem Air Laut – berikut ini macam-macam ekosistem air laut

  1. Ekosistem laut dalam.
    Ekosistem laut tersebut dalam terdapat pada laut didalam atau palung laut yang gelap dikarenakan tidak bisa ditembus oleh adanya cahaya matahari. Ekosistem tersebut tidak ditemukan produsen. Organisme yang dominan ialah predator serta juga ikan yang mempunyai kandungan fosfor pada penutup kulitnya sehingga dapat bercahaya pada tempat gelap.
  2. Ekosistem terumbu karang.
    Ekosistem terumbu karang tersebut terdapat pada laut dangkal dengan air jernih. Didalam ekosistem tersebut terdapat organisme ialah seperti hewan-hewan terumbu karang (Coelenterata), Mollusca (kerang, siput), ikan, ganggang, serta juga hewan spons (Porifera). Ekosistem terumbu karang pada Indonesia yang cukup terkenal di antaranya ialah Taman Nasional Bawah Laut Bunaken.
  3. Ekosistem estuari.
    Ekosistem estuari tersebut terdapat pada daerah percampuran air laut dengan air sungai. Salinitas air di estuari tersebut lebih rendah daripada ppm. Di daerah estuari tersebut dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas, yakni padang lamun (seagrass) serta jugahutan mangrove.
  4. Ekosistem pantai pasir.
    Ekosistem pantai pasir terdiri dari hamparan pasir yang selalu terkena oleh deburan ombak air laut. Vegetasi atau tumbuhan yang dominan ialah formasi pes-captae dan formasi bqarringtonia.
    1. Formasi pes-caprae terdiri dari tanaman berbatang lunak serta juga berbiji (terna) seperti Ipomoe pes-caprae, Spinifex littoreus, serta juga Vigna marina.
    2. Formasi barringtonia terdiri dari perdu serta juga pohon, ialah seperti Terminalia catappa, Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina, serta juga Hibiscus tiliaceus.
  5. Ekosistem pantai batu.
    Ekosistem pantai batu mempunyai banyak bongkahan batu besar ataupun juga batu kecil. Organisme yang dominan pada ekosistem ini, yakni , siput, burung, kepiting, ganggang merah, ganggangcokelat,  dan kerang. Ekosistem ini banyak pada daerah pantai barat Sumatra, Nusa tenggara, pantai selatan Jawa, Bali, serta juga maluku.

Sekian dan terimakasih sudah membaca mengenai Pengertian Ekosistem, Jenis, dan Komponennya, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *