Pengertian Diskriminasi Harga atau Price discrimination adalah suatu kebijakan di mana penjual itu membebankan harga berbeda untuk tiap-tiap pelanggan atau pun kelompok pelanggan.
Penjual kemudian menetapkan harga sedemikian rupa sehingga 2 pembeli yang bersaing membayar 2 harga yang berbeda untuk produk atau pun juga layanan yang sama.
Ini hanya mungkin apabila :
- Penjual mempunyai kekuatan pasar atau kekuatan monopoli
- Penjual kemudian bisa mengidentifikasi pelanggan
- Pelanggan tidak bisa menjual kembali barang tersebut, atau apabila bisa menjual, akan mahal di dalam melakukannya
- Ada ketidaksempurnaan informasi pada pasar
Diskriminasi harga ini akan sangat menguntungkan apabila pelanggan yang berbeda itu mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda. Dengan demikian, pendapatan marjinal pada kelompok yang berbeda itu akan sama hanya harga di tiap-tiap kelompok bervariasi.
Pada saat diskriminasi harga itu dilakukan guna mengurangi persaingan, misalnya dengan cara mengikat harga yang lebih rendah untuk pembelian barang atau pun jasa lain, maka hal ini biasanya akan dikenakan pelanggaran peraturan anti-monopoli.
Contohnya
Beberapa industri yang sering mengadopsi strategi diskriminasi harga ini ialah industri farmasi, penerbit buku pelajaran, serta industri perjalanan. Beberapa sektor strategis, seperti utilitas dan juga listrik – yang biasanya dikendalikan oleh 1 perusahaan – juga sering menerapkan strategi diskriminasi.
Selain dari membedakan harga, perusahaan pun juga sering melengkapi praktik diskriminatif dengan fitur pemasaran terkait, termasuk itu diskon harga, kupon, harga berbasis usia, serta sebagainya.
Jenis Diskriminasi Harga
Tiga jenis diskriminasi harga diantaranya :
- Diskriminasi harga tingkat pertama
- Diskriminasi harga tingkat kedua
- Diskriminasi harga tingkat ketiga
Penjelasannya sebagai berikut :
Diskriminasi Tingkat Pertama
Diskriminasi harga tingkat pertama atau disebut juga dengan diskriminasi harga sempurna terjadi pada saat sebuah perusahaan bisa membebankan harga tertinggi yang bersedia serta juga bisa dibayarkan kepada tiap-tiap individu.
Contoh kasus, pelanggan A itu bersedia membayar Rp50, dan bagi pelanggan B bersedia membayar Rp80. Kemudian perusahaan tersebut akan mengenakan harga IDR 50 untuk pelanggan A serta Rp 80 untuk pelanggan B. Dengan cara itu; perusahaan kemudian akan mendapat untung maksimal.
Karena hal tersebut memberlakukan harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pelanggan, surplus konsumen tiap-tiap individu ialah nol. Dan, secara total, diskriminasi harga sempurna ini memungkinkan produsen untuk kemudian mengubah total surplus konsumen itu menjadi surplus produsen.
Dua kriteria tersebut harus dipenuhi supaya perusahaan memberlakukan diskriminasi sempurna. Pertama, perusahaan tersebut harus mengukur serta juga mengetahui dengan pasti harga maksimum yang bersedia dibayarkan tiap-tiapindividu. Kedua, perusahaan bisa atau dapat mencegah penjualan kembali barang antar individu. Di dalam contoh di atas, perusahaan itu mencegah pelanggan A (yang membeli dengan harga murah) dari menjual ke pelanggan B (yang membeli dengan harga lebih tinggi). Agaknya, kedua persyaratan tersebut sulit dipenuhi. Oleh karena itu, diskriminasi harga yang sempurna ini akan sulit dipraktikkan di dunia nyata.
Diskriminasi Tingkat Kedua
Di dalam jenis diskriminasi ini, perusahaan kemudian memakai volume pembelian sebagai indikator kesediaan di dalam membeli. Volume pembelian tersebut juga menunjukkan bagaimana pelanggan tersebut menilai suatu produk atau jasa. Pada saat membeli dalam jumlah besar, pelanggan kemudian dianggap sangat menghargai produk serta oleh karena itu, bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi per unit.
Perusahaan memakai informasi ini guna membedakan harga tiap-tiap pelanggan. Perusahaan kemudian akan menjual jumlah kecil dengan harga marjinal serta juga jumlah besar dengan harga lebih tinggi.
Diskriminasi Tingkat Ketiga
Diskriminasi ini bisa terjadi apabila sebuah perusahaan itu bisa atau dapat mengelompokkan pelanggan ke dalam segala macam segmen dengan berdasarkan variabel geografis atau pun juga variabel non-volume lainnya. Perusahaan akan membebankan harga yang lebih tinggi kepada 1 kelompok pelanggan sementara itu akan meberikan harga yang lebih rendah ke kelompok lain.
sebagai contoh, pengenaan tarif penerbangan. Perusahaan itu akan mengenakan tarif lebih tinggi untuk tiket pulang pergi sekali jalan disebabkan karna lebih mungkin dibeli oleh seorang pebisnis.
Keberhasilan Diskriminasi
Diskriminasi itu dikatakan berhasil pada saat sebuah perusahaan bisa mencegah pengiriman barang dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal. Atau pun juga hindari penjualan kembali produk dari individu yang membeli lebih murah kepada individu yang membeli lebih mahal. Di dalam hal ini, biaya transportasi sangat penting.
Biaya transportasi yang tinggi tentu akan mengurangi margin keuntungan yang diperoleh dari penjualan kembali barang-barang, mendukung keberhasilan diskriminasi harga. maka tidak mengherankan, praktik diskriminatif ini lebih berhasil di pasar asing yang berbeda disebabkan karna melibatkan jarak jauh, sehingga tentu akan meningkatkan biaya transportasi.
Keberhasilannya juga tergantung pada biaya peralihan. Pada saat mudah bagi konsumen untuk beralih ke produk pengganti atau pun produk pesaing, maka sulit bagi perusahaan untukbisa mendiskriminasikan harga.
Perusahaan pun juga harus bisa mengendalikan pasokan. Selain dari itu, antar pasar mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama.
Pengaruh Struktur Pasar
Diskriminasi harga ini tidak mungkin terjadi di dalam persaingan sempurna. Disebabkan karna permintaan pasar di tiap-tiap pasar sangat elastis, perusahaan akan mengambil harga pasar sebagai dasar harga jual produk-produknya. Di dalam jangka panjang, tidak ada peluang bagi perusahaan di dalam mengenakan harga lebih tinggi dari harga pasar.
Praktik diskriminatif ini akan lebih mungkin terjadi pada pasar persaingan tidak sempurna, terutama di pasar monopoli. Disebabkan karna hanya ada 1 produsen di pasar, perusahaan monopoli ini mempunyai kendali mutlak atas harga, pasokan, serta kualitas produk. Pemonopoli tersebut bisa atau dapat menjual produk mereka dalam beberapa situasi pada dua pasar bahkan lebih dengan harga berbeda guna memaksimalkan keuntungan.
Keuntungan Diskriminasi Harga
Hampir diseluruh pelaku bisnis uty memberlakukan diskriminasi harga guna meningkatkan penjualan serta memperbesar keuntungan mereka. Bagi produsen, dibawah ini merupakan keuntungan diskriminasi harga yang bisa didapatkan, diantarnya sebagai berikut :
Peningkatan Pendapatan
Diskriminasi perusahaan mempunyai 2 sisi yang berbeda. Bagi beberapa perusahaan, mereka masih tetap bertahan (walaupun tidak mendapatkan keuntungan besar). Namun untuk beberapa perusahan lain, diskriminasi harga tersebut dapat saja merugikan mereka. Perusahaan transportasi merupakan salah satu contoh yang bisa mendapatkan keuntungan dengan diskriminasi harga.
Peningkatan Layanan Konsumen
Apabila Diskriminasi harga dapat memberikan penambahan signifikan pada pendapatan suatu perusahaan, mereka pun juga bisa meningkatkan layanan pada konsumen. Caranya ialah dengan memakai hasil dari diskriminasi harga guna memenuhi kebutuhan konsumen.
Memberikan Keuntungan pada Konsumen
Tidak hanya bagi produsen, diskriminasi harga tersebut pun juga menguntungkan konsumen. Misalnya harga spesial yang diberikan untuk kelompok lansia. Umumnya pendapatan lansia itu lebih rendah dibandingkan dengan pekerja aktif, sehingga mereka kemudian sangat terbantu dengan harga yang murah.
Mengelola Permintaan Konsumen
Perusahaan dapata tau bisa melakukan pemerataan permintaan konsumen dengan melalui diskriminasi harga. Misalnya dengan cara memberikan harga murah untuk tiket transportasi pada pagi hari. Dengan demikian, secara tidak langsung perusahaan kemudian mendorong konsumen untuk bepergian pada pagi hari supaya bisa mendapatkan harga murah. Hal tersebut dapat diterapkan guna menghindari membeludaknya permintaan konsumen pada siang atau pun malam hari.
Kerugian Diskriminasi Harga
Selain dari keuntungan diatas tentu ada juga kerugian dari diskriminasi harga ini, adapun kerugian dari diskriminasi harga ini diantaranya sebagai berikut :
Harga Terlalu Tinggi untuk Beberapa Orang
Jika terdapat konsumen yang merasa diuntungkan oleh karena harga yang lebih rendah, tentu pasti ada juga yang merasa dirugikan disebabkan karna harus membayar lebih tinggi. Misalnya untuk konsumen yang harus membeli tiket pesawat pada jam-jam sibuk, yang mana harganya jauh lebih tinggi apabila dibandingkan jam biasa. Hal tersebut bisa menyebabkan diskriminasi harga menjadi tidak efisien.
Surplus Konsumen Menurun
Adanya diskriminasi harga tersebut pun juga membuat surplus konsumen menurun serta akan menyebabkan kesenjangan yang semakin besar di masyarakat. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan menerapkan diskriminasi harga tingkat pertama.
Ketidakadilan bagi Konsumen
Meski diskriminasi harga tersebut diterapkan dengan berdasarkan kelompok sosial tertentu, konsumen pun masih bisa merasakan ketidakadilan. Contohnya saja orang dewasa serta lansia yang harus membayar dengan harga berbeda. Bisa jadi orang dewasa yang membayar lebih mahal tersebut merupakan orang yang tidak memiliki pekerjaan, sementara lansia bisa mendapatkan harga murah meskipun berkecukupan.
Biaya Administratif
Di dalam penerapan diskriminasi harga, yangmana konsumen tersebut dibagi ke dalam beberapa kelompok, maka diperlukan biaya yang besar. Biaya administratif yang dikeluarkan sebuah perusahaan itu bisa berdampak pada peningkatan harga produk.
Penerapan Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga ini diterapkan oleh banyak industri serta perusahaan. Beberapa contoh penerapan diskriminasi harga diantaranya sebagai berikut:
Industri Transportasi
Transportasi merupakan industri terbesar yang menerapkan diskriminasi harga. Seluruh jenis transportasi, mulai dari darat, laut, serta udara itu memberlakukan harga yang tidak sama. Perbedaan harga tersebut didasarkan pada beragam hal, seperti misalnya kelas, waktu bepergian, sampai pada usia. Terdapat juga perusahaan transportasi yang membedakan harga itu dengan berdasarkan waktu pembelian tiket. Misalnya tiket kereta api yang dijual jauh lebih murah pada 2 jam sebelum keberangkatan, dan juga untuk rute-rute tertentu.
Harga Retail
Produsen dapat menjual produk mereka di 1 perusahaan retail yang sama pada beberapa wilayah sekaligus. Perbedaan harga tersebut hanya didasarkan pada berapa banyak jumlah produk yang dibeli pada wilayah tersebut.
Kupon
Pemberian kupon ini merupakan cara produsen guna membedakan mana konsumen mereka yang sensitif harga serta tidak sensitif harga. Konsumen yang rela mengumpulkan banyak kupon ialah mereka yang sensitif terhadap harga. Dengan demikian, produsen tersebut dapat atau bisa menarik harga lebih tinggi pada konsumen yang tidak sensitif harga, alias tidak mempunyai banyak kupon diskon.
Harga Premium
Harga premium yang diterapkan disebuah produk berarti produsen tersebut mengeluarkan biaya marginal lebih besar untuk produk itu dibandingkan dengan produk lain. Contohnya untuk sebuah harga kopi. Kopi “biasa” itu diberi harga normal atau standar, sementara untuk kopi dengan berlabelkan “premium” itu kemudiandijual dengan harga berkali-kali lipat dari kopi biasa.
Model diskriminasi harga seperti ini dapat dibilang sama seperti yang diterapkan untuk harga tiket pesawat serta minuman beralkohol premium. Penerapan diskriminasi harga tersebut dapat atau bisa memberikan insentif tidak terduga bagi produsen, yakni para konsumen yang rela membeli produk “premium” serta membayar dengan harga yang lebih mahal.
Penyebab Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga ini merupakan strategi yang diterapkan oleh banyak perusahaan domestik serta di pasar internasional.
Diskriminasi harga tersebut terjadi disebabkan karna beberapa hal, di antaranya ialah sebagai berikut.
- Adanya perbedaan pada karakteristik permintaan konsumen
- Produk yang sama kemudian dijual kepada konsumen yang berbeda dan dengan harga yang berbeda
Tujuan dan Manfaat Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga ini biasanya dilakukan oleh monopolis dengan tujuan diantaranya sebagai berikut.
- Meningkatkan penerimaan yang lebih banyak daripada apa yang bisa diperoleh dengan hanya memakai harga tunggal. Tambahan penerimaan itu kemudian bisa atau dapat digunakan guna menambah pelayanan.
- Merampas kelebihan konsumen atau pun juga consumer’s surplus atas barang yang dikonsumsi
- Menaikan keuntungan yang didapatkan perusahaan monopolis tersebut.
Syarat Diskriminasi Harga
Syarat supaya perusahaan tersebut bisa atau dapat menerapkan kebijakan atau pun strategi diskriminasi harga antara lain ialah sebagai berikut.
- Perusahaan mempunyai market power.
- Barang tidak bisa dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain.
- Barang atau jasa mempunyai sifat yang memungkinkan guna dilakukannya diskriminasi harga.
- Tiap-tiap pasar mempunyai sifat permintaan serta elastisitas permintaan yang sangat berbeda.
- Produsen dapat atau bisa mengeksploitasi beberapa sikap konsumen yang tidak rasional
- Kebijakan diskriminasi harga tersebut tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Contoh Diskriminasi Harga Dalam Perdagangan
Contoh diskriminasi harga di dalam perdagangan ialah sebagai berikut.
Perusahaan telekomunikasi – Telkomsel – membagi segmen GSM pra bayar itu ke dalam beberapa layanan diantaranya Simpati serta Kartu As hal tersebut karna kedua pelanggan mempunyai karakteristik yang berbeda.
Tujuan Telkomsel di dalam menerapkan diskriminasi harga tersebut ialah memaksimalkan pendapatan sekaligus keuntungan dengan cara menguasai kedua segmen tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Diskriminasi Harga, Jenis, Tujuan, Syarat, Manfaat, Penerapan dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan diatas dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih