April 19, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi – Systems Development Life Cycle (SDLC) Siklus Hidup Pengembangan Sistem ataupun Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle ) dalam rekayasa sistem juga rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang dalamnya digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Konsep pada umumnya merujuk pada  sistem komputer ataupun informasi. SDLC juga iyalah pola yang diambil untuk mengembangkan suatu sistem perangkat lunak, yang terdiri dari Beberapa Tahap yaitu:

  1. Rencana(planning)
  2. Analisis (analysis)
  3. Desain (design)
  4. Implementasi (implementation)
  5. Uji coba (testing)
  6. Pengelolaan (maintenance).

Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem dan yang paling sering digunakan, yaitu :

  1. Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle)
  2. Siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping)
  3. Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Siklus Hidup Pengembang Sistem Informasi

Dibawah ini merupakan tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem informasi, diantaranya :

Tahap Perencanaan

Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta dapat memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia serta siapa yang melaksanakan.


Usulan

Usulan perubahan pada sistem dari internal biasanya berisi dikarenakan:

  1. Adanya permasalahan yang dihadapi sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi.
  2. Pembuatan order yang sering terlambat dan laporan yang tidak up to date.
  3. Penyempurnaan terhadap sistem yang ada seperti efisiensi atau kontrol.
  4. Keputusan Manajemen

Usulan-usulan tersebut harus mendapat persetujuan dari manajemen karena menyangkut biaya, perubahan system kerja (uraian kerja dan tanggung jawab), keamanan data, hubungan dengan pelanggan.


Kerangka acuan kerja

Setelah mendapatkan persetujuan dari manajemen, selanjutnya akan dibentuk tim yang dapat terdiri dari devisi-devisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja yang menyangkut :

  1. latar belakang
  2. Maksud dan tujuan
  3. Sasaran proyek
  4. Ruang lingkup pekerjaan
  5. Jangka waktu pelasaknaannya
  6. Prioritas pekerjaan
  7. Anggaran (Dana)

Berdasarkan kerangka acuan kerja diatas , disusunlah anggaran / dana untuk hardware, software, pelatihan SDM, pemeliharaan dan cadangan untuk keperluan yang tidak terduga.


Penunjukan tim pelaksana

Setelah semua kegiatan diatas diketahui, selanjutnya diputuskan apakah pengembangan sistem informasi akan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pihak konsultan. Setelah menetapkan pelaksana, diminta untuk memasukkan proposal pelaksanan sistem informasi sesuai dengan Pendidikanku.org kerangka acuan kerja. Proposal tersebut akan dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan atau tidak.


Menilai kelayakan proyek

Penilaian kelayakan proyek mencakup kelayakan operasional, teknis dan ekonomis. Dalam praktek, yang dominan dinilai umumnya aspek ekonomisnya (dana).

  1. Kelayakan Operasional
    Menyangkut dengan apakah secara operasional sistem yang baru akan dapat dilaksanankan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan metode training yang diberikan, pelayanan purna jual atau pemeliharaan serta efisiensi serta efektifitas system baru
  2. Kelayakan Teknis
    Menyangkut apakah radware / software yang akan dikembangkan dapat tersedia, jadwal pelaksanaan dan sistem keamanan data.
  3. Kelayakan ekonomis
    Menyangkut biaya untuk membuat serta menjalankan sistem baru yang keuntungannya yang akan diperoleh dari sistem tersebut.

Tahap Analisis

Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi serta dapatmengevaluasi permasalahan yang ada, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Mengidentifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dapat dipecahkan dengan munculnya pertanyaan.


Memahami Kerja Sistem yang Ada

Dilakukan dengan mempelajari secara lebih  rinci bagaimana suatu  sistemitu yang sudah ada dan berjalan.Serta Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sistem.


Menganalisis Sistem

Berdasarkan data yang sudah ada atau diperoleh maka dapat dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.


Membuat Laporan

Laporan juha perlu dibuat karena untuk sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah  sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilaksanakan.

terima kasih sudah membaca Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi, kami berharap apa yang diuraikan diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *