Pondoksalam – Di dalam bisnis sangat diperlukan adanya komunikasi, dengan komunikasi yang baik kita dapat meningkatkan bisnis yang kita miliki, oleh karena itu pada artikel kali ini akan di jelaskan pengertian komunikasi bisnis, tidak hanya itu akan dilengkapi juga dengan pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli, unsur komunikasi bisnis, jenis komunikasi bisnis, contoh komunikasi bisnis, untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini :
Pengertian Komunikasi Bisnis
Pengertian Komunikasi bisnis ini adalah salah satu konsep ilmu yang penting di dalam menjalankan bisnis di dalam suatu perusahaan. Komunikasi ini bisa atau dapat diartikan yakni sebagai suatu komunikasi yang dilakukan dengan secara verbal ataupun non verbal. Yangmana di dalam komunikasi tersebut berisi pendapat, ide, gagasan, atau pun juga informasi. Komunikasi tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan secara personal ataupun impersonal.
Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli
Untuk dapat memahami penjelasan pengertian komunikasi bisnis lebih dalam lagi, maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Philip Kolter
Pengertian komunikasi bisnis ini ialah suatu kegiatan atau aktivitas manusia yang ditujukan untuk dapat memuaskan kebutuhan serta juga keinginan yakni dengan melalui proses pertukaran.
Menurut Katz
Pengertian komunikasi bisnis merupakan kegiatan atau aktivitas pertukaran ide/gagasan, pesan, serta juga konsep yang berkaitan dengan pencapaian dari sejumlah target komersil.
Menurut William Albig
Komunikasi Bisnis ini adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, intruksi yang memiliki atau mempunyai target tertentu yang dihidangkan dengan secara personal ataupun juga impersional yakni dengan melalui lambang atau sinyal.
Menurut Rosenbalt
Definisi komunikasi bisnis ini merupakan suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi, serta lain sebagainya, yang disampaikan dengan secara personal atau pun juga non-personal dengan melalui lambang serta sinyal untuk dapat mencapai target perusahaan.
Menurut Djoko Purwanto
Arti komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang digunakan di dalam dunia bisnis yang termasuk segala macam bentuk komunikasi, baik itu verbal atau pun juga non-verbal di dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Unsur Komunikasi Bisnis
Komunikasi tersebut meliputi 5 unsur, yang dikenal dengan formula 5 W + 1 H, diantaranya :
- Komunikator = who (communicator, source, sender) / siapa atau orangnya
- Pesan = says what (message) / kesan serta inti dari sesuatu
- Media = in which channel (channel, media) / pihat ketiga sebagai objek
- Komunikan = to whom (communicant, communicatee, reciever, recipient) / target yang kita inginkan
- Efek = (effect, impact, influence) / akibat dari tujuan kita
Sedangkan aktivitas atau kegiatan komunikasi di dalam bisnis tersebut harus terdapat unsur-unsur tertentu. Dibawah ini merupakan unsur-unsur komunikasi bisnis diantaranya sebagai berikut sebagai berikut:
- Terdapat tujuan, tiap-tiap komunikasi tersebut mempunyai/memiliki tujuan yang sudah ditentukan serta juga sejalan yakni dengan tujuan organisasi/perusahaan.
- Ada pertukaran, tiap-tiap komunikasi tersebut melibatkan setidaknya dua orang bahkan lebih (komunikator dan komunikan).
- Berisi informasi, gagasan, opini, instruksi, ini merupakan isi dari pesan yang terdapat di dalam komunikasi yangmana bentuknya itu dapat atau bisa beragam hal tersebut tergantung situasi, kondisi, serta juga tujuannya.
- Memanfaatkan saluran personal atau pun impersonal, tiap-tiap komunikasi tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan bertatap muka, media massa apabila ingin menjangkau banyak orang dan juga memanfaatkan media khusus.
- Memakai simbol atau pun sinyal, maksudnya ialah metode atau pun alat (tools) yang dipakai untuk berkomunikasi sehingga kemudian bisa atau dapat dimengerti oleh penerima pesan.
- Pencapaian target atau pun juga tujuan perusahaan/organisasi, yang mana tujuan tersebut sudah ataut elah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Tujuan Komunikasi Bisnis
Secara umum, terdapat 3 fungsi dari komunikasi di dalam bisnis, diantaranya :
Memberi Informasi (informing)
Memberikan informasi yang berkaitan atau berhubungan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan itu membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditempatkan yakni sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada. Untuk dapat atau bisa memperoleh pegawai yang diharapkan, ia kemudian bisa atau dapat memasang iklan lowongan kerja yakni dengan melalui media majalah, surat kabar, radio, serta juga internet.
Tiap-tiap media informasi tersebut tentu mempunyai atau memiliki kelebihan serta juga kekurangan sendiri. Jadi hal tersebut tergantung manajer untuk dapat memilih media mana yang kemudian akan dipilih yakni dengan mempertimbangkan kemampuan internal yang dipunyai oleh perusahaan.
Melakukan Persuasi (persuading)
Melakukan persuasi kepada pihak lain supaya apa yang disampaikan tersebut bisa atau dapat dipahami oleh audiens dengan baik serta benar. Hal tersebut kemudian sering dilakukan terutama yang berhubungan dengan hal negoisasi antara seseorang itu dengan orang laian di dalam bisnis.
Untuk dapat atau bisa memperoleh hasil yang optimal di dalam bernegosiasi, tiap-tiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution.
Melakukan Kolaborasi (collaborating)
Melakukan kolaborasi atau pun juga kerjasama bisnis antara seseorang itu dengan orang lain. Dengan Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang tentu akan bisa atau dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik itu antara perusahaan dosmetik atau pun juga dengan organisasi atau perusahaan asing.
Saat ini kerjasama antar perusahaan di segala macam belahan dunia relatif mudah dilakukan seiring dengan berkembang pesatnya kemajuan teknologi komunikasi. Seseorang bisa atau dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti misalnya faksmili, telepon biasa, internet, telepon genggam,email serta juga telekomferensi. Teknologi komunikasi ini sangat penting di dalam artian memperat kerjasama dalam dunia bisnis.
Fungsi Komunikasi Bisnis
Terdapat 4 fungsi dari komunikasi di dalam bisnis, diantaranya ; Informative, Persuasive, Regulatory, serta Integrative. Dibawah ini penjelasan mengenai komunikasi bisnis, yakni ;
1. Fungsi Informative
Di dalam hal ini fungsi informative tersebut dipakai oleh para manajer serta karyawan di dalam melaksanakan tugas-tugas mereka dengan secara efisien. Beberapa informasi yang dibutuhkan terkait yakni dengan beberapa hal dibawah ini ,
- Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan (seperti tujuan perusahaan, peraturan, prosedur, serta lainnya).
- Standar kerja serta juga laba perusahaan.
- Sosio emotional perusahaan dengan secara umum.
2. Fungsi Regulatory
Komunikasi mempunyai fungsi yakni sebagai alat di dalam mengendalikan serta mengatur jalannya suatu organisasi. Bentuk komunikasi tersebut bisa atau dapat berupa perintah serta laporan dari hal tersebut.
3. Fungsi Persuasive
Fungsi persuasive berlangsung saat terjadi komunikasi serta juga interaksi antar karyawan, yangman tujuan komunikasi tersebut ini ialah agar orang lain bisa atau dapat menerima ide seseorang.
4. Fungsi Integrative
Integrasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan itu akan membuat perusahaan tersebut bisa beroperasi dengan secara terpadu serta utuh. Hal tersebut hanya dapat atau bisa dilakukan bila komunikasi serta koordinasi di organisasi atau perusahaan tersebut berjalan dengan baik.
Teknik Komunikasi Bisnis
Terdapat 3 teknik utama di dalam komunikasi bisnis. Perpaduan dari ketiga teknik tersebut kemudian akan membuat tiap-tiap orang dapat menangkap serta juga memahami pesan yang kamu sampaikan dengan jelas. Dibawah ini merupakan ini tiga teknik komunikasi diantaranya sebagai berikut :
Teknik komunikasi verbal
Teknik ini dipakai untuk mendiskusikan sebuah gagasan ataupun ide, mengekspresikan opini, kemudian menjawab pesanan serta juga pendengar yang baik. Komunikasi verbal yang efektif ini mengenai pesan yang disampaikan dapat atau bisa diterima serta berani untuk mendapat sanggahan atau pun juga tanggapan terhadap pesan yang telah atau sudah disampaikan.
Sehingga, hal tersebut sangat penting di dalam mengolah nada suara serta ekspresi wajah pada saat menyampaikan pesan dengan secara tatap muka(face to face) atau pun juga dengan melalui telephone yang hanya mengolah nada suara.
Dibawah ini merupakan beberapa kegiatan atau aktivitas yang membutuhkan komunikasi secara verbal:
- Rapat
- Telepon resmi
- Meeting proyek
- Presentasi
Teknik Komunikasi non-verbal
Berdasarkan data laporan psikologi komunikasi bahwa ternyata lebih dari 90% pesan tersebut disampaikan dengan melalui komunikasi non-verbal, diantaranya adalah 55% bahasa tubuh, kemudian 38% nada bicara, serta untuk 7% ialah kata yang disampaikan, data tersebut kemudian menunjukkan bahwa bahasa tubuh ini adalah hal penting pada saat berinteraksi dengan rekan bisnis.
Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk itu seperti gerakan, gestur, serta postur, dan juga kontak mata merupakan hal penting di dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak mata tersebut menunjukkan apakah kamu tertarik dengan apa yang di bicarakan serta juga di dengarkan, tetap menjaga durasi selama kontak mata, disebabakan apabila terlalu lama bisa atau dapat menimbulkan arti agresivitas.
Sedangkan apabila terlalu sebentar bisa atau dapat menimbulkan arti kalau pembicaraan yang sedang terjadi kurang menarik. Serta masih banyak lagi komunikasi non-verbal dari gestur tubuh lainnya.
Komunikasi tertulis
Email ini adalah salah satu dari contoh komunikasi tertulis yang paling mudah/sering ditemui di dalam komunikasi tertulis. Kebanyakan dari organisasi atau perusahaan tersebut memakai email atau juga media pesan elektronik lainnya untuk dapat berkomunikasi dengan timnya.
Walaupun email tampil lebih santai daripada surat biasa, email tersebut masih mempunyai bobot yang sama tergantung bagaimana kamu menyampaikannya serta juga perusahaanmu rasakan.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan pada saat berkomunikasi dengan secara tertulis :
- Audience
Pikirkan mengenai target audience yang akan membaca emailmu sebelum kamu kirim. Mengetahui audience tersebut akan membantumu di dalam menambah nada pesanmu supaya pesan lebih efektif. - Formalitas
Tingkat formalitas tersebut harus mengikuti sesuai dengan tingkat audience kamu, misalnya seperti surat bisnis maka harus ditulis dengna secara formal daripada email dengan teman atau pun keluarga. Kamu juga tentu harus mempertimbangkan cara penulisan atau format di dalam menulis email, disebabkan oleh karna hal tersebut akan menentukan jenis formalitasnya. - Gaya
Jenis gaya yang kamu gunakan di dalam komunikasi tertulis tersebut tergantung dengan keinginan yang digunakan. Misalnya, email nya tersebut harus sesingkat mungkin.
Jenis Komunikasi Bisnis
Di dalam komunikasi bisnis tersebut juga terdapat jenis – jenis komunikasi. Di dalam memperlancar komunikasi suatu bisnis maka karyawan ataupun juga staf lainnya juga harus memahami tiap-tiap jenis komunikasi ini
Terdapat lima jenis komunikasi bisnia yang tentu akan sangat penting untuk dipelajari. Supaya dapat lebih memahami mengenai jenis komunikasi tersebut maka dibawah ini merupakan penjelasannya ;
Komunikasi Internal
Komunikasi internal ini adalah salah satu komunikasi bisnis yang sifatanya itu internal. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa komunikasi tersebut terjadi di dalam sebuah organisasi atau juga perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi tersebut hanyalah anggota dari organisasi atau pun juga perusahaan.
Di dalam komunikasi ini bisa atau dapat saling bertukar ide atau gagasan dengan melalui tatap muka langsung, telepon, atau pun juga dengan email atau fax. Namun, di era teknologi yang semakin canggih ini telah atau sudah banyak media sosial yang memudahkan di dalam berkomunikasi.
Contoh dari komunikasi internal ini ialah seperti, komunikasi antar sesama karyawan atau pun juga atasan serta lainnya. Di dalam komunikasi ini tidak memperhatikan tingkatan. Jadi komunikasi internal tersebut bisa atau dapat dilakukan oleh siapapun asalkan masih di dalam satu organisasi atau juga perusahaan.
Komunikasi Vertikal
Di dalam komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi, apabila di dalam perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau juga posisi. Komunikasi vertikal tersebut harus terjadi timbal balik dari komunikasi yang sudah dilakukan.
Di dalam komunikasi ini, contohnya ialah seperti komunikasi yang dilakukan antar direksi itu tanpa melibatkan bawahan. Seperti yang telah atau sudah dibahas diatas bahwa di dalam komunikasi tersebut tentu harus terdapat timbal balik (komunikasi dua arah).
Komunikasi dari atasan pada bawahan
Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal. Akan tetapi juga memperhatikan tingkatan atau pun juga jabatan disebuah organisasi tersebut. Komunikasi tersebut ialah salah satu jenis komunikasi bisnis yang sangat penting. Dimana komunikasi tersebut kemudian dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Bentuk komunikasi tersebut biasanya dilakukan secara umum.
Komunikasi dari bawahan ke atasan
Jenis komunikasi bisnis ini kemudian dapat atau bisa dianggap tidak sepenting komunikasi atasan pada bawahan. Dapat diartikan, komunikasi tersebut adalah kebalikan dari komunikasi dari atas ke bawah. Di dalam komunikasi ini contohnya memberikan laporan rutin dari karyawan kepada atasan atau pun pimpinannya.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal ini kemudian dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama. Komunikasi tersebut biasanya bersifat lebih santai atau juga nonformal. Komunikasi ini tidak perlu memperhatikan kaidah serta dapat atau bisa dilakukan di dalam bahasa sehari- hari.
Jenis komunikasi ini contohnya yakni komunikasi yang dilakukan oleh sesama karyawan. Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan bisa atau dapat diselipkan gurauan atau juga candaan. Pada dasarnya komunikasi tersebut dilakukan pada tingkatan yang sama. Sehingga hal tersebut memuncukan obrolan yang sederhana.
Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis ini juga memiliki/mempunyai ruang lingkup yakni komunikasi bisnis internal serta juga komunikasi bisnis yang sifatnya itu eksternal.
Komunikasi Bisnis Internal
Komunikasi bisnis internal ini adalah komunikasi yang terjalin antar individu di dalam satu institusi/ organisasi atau perusahaan dan sebagai contoh ialah antara si pemilik dengan karyawan, atau juga antara seorang manager dengan karyawan serta juga antar karyawan.
Komunikasi Bisnis Eksternal
Komunikasi bisnis eksternal ini ialah suatua komunikasi bisnis yang terjadi antara anggota dari organisasi atau perusahaan itu dengan pihak dari luar. dan Sebagai contoh ialah antara seorang direktur dengan pemasok, antara manager dengan reseller atau juga agen atau antara perusahaan yaitu dengan konsumen
Pemahaman diatas kemudian merujuk pada komunikasi bisnis tersebut adalah kemampuan yang dapat atau bisa dipelajari, kemampuan profesional yang membutuhkan skill. Tentu hal ini akan sangat penting disebabakan karna di dalam komunikasi bisnis tersebut akan berhubungan dengan banyak orang serta mempunyai tujuan di dalam memenuhi kebutuhan termasuk juga kebutuhan bagi perusahaan di dalam meyakinkan pasar atau juga konsumen.
3 Strategi Komunikasi Bisnis
Menghadapi pasar atau juga konsumen juga bukan hal yang mudah di dalam komunikasi bisnis. Diperlukan perencanaan serta strategi yang tepat untuk bisa atau dapat menjalankan komunikasi bisnis yang efektif.
Strategi tersebut sama dengan konsep ilmu komunikasi pada dasarnya; yakni dengan mengenali target sasaran, menentukan media serta juga strategi pendekatan yang bisa diterima baik oleh pasar
Analisis khalayak di dalam komunikasi bisnis tersebut ialah upaya di dalam mengenal karakter dari khalayak dengan berdasarkan 3 poin besar; diantaranya demografi, demand dan tren yang sedang berkembang.
1. Demand
Demand ini adalah kebutuhan atau pun juga keinginan dari pasar yang dapat dipakai di dalam mendesain produk sekaligus komunikasi yang kemudian akan disodorkan. Biasanya produk tersebut muncul karena adanya demand atau pun juga keinginan pasar.
2. Trend
Trend ini kemudian merujuk apa yang sedang hits, disukai serta juga yang diterima pasar. Trend ini adalah perilaku atau juga persepsi mayoritas yang sedang menguasai market share.
3. Demografi
Demografi di dalam komunikasi bisnis ialah pengelompokan target konsumen ( audiens) dengan berdasarkan segala macam kriteria diantaranya ialah seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur, status sosial, tempat tinggal, status ekonomi, habit (kebiasaan), gaya hidup (lifestyle) atau pun juga cara mengkonsumsi media.
Pengelompokan tersebut digunakan di dalam strategi guna melakukan pendekatan untuk dapat menunjang supaya komunikasi bisnis yang dilakukan tersebut efektif serta efisien.
Tahapan Komunikasi Bisnis
Sebagaimana halnya pada proses komunikasi pada umumnya, proses komunikasi bisnis tersebut juga terjadi dengan melalui tahap-tahap komunikasi serta dimulai pada saat pengirim pesan mengkonseptualisasikan ide atau juga pesan serta diakhiri dengan umpan balik (feedback) yang diberikan oleh si penerima pesan.
Mengingat proses komunikasi bisnis berlangsung dengan secara timbal balik maka proses komunikasi bisnis tersebut pun seperti berjalan di dalam suatu siklus. Salah satu model komunikasi yang bisa atau dapat digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi bisnis ialah model komunikasi Schramm.
Dibawah ini merupakan tahapan di dalam proses komunikasi bisnis di antaranya diantaranya :
1. Pengirim pesan memiliki ide atau gagasan
Proses komunikasi bisnis ini kemudian diawali dengan adanya ide atau gagasan yang dimiliki oleh pengirim pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan tersebut menciptakan sebuah ide atau juga gagasan untuk nantinya dikomunikasikan kepada si penerima pesan.
2. Pengirim pesan meng-encode ide /gagasan itu sebagai sebuah pesan
Encoding ini mengartikan ide atau gagasan itu ke dalam bentuk yang bisa atau dapat dikomunikasikan kepada penerima pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan tersebut kemudian mengorganisasikan ide-ide atau juga gagasan yang dimilikinya itu ke dalam serangkaian simbol atau juga kata-kata yang kemudian akan disampaikan kepada penerima pesan. Simbol atau kata juga haru dipilih dan dipilah dengan hati-hati serta juga disesuaikan dengan tujuan komunikasi.
3. Pengirim pesan merumuskan pesan
Setelah pengirim pesan meng-encode ide atau gagasan itu ke dalam bentuk pesan, tahap selanjutnya ialah pengirim pesan harus merumuskan pesan tersebut dengan baik. Pesan tersebut harus dapat atau bisa dikirimkan kepada penerima pesan. Pesan yang dirumuskan oleh pengirim pesan tersebut bisa atau dapat berupa pesan tertulis, pesan lisan,pesan verbal, atau pun juga pesan nonverbal.
4. Pengirim pesan memilih media komunikasi
Yang dimaksud dengan media komunikasi ialah saluran atau pun juga media yang dipakai di dalam mengirim pesan kepada penerima pesan. Pada saat pengirim pesan meng-encode ide atau juga gagasan ke dalam bentuk pesan, maka langkah selanjutnya ialah memilih media yang sesuai untuk kemudian mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Media komunikasi yang dimaksud tersebut bisa atau dapat berupa bahasa tutur, bahasa tubuh, bahasa tulisan, di dalam komunikasi, serta lain-lain.
5. Pengirim pesan mengirimkan pesan dengan melalui media komunikasi
Pada tahapan ini, pengirim pesan tersebut mengirimkan pesan dengan melalui media komunikasi yang sudah ditentukan kepada penerima pesan. Di dalam lingkaran komunikasi atau pun juga siklus komunikasi, tugas si pengirim pesan tersebut akan berakhir apabila pesan tersebut dikirimkan kepada si penerima pesan dengan melalui media komunikasi yang telah atau sudah ditentukan.
6. Penerima pesan menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan
Pesan yang telah/sudah dikirimkan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan selajutnya akan diterima oleh penerima pesan. Pesan diterima oleh penerima pesan dengan melalui indera penglihatan, indera pendengaran, serta lain-lain.
7. Penerima pesan meng-decode pesan
Tahap decoding ini merupakan penafsiran terhadap pesan yang dilakukan oleh penerima pesan.
Si penerima pesan kemudian akan menyerap isi pesan tersebut ke dalam pikiran serta juga si penerima pesan tersebut akan mencoba untuk kemudian menganalisa serta juga memahami pesan yang telah atau sudah diterima. Komunikasi yang efektif bisa atau dapat terjadi apabila kedua belah pihak yaitu pengirim pesan serta juga si penerima pesan itu memberikan makna yang sama atau pun juga mempunyai kesamaan makna terhadap pesan yang dimaksud.
8. Penerima pesan menanggapi pesan
Penerima pesan kemudian memberikan tanggapan terhadap pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan tersebut kemudian berharap penerima pesan akan memberikan tanggapan positif terhadap pesan yang sudah atau telah dikirimkan.
9. Penerima pesan meng-encode ide/gagasan yakni sebagai pesan umpan balik
Setelah penerima pesan tersebut menanggapi pesan yang dikirimkan oleh si pengirim pesan, penerima pesan kemudian akan mengolah pesan itu menjadi sebuah ide atau pun juga gagasan baru. Ide atau gagasan baru tersebut kemudian diwujudkan ke dalam bentuk kata , simbol, dan lain sebagainya .
10. Penerima memberikan merumuskan pesan umpan balik
Penerima pesan kemudian merumuskan pesan umpan balik supaya bisa atau dapat dikirimkan kepada pengirim pesan. Pesan umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan tersebut bisa atau dapat berupa lisan, tulisan, ataupun juga nonverbal. Di dalam proses komunikasi, keberadaan umpan balik tersebut adalah hal penting di dalam komunikasi dua arah.
11. Penerima pesan akan mengirimkan pesan umpan balik dengan melalui media komunikasi
Sebagaimana halnya pengirim pesan yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan dengan melalui media komunikasi yang telah atau sudah ditentukan, penerima pesan tersebut juga mengirimkan pesan umpan balik kepada pengirim pesan dengan melalui media komunikasi yang sudah atau telah ditentukan.
12. Pengirim pesan menerima pesan umpan balik
Seperti halnya pada si penerima pesan, pengirim pesan tersebut juga menerima pesan yakni sebagai bentuk umpan balik (feedback) yang diberikan oleh si penerima pesan. Pesan umpan balik tersebut juga diterima oleh pengirim pesan dengan melalui panca indera yang dimiliki.
13. Pengirim meng-decode pesan umpan balik
Setelah pesan umpan balik itu diterima oleh si pengirim pesan, pesan umpan balik itu kemudian ditafsirkan oleh pengirim pesan supaya bisa atau dapat dipahami.
14. Pengirim pesan kemudian menanggapi pesan umpan balik yang diberikan
Tahapan didalam proses komunikasi bisnis berikutnya ialah pengirim pesan kemudian memberikan tanggapan terhadap pesan umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan.
Jenis tanggapan yang kemudian diberikan oleh pengirim pesan umumnya itu didasarkan atas umpan balik yang diberikan. Misalnya, apabila umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan tersebut sifatnya negatif maka pengirim pesan tersebut hendaknya segera untuk memperbaiki gaya komunikasi yang dimiliki.
15. Pengirim pesan itu memberikan Feedback kepada si penerima pesan
Setelah pengirim pesan itu memberikan tanggapan terhadap suatu pesan umpan balik yang diberikan oleh si penerima pesan, si pengirim pesan lalu memberikan umpan balik tambahan kepada si penerima pesan. Umpan balik tambahan yang kemudian diberikan oleh pengirim pesan tersebut bisa atau dapat berbentuk pesan tertulis, pesan lisan,pesan verbal, atau pun juga pesan nonverbal.
Contoh Komunikasi Bisnis
Contoh komunikasi bisnis ialah Presentasi Bisnis. Presentasi bisnis ini adalah untuk mempresentasikan usulan produk – produk baru, kemudian pengembangan produk baru, serta juga perluasan pasar dan sejenisnya. Presentasi yang baik tentu akan memberikan dampak yang baik juga bagi suatu lembaga atau institusi yang melakukan presentasi.
Tujuan dari presentasi bisnis ialah :
- Menginformasikan pesan bisnis itu kepada audiens
Salah satu tujuan dari presentasi bisnis ialah menyampaikan produk serta juga harus dengan semenarik mungkin, kemudian juga mudah dipahami, sederhana, serta juga enak untuk didengar audiens - Menghibur audiens
Selain memberikan informasi, presentasi bisnis tersebut juga harus bisa untuk memberikan hiburan kepada audiens. Di dalam arti bahwa di dalam mencapai tujuan presentasi bisnis, pembicara tersebut juga harus menyelipkan humor yang mampu untuk meghidupkan suasana tetapi tetap jangan sampai lepas kendali - Menyentuh emosi audiens
Dengan gaya bicara serta juga intonasi suara yang menarik seorang pembicara tersebut harus menggugah emosi para audiens untuk ikut terhanyut di dalam presentasi - Memotivasi audiens untuk bertindak
Tujuan terakhir ialah memberikan motivasi untuk dapat melakukan atau juga bertindak sesuai yang dikehendaki oleh si pembicara.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Komunikasi Bisnis, Fungsi, Strategi, Teknik, Unsur, Tujuan, Ruang Lingkup, Tahapan, Jenis, Contoh dan Menurut Para Ahli dan beberapa referensi dari orang yang berpengalaman dan juga dari internet, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih