Desember 26, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pondoksalam – Pengertian Pluralisme adalah sebuah paham atau pandangan hidup yang mengakui sekaligus menerima adanya “kemajemukan” atau juga “keanekaragaman” yang terdapat di dalam sebuah kelompok di masyarakat.

Pengertian-Pluralisme-adalah

Kemajemukan dan juga keanekaragaman dalam hal ini bermaksud dilihat dari segi suku, ras agama, adat istiadat serta yang lainnya.

1. Pengertian Pluralisme Secara etimologi

Secara etimologi atau juga bahasa kata Pluralisme ini berasal dari bahasa Inggris yang diambil dari kata “pluralism”. Pluralisme ini terdiri dari dua kata diantaranya yakni plural serta isme.

Plural artinya beragam. Sementara isme tersebut berarti paham. Sehingga apabila dikaitkan kedua katanya, pluralisme adalah paham atas keberagaman.

Dari definisi itulah banyak kesalah pahaman tentang makna dari pluralisme sehingga memicu adanya ambiguitas.

Pluralisme ini adalah kata jamak atau tidak satu. Atau di dalam kebudayaan ini berarti banyak kebudayaan yang berbeda-beda di dalam sebuah masyarakat.

Di dalam kamus teologi, pluralisme tersebut merupakan pandangan filosofis yang tidak mereduksikan seluruh objek terhadap sebuah prinsip terakhir, tetapi menerima adanya perbedaan.

Pluralisme tersebut dapat atau bisa saja menyangkut di dalam bidang politik, kultural, dan juga religius.

Sementara di dalam kamus besar bahasa Inggris pluralisme tersebut ini mempunyai tiga definisi, antara lain:

  1. Pengertian kegerejaan:
    (i) Sebutan bagi orang yang memegang lebih dari sebuah jabatan pada struktur kegerejaan;
    (ii) Memegang dua jabatan ataujuga lebih secara bersamaan, baik yang memiliki sifat kegerejaan ataupun juga non-kegerejaan.
  2. Pluralisme di dalam filosofis:
    Suatu sistem pemikiran yang kemudian mengakui adanya landasan pemikiran mendasar yang lebih dari satu.
  3. Pluralisme dalam sosiopolitis:
    Suatu sistem yang mengakui adanya suatu koeksistensi keragaman dari golongan atau kelompok, baik yang itu bercorak aspek perbedaan dengan ciri di antara golongan atau kelompok tersebut.

Dari ketiga pengertian di atas, masih bisa untuk disederhanakan menjadi: suatu koeksistensinya kelompok atau kepercayaan di dalam satu waktu dengan tetap terpeliharanya adanya keragaman dan juga karakteristik masing-masing.


2. Pengertian Pluralisme Secara umum

Pluralisme ini adalah kondisi majemuk masyarakat yang berhubungan erat dengan sistem sosial, kebudayaan, dan juga politik yang berbeda.

Namun perbedaan ini pun bisa mencapai keteraturan sosial akibat dari adanya kesadaran apabila kehidupan ini dijalankan dengan adanya keanekaragaman.

Atau pun juga ada yang menyebutkan definisi dari pluralisme ini ialah pandangan filosofis yang dilakukan oleh kelompok ataupun juga seseorang dengan tidak menghakimi sesuatu terhadap prinsip.

Dan juga dengan suka rela dan ikhlas menerima perbedaan yang menyangkut terhadap beragam bidang seperti halnya agama, kebudayaan, dan juga politik.


Sejarah Pluralisme Adalah

Dasar pemikiran dari pluralisme ini berawal dari masa Pencerahan (Enlightenment) Eropa, tepatnya pada abad ke-18 M. Pluralisme ini berasal dari paham liberalisme yang kemudian berkembang di abad ke-18 M dalam kalangan pemeluk agama Kristen di Eropa.Sebelum masa itu, Liberalisme itu sudah lahir di tengah – tengah sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya berbagai konflik yang berlangsung diantara gereja itu dengan kehidupan nyata luar gereja.

Atau hadir sebagai tanggapan kepada adanya rasa intoleransi religius yang kemudian banyak bermunculan diantara agama-agama yang berbeda atau juga pada agama yang sama.

Tak hanya itu saja, liberalisme tersebut pun juga sebagai tanggapan politik kepada keadaan sosial masyarakat Kristen Eropa yang plural dengan perbedaan kelompok, sekte, serta mazhab. Hal ini lah yang kemudian membuat paham liberalisme politik tersebut melahirkan paham baru yakni pluralisme.

Dengan berdasarkan dari uraian di atas maka bisa untuk disimpulkan bahwa pluralisme ini berkembang sebagai suatu dasar teoritis pada teologi Kristen untuk berinteraksi secara toleran terhadap agama lain dan juga toleran terhadap sekte di dalam agama Kristen itu sendiri.

Sementara di dalam agama Islam sendiri, pluralisme telah ada sejak pada zaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini kemudian ditandai dengan adanya Piagam Madinah di tahun 622 M. Yang mana dimasa itu, kota Madinah area pluralnya yang memeluk agama Islam yakni sebagai kaum minoritas.

Rasul kemudian berperan sebagai pemersatu, tanpa meleburkan diri ke dalam masyarakat tunggal.Piagam Madinah itu berupa undang-undang untuk dijadikan sebagai pelindung hak dan juga kepentingan seluruh masyarakat yang ada di kota Madinah.

Piagam Madinah ini adalah sebuah kontrak sosial yang kemudian menjadi identitas kelompok tetap yang diakui dan juga bersolidaritas. Atau dengan sebutan lain, apa yang berlangsung di kota Madinah dimasa itu adalah suatu hakikat pluralisme yang sebenarnya.


Tokoh Pluralisme

Dibawah ini merupakan beberapa tokoh pluralisme yang terkenal, antara lain sebagai :

  1. Ernst Troelsch (1865-1923) merupakan teolog Kristen liberal.
  2. Arnold Toynbee(1889-1975) pemikirannya hampir mriip dengan Ernst Troelsch di dalam sebuah karyanya yang berjudul An Historian’s Approach To Religion (1965) .
  3. Crishtianity An World Religions (1957).

Jenis Pluralisme Adalah

Sederhananya, makna dari kata pluralisme itu ialah keberagaman, oleh sebab itu pluralisme tersebut memiliki beberapa macam, diantaranya

1. Pluralisme Agama

Negara Indonesia sendiri adalah sebuah negara kepulauan yang terdapat banyak suku dan budaya serta agama didalamnya. dengan mayoritas penduduknya itu memeluk agama islam dan juga menjadi yang terbesar di dunia.

Agama yang di akui diakui Indonesia dengan hak serta juga kewajiban warga negara yang sama, diantaranya sebagai berikut

  1. Islam
  2. Kristen
  3. Khatolik
  4. Hindu
  5. Budha
  6. Konghucu

2. Pluralisme Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan ini kemudian akan memicu adanya paham yang berbeda berdasarkan dari tingkat pendidikan dari seseorang. tetapi di dalam hal itu justru nilai pluralisme tersebut akan menjadi memudar

Tingkat pendidikan yang seharusnya tidak akan menjadi suatuhal yang menimbulkan perbedaan. Namun seharusnya harus menjadi suatu pemersatu.

Pertumbuhan di dalam ilmu pengetahuan tersebutlah yang menunjukkan hak-hak individu untuk memutuskan kebenaran yang memiliki sifat universal untuk tiap-tiapindividu.
Kamu dapat mempelajari segala macam ilmu pengetahuan yang terdapat di sekolah.


3. Pluralisme Sosial

Pluralisme sosial atau keberagaman sosial ini ialah bidang yang terdiri atas budaya, adat, suku, ras serta etnik. Indonesia sebagia suatu bangsa yang mempunyai lebih dari 700 kelompok etnik dan juga 1.340 suku.

Hal itu menjadi sebuah kekayaan negara Indonesia di mata Internasional disebabkan karna tidak ada negara lain didunia yang mempunyai keberagaman serupa Indonesia.


4. Pluralisme Budaya

Keanekaragaman dari unsur budaya seringkali menjadi salah satu penyebab utama dari adanya konflik di belahan dunia.

Pemicu dari adanya konflik budaya yang terjadi dimasyarakat ini adalah adanya rasa persaingan dan juga adanya sikap primordialisme serta egosentrisme yang mana menjadikan masyarakatnya menganggap apabila entis yang mereka peluk ialah etnik yang paling baik.


5. Pluralisme Media

Media ini merupakan salah satu aspek terpenting yang dijadikan sebagai alat guna menyiarkan informasi dan juga memiliki wewenang secara bebas serta juga keberadaannya sudah diakui oleh negara.


Dampak Pluralisme Adalah

Terdapat beberapa dampak yang muncul dari adanya pluralisme di dalam masyarakat, antara lain ialah sebagai berikut:

1. Dampak positif

  1. Memahami adanya keberagaman yang ada di dalam masyarakat.
  2. Meningkatkan penadapatan dari suatu negara.
  3. Membentuk warga yang bersifat modern.
  4. Menjadi daya tarik untuk pengunjung luar negeri/turis yang berkunjung ke suatu wilayah atau negara.

2. Dampak negatif

  1. Munculnya rasa persaingan antar suku, ras ataupun agama.
  2. Memicu adanya perpecahan yang disebebkan karna kurangnya rasa dan juga sikap toleransi.
  3. Timbulnya rasa egois dalam kalangan masyarakat.
  4. Munculnya gesekan sosial yang berlangsung akibat dari adanya konflik yang berlangsung di dalam masyarakat.
  5. Munculnya sikap individualisme yang menjadi suatu “kebudayaan” di kalangan masyarakat.

Manfaat Pluralisme Adalah

Selain dari beberapa dampak di atas, pluralisme tersebut pun memiliki manfaat di dalam masyarakat, antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Memunculkan rasa saling menghargai diantara satu sama lain.
  2. Untuk mengembangkan kultur, tradisi serta keyakinan yang dipercaya oleh tiap – tiap individu.
  3. Meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia.
  4. Membentuk masyarakat yang memprioritaskan sikap toleransi serta menghargai adanya perbedaan.

Perubahan Perilaku Masyarakat Pluralisme

Secara universal, perubahan dari perilaku masyarakat kepada adanya pluralisme terbagi ke dalam 3 jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Afektif
    Ini merupakan suatu perubahan perilaku masyarakat yang muncul dari segi perilaku kehidupan terhadap lingkungan masyarakat.
  2. Kognitif
    Ini merupakan contoh dari perubahan perilaku masyarakat yang dilandasi dengan pola pikir.
  3. Psikomotorik
    Ini merupakan contoh dari perubahan perilaku masyarakat yang dilandasi dengan sikap atau pun tindakan yang dilakukan pada lingkungan sosial.

Contoh Pluralisme Adalah

Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari pluralisme, antara lain sebagai berikut :

1. Keberagaman Agama

Seperti yang sudah disebutkan di atas, mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, kendati demikian, Indonesia juga masih ada lima agama lain yang diakui keberadaannya, antara lain: kristen, konghucu, budha, hindu, dan juga katolik.


2. Keberagaman Suku Bangsa

Negara Indonesia dari sabang sampai merauke, mempunyai kurang lebih sebanyak 700 suku, dan juga seluruh suku tersebut mempunyai hak warga negara yang sama sebagaimana yang tercantum di dalam Sila 5 Pancasila yang menyebutkan tentang Keadilan Sosial.


3. Keberagaman Bahasa

Bahasa adalah bentuk dari keragaman budaya. Karena terdapat ratusan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Sebagai contoh bahasa daerah di Indonesia yaitu Bahasa Batak dari Sumatra Utara, Bahasa Sunda dari Jawa barat,Bahasa Jawa dari Jawa serta yang lainnya.

Selain contoh di atas, terdapat juga contoh pluralisme lainnya, diantaranya :

  1. Kebersamaan untuk melakukan aktivitas gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar.
  2. Tidak memaksakan kehendak dari orang lain untuk mengikuti kepercayaan yang kita yakini.
  3. Membantu untuk mendirikan pembangunan dari fasilitas umum.
  4. Saling menghormati hak serta kewajiban dari masing – masing agama.
  5. Membantu orang lain pada waktu sedang mengalami kecelakaan ataupun menjadi korban bencana alam.
  6. Menghormati adat istiadat yang ada di dalam bermasyarakat. Sebagai contoh masyarakat bali yang mayoritasnya memeluk Hindu bisa hidup berdampingan dengan masyarakat pendatang yang berbeda agama.
  7. Terbuka untuk menerima perbedaan pandangan serta pendapat.
  8. Turut serta untuk membangun persatuan dalam meraih pembangunan negara.
  9. Tidak melakukan keonaran di dalam lingkungan masyarakat.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Pluralisme, Sejarah, Manfaat, Dampak, Macam dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *