November 23, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian Disintegrasi

Pondoksalam – Pengertian Disintegrasi adalah suatu bentuk perpecahan yang terdapat di dalam kelompok sosial. Kelompok sosial yang kita pahami di sini kemudian mencakup beragam level, dari yang tingkatnya global sampai pada keluarga atau kekerabatan.

Pengertian-Disintegrasi

Disintegrasi sendiri adalah kebalikan dari integrasi. Apabila integrasi tersebut bermakna penyatuan, maka disintegrasi ini adalah satu keadaan tidak bersatu padu yang artinya hilangnya keutuhan atau persatuan dan juga menyebabkan adanya  perpecahan atau keterpisahan.

Sebenarnya disintegrasi tersebut bisa juga bersifat positif, misalnya seperti memutus rantai pertemanan dengan kelompok orang pengguna narkoba dll. Proses disintegrasi dengan mereka merupakan langkah yang baik apabila kita tidak ingin dikaitkan dengan kelompok pengguna narkoba.


Pengertian Disintegrasi Menurut Para Ahli

Untuk dapat memahami lebih dalam lagi mengenai disintegrasi ini maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli diantaranya :

Menurut Soerjono Soekanto

Disintegrasi merupakan ketidakteraturan yang dialami oleh masyarakat.


Menurut KBBI

Disintegrasi ini merupakan suatu perpecahan akibat dari keutuhan serta persatuan yang sudah hilang.


Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1994

Disintegrasi ini kemudian diyakini sebagai perpecahan suatu bangsa yang setelah itu menjadi bagian atau unit kecil yang saling terpisah.


Dalam ilmu sosiologi

Disintegrasi ini kemudian diartikan yakni sebagai suatu proses terpecahnya sebuah kesatuan persatuan serta yang kemudian menjadi bagian atau unit kecil yang terpisah antara satu dengan yang lainnya.


Gejala Disintegrasi

Disintegrasi untuk Indonesia sendiri kemudian ditandai oleh beberapa gejala, yang antara lain:

  • Tidak samanya suatu pandangan (persepsi) untuk tiap-tiap anggota masyarakat tentang tujuan yang pada awalnya dijadikan sebuah pedoman oleh tiap-tiap anggota masyarakat.
  • Perilaku para warga masyarakat juga kemudian cenderung melawan/melanggar nilai-nilai serta norma-norma yang telah/sudah disepakati bersama.
  • Kerap kali terjadi suatu pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam suatu masyarakat.
  • Norma dan nilai yang terdapat di masyarakat pun kemudian tidak lagi difungsikan dengan baik serta juga maksimal sebagaimana seharusnya.
  • Tidak adanya konsistensi dan juga komitmen bersama terhadap suatu pelaksanaan sanksi untuk mereka yang melanggar norma dan nilai yang ada di masyarakat.
  • Sering kali terjadi proses-proses sosial di masyarakat yang sifatnya itu disosiatif, seperti misalnya persaingan tidak sehat,  saling hasut, saling fitnah, pertentangan antarindividu atau pun juga kelompok dan lain sebagainya

Penanggulangan Disintegrasi

Adapun kebijakan yang kemudian dibutuhkan untuk dapat memperkukuh upaya integrasi nasional diantaranya sebagai berikut:

  • Membangun serta menghidupkan terus komitmen, kesadaran serta juga kehendak untuk bersatu.
  • Menciptakan kondisi/situasi yang saling mendukung komitmen, kesadaran dan juga kehendak untuk dapat bersatu kemudian juga kemudian membiasakan diri untuk mau selalu membangun konsensus.
  • Membangun kelembagaan (Pranata) yang kemudian berakarkan dengan berdasarkan nilai serta norma yang menyuburkan persatuan dan juga kesatuan bangsa.
  • Merumuskan kebijakan dan juga regulasi yang konkret, yang tegas serta juga tepat di dalam aspek kehidupan dan juga pembangunan bangsa, yang mencerminkan suatu keadilan bagi seluruh pihak, dan selurh wilayah.
  • Upaya bersama serta juga pembinaan integrasi nasional ini kemudian membutuhkan kepemimpinan yang arif serta juga efektif.

Bentuk Disintegrasi

Beragam macam jenis daru disintegrasi yang dapat digolongkan, diantaranya sebagai berikut :

1. Disintegrasi Sosial

Pengertian disintegrasi sosial ini ialah suatu ketidak adanya norma serta juga fungsi yang berjalan. Keadaan atau situasi ini kemudian bisa disebabkan oleh karena adanya masyarakat yang tidak merasa puas dengan kondisinya, sehingga dari hal tersebut ia kemudian ingin melakukan perubahan-perubahan yang mendasar.


2. Disintegrasi Bangsa

Pengertian disintegrasi bangsa ini adalah perpecahan hidup di dalam masyarakat yang disebabkan oleh karena adanya pengaruh dari pihak ketiga atau dari bangsa lain. Disintegrasi bangsa ini juga bisa disebabkan karna adanya pengaruh negaranya sendiri, seperti misalnya kurang terimaan terhadap adanya perbedaan sehingga tidak munculnya sikap tolerasi.


3. Disintegrasi Keluarga

Pengertian disintegrasi keluarga ini merupakan sebagai disorganisasi keluarga yang kemudian disebabkan oleh karena kekurangpahaman ataupun masalah lain diantara anggota keluarga. Fakta ini kemudian bisa dilihat dalam banyaknya kasus, misalnya perceraian, kemudian  pisah ranjang, serta lain sebaginya.


Faktor Disintegrasi

Permasalahan yang kemudian menyebabkan adanya disintegrasi, diantaranya ialah sebagai berikut :

Konfik

Konflik ini adalah faktor yang kemudian melatar belakangi seseorang di dalam melakukan disintegrasi. Pengertian konflik ini adalah suatu kondisi ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu keadaan yang ada. Karena adanya Kekuarang terimaan/puasan itulah yang pada akhirnya menyababkan mereka tidak lagi berada di dalam persatuan.


Peperangan

Faktor yang juga melatarbelangi dari timbulanya disintegrasi ini tidak lain peperangan. Peperangan tersebut kemudian bisa atau dapat menimbulkan dampak yang besar seperti dampak material serta juga imaterial.


Pertikaian

Pertikaian ini pun seringkali menjadi landasan dasar bagi satu kelompok masyarakat itu untuk berpecah belah antara kelompok yang lainnya. Kondisi masyarakat seperti inilah yang kemudian menjadi dasar mengapa masyarakat yang di dalam pertikaian itu rawan dengan disintegrasi.


Kesenjangan Sosial

Bentuk kesenjangan sosial ini merupakan salah satu alasan untuk masyarakat berpecah belah. Hal ini lantaran starta sosial tersebut dibedakan dari masyarakat kaya dan juga miskin. Permasalah pendudukan seperti ini yang pada akhirnya akan menjadikan banyak sekali kepentingan yang lebih mengutamakan si kaya dan miskin.


Identifikasi faktor

Untuk dapat mengidentifikasi lebih jauh berhubungan dengan timbulnya konflik yang disebabkan oleh agresi, terdapat  beberapa teori yang dapat digunakan sebagai alat analisa, diantaranya

Teori Insting

Agresi ini berasal dari dorongan atau fitrah biologis manusia untuk kemudian bertindak merusak sertadestruktif. Freud kemudian menjelaskan agresi tersebut berasal dari insting thanatos atau pun juga keinginan untuk mati yang dimanifestasikan yakni dengan menyerang atau menyakiti orang lain maupun diri sendiri.


Teori Dorongan

Agresi tersebut disebabkan oleh karena adanya kondisi-kondisi eksternal misalnya seperti, putus asa, kehilangan muka atau juga malu yang membuat orang bermotif kuat di dalammelakukan tindakan menyakitkan orang lain. Dollard kemudian menjelaskan hipotesis frustasi-agresi, yakni bahwa frustasi merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang kemudian menimbulkan tindakan agresi. Terdapat hubungan erat antara perasaan negatif akibat frustasi dan juga dengan perilaku agresif.


Teori Neo-asosiasi Kognitif

Agresi tersebut berasal dari reaksi negatif terhadap pengalaman, kognisi, serta ingatan yang tidak menyenangkan. Berkowitz kemudian menggemukakan apabila mengalami perasaan yang tidak mengenakan atau menyenangkan, orang lain itu lebih cenderung melakukan tindakan agresif atau pun juga eskapis (melarikan diri) dari keadaan atau situasi tidak menyenangkan.


Teori Pembelajaran Sosial

Agresi tersebut terbentuk disebabkan karna pembelajaran dari lingkungan sekitarnya, baik itu dengan melalui pengalaman langsung atau pun juga mengamati perilaku orang lain. Albert Bandura kemudian menjelaskan orang agresif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman masa lalunya, penguatan atau juga hukuman terhadap agresifnya. Persepsi orang yang bersangkutan terhadap tepat tidaknya agresi yang dilakukan, serta antisipasinya terhadap potensi akibat yang ditimbulkan oleh karna tindakan agresinya.


Contoh Disintegrasi

Dibawah ini merupakan contoh dari disintegrasi, diantaranya

Contoh Disintegrasi Sosial

Terjadi konflik dalam bentuk kekerasan. Perang sipil dengan membawa identitas suku, agama serta ras.


Contoh Disintegrasi Bangsa

  1. Dahulu ada kelompok sosial dengan level negara yang dikenal dengan Uni Soviet. Sekarang negara tersebut msudah tidak ada. Salah satu negara yang merupakan hasil perpecahannya dengan wilayah terluas adalah Negara Rusia.
  2. Indonesia pernah mengalami disintegrasi dengan lepasnya Timor-Timur di1998. Dilevel negara, maka tidak cukup sulit membayangkan apa arti disintegasi.

Contoh Disintegrasi Keluarga

Suami istri yang kemudian bercerai disebabkan karna ada pihak ketiga atau masalah internal keluarga bisa kdrt, ekonomi dan lain sebagainya

Contoh Lainnya ialah Seperti, GAM dan OPM yang merupakan salah satu bentuk disintegrasi.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Disintegritas, Bentuk, Gejala, Analisa dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *