Pengertian BPA BPR BPI
Dibawah ini merupakan pengertian dari BPA, BPR, Dan BPI, diantaranya sebagai berikut :
Pengertian BPI (Business process improvement)
Atau dalam bahasa indonesia Perbaikan proses bisnis (BPI) ialah pendekatan sistematis untuk dapat membantu organisasi mengoptimalkan proses yang mendasarinya untuk mencapai hasil yang lebih efisien.
Metodologi ini pertama kali didokumentasikan di H. James Harrington Perbaikan 1.991 buku Proses Bisnis. Ini adalah metodologi yang baik Proses Perancangan dan Business Process Reengineering didasarkan pada. BPI telah diduga bertanggung jawab untuk mengurangi biaya dan waktu siklus sebanyak 90% sekaligus meningkatkan kualitas dengan lebih dari 60%.
Perbaikan proses merupakan aspek pengembangan organisasi (OD) di mana serangkaian tindakan yang diambil oleh pemilik proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan meningkatkan proses bisnis yang ada dalam sebuah organisasi untuk memenuhi tujuan dan sasaran baru, seperti meningkatkan keuntungan dan kinerja, mengurangi biaya dan jadwal mempercepat. tindakan ini sering mengikuti metodologi atau strategi khusus untuk meningkatkan kemungkinan hasil yang sukses.
Proses perbaikan mungkin termasuk restrukturisasi program pelatihan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas mereka.
Proses perbaikan juga merupakan metode untuk memperkenalkan perubahan proses untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa, untuk lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan konsumen
Pengertian Business Process Reengineering (BPR)
Rekayasa ulang proses bisnis ialah pemikiran kembali secara fundamental serta perancangan kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi yang tersedia.
BPR ini menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali cara kerja dalam mendukung misi organisasi serta mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi terhadap misi organisasi, tujuan strategis, serta kebutuhan pelanggan.
Pengertian Business process automation (BPA)
Atau Otomatisasi proses bisnis, ialah strategi bisnis menggunakan untuk mengotomatisasi proses untuk mengendalikan biaya. Ini terdiri dari mengintegrasikan aplikasi, restrukturisasi sumber daya tenaga kerja dan menggunakan aplikasi perangkat lunak di seluruh organisasi.
Teknik BPA BPR BPI
Dibawah ini merupakan teknik dari BPA, BPR, Dan BPI, diantaranya sebagai berikut :
BPA(Business Process Automation)
Dibawah ini merupakan teknik BPA (Business Process Automation) sebagai berikut :
1. Problem Analysis
Adalah cara langsung requirment analysis. Problem analysis berarti bertanya kepada user serta managers untuk dapat melakukan identifikasi problem dengan sistem yang sekarang sudah ada dan menjelaskan penyelesaian permasalahan yang terjadi didalam sistem. Hampir semua pengguna sistem memiliki ide tentang bagaimana perbaikan dilakukan.
Perbaikan proses dari problem analysis biasanya sedikit serta bersifat incremental. Jenis pebaikan ini biasanya efektif untuk dapat melakukan memperbaiki efisiensi sistem. Namun baisanya monetary benefits yang diperoleh tidak besar. Yang jelas ialah tentang perbaikan dari sistem yang sudah ada.
2. Root Cause Analysis
Problem analysis bekerja dengan berdasarkan asumsi yang bisa saja valid ataupun tidak valid. Umumnya orang selalu dapat membuat kesimpulan sebelum melakukan pemikiran mengenai sebab serta akibat. Biasanya kesimpulan ataupun tindakan yang akan dilakukan ialah dengan mengobati gejala bukan akar permasalahannya.
Didalam dunia nyata permasalahan untuk melakukan perbaikan proses ialah dengan menggunakan root cause. Pemecahan ialah bisa jadi mengobati gejala, bisa juga akar permasalahan. Namun yang jelas tanpa analisa yang mendalam akan terasa sulit untuk memecahkan permasalahan serta menentukan mana yang gejala serta mana yang akar permasalahan. Root cause analysis berfokuskan pada masalah bukan pada pemecahan masalah.
BPI (Business Process Improvement)
Dibawah ini merupakan teknik BPI (Business Process Imporvement) sebagai berikut :
1. Duration Analysis
Memerlukan pembelajaran secara mendetail proses yang dilakukan didalam sistem yang sekarang berjalan. Analisis dimulai dengan melihat waktu yang diperlukan secara rata-rata untuk melakukan business process dalam menghasilkan output tertentu.
Lalu menghitung waktu yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan setiap pekerjaan atau bagian proses didalam business sehari-hari. Waktu yang diperlukan untuk dapat mengerjakan suatu bagian pekerjaan kemudian ditotal.
Selanjutnya akan dapat diketahui persentase dari pekerjaan tersebut secara keseluruhan. Karena total dari masing-masing subproses bisa jadi lebih kecil dari pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Permasalahan ini terjadi karena sebagai berikut :
- Fragmentasi sub-process tidak baik.
- Process integration/parrarelization.
2. Activity-Based Costing
ini sama dengan analisa biaya dari setiap sub aktifitas. Jika ternyata biaya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan lebih besar dari biaya untuk melaksanakan seluruh sub proses maka proses tidak dikelola dengan baik.
3. Informal Benchmarking.
Benchmarking berarti membandingkan bagaimana organisasi lain dapat melakukan business process agar organisasi dapat bekerja dengan lebih baik.
Benchmarking mempunyai tujuanialah agar dapat memperkenalkan idea bahwa karyawan dapat bekerja dengan lebih baik dengan cara yang baru. Informal Benchmarking ialah istilah dimana karyawan dalam perusahaan berkunjung sebagai customer untuk perusahaan lain.
BPR (Business Process Reenginering)
Dibawah ini merupakan teknik BPA (Business Process Reenginering) sebagai berikut :
BPR adalah merubah cara bagaimana organisasi beroperasi, yaitu dengan merubah cara bagaimana menjalankan business serta membuat perubahan besar dikarenakan adanya ide serta teknologi yang baru.
Adapun teknik yang digunakan didalam BPR ialah sebagai berikut:
- Outcome Analysis
Berfocus pada pemahaman dari produk yang memberikan nilai yang baik kepada customer. - Technology Analysis
yang tujuannya ialah untuk dapat menerapkan bagaimana analis serta manager untuk membuat list atau daftar teknologi apa saja yang akan dibuat atau pun dimanfaatkan, dan untuk selanjutnya menentukan apa yang akan diterapkan didalam business process. - Activity Elimination.
Activity elimination ialah menghilangkan aktifitas yang kurang produktif serta menggantikannya dengan aktifitas yang produktif
Sekian dan terimakasih sudah mengenai Business Process Reenginering, Business Process improvement, Business Process Automation, semoga bermanfaat untuk anda.
Originally posted 2015-02-01 11:22:00.