Pengertian Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan atau aktivitas di industri pertanian (agro-industri) yang menerapkan ilmu manajemen dengan memberlakukan fungsi seperti perencanaan, penyusunan, pengarahan, juga pengendalian, serta juga memanfaatkan seluruh sumber daya yang adauntuk mencapai tujuan, yakni menghasilkan produk pertanian yang menguntungkan.
Dalam bidang bisnis, pengertian manajemen agribisnis ini sangat luas serta sudah dijelaskan oleh beberapa ahli. Secara konsep, manajemen agribisnis ini ialah semua kegiatan atau aktivitas dari pengadaan, penyaluran hingga pemasaran produk-produk pertanian serta juga agro-industri yang mempunyai kaitan antara satu dengan lainnya.
Manajemen ini dibutuhkan dalam agribisnis ialah sebagai sarana untuk membentuk perencanaan agribisnis yang terstruktur serta terorganisasi dengan baik. Dengan melalui pengertian manajemen agribisnis itu, bisa dipahami bahwa perencanaan sangat itu vital dalam bisnis pertanian mengingat sifatnya yang penuh dengan ketidakpastian serta rentan risiko kerugian.
√ Pengertian Manajemen, 4 Fungsi, Tujuan, 8 Bidang Manajemen
Manajemen Agribisnis Menurut Para Ahli
Kata agribisnis ini merupakan hasil adaptasi dari bahasa Inggris, yaitu Agribusiness. Agri ialah pertanian, sedangkan Business artinya usaha atau juga kegiatan untuk mencapai keuntungan. Beberapa ahli juga menjelaskan pengertian agribisnis, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Menurut Austin
Pengertian Agribisnis ini ialah suatu kesatuan kegiatan usaha yang melingkupi aktivitas atau kegiatan usaha tani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana serta prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan berbagai kegiatan atau aktivitas lainnya termasuk juga distribusi bahan pangan serta serat-seratan kepada konsumen.
2. Menurut Wibowo dkk (1994)
Pengertian Agribisnis ini merupakan semua kegiatan mulai dari pengadaan, pelaksanaan, penyaluran, dan juga pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau juga agro-industri yang saling terkait satu sama lain.
Maksudnya, agribisnis ini dapat/bisa dipandang ialah sebagai suatu sistem pertanian yang mempunyai beberapa komponen sub-sistem yakni , usaha tani yang memproduksi bahan baku, pengolahan hasil pertania, serta pemasaran hasil pertanian.
3. Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004)
Defenisi Agribisnis ini ialah semua usaha yang berhubungan dengan aktivitas atau kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan/atau pengusahaan produksi itu sendiri dan juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Dengan kata lain agribisnis ini merupakan cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan.
4. Menurut Soekartawi(1993)
Pengertian Agribisnis ini ialah suatu kesatuan kegiatan atau aktivitas usaha yang melingkupi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil, serta juga pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
5. Menurut Drillon
Agribisnis ini ialah seluruh aktivitas ataukegiatan yang menyangkut manufaktur serta juga distribusi dari sarana produksi pertanian, serta juga penyimpanan, pengolahan, aktivitas yang dilakukan usaha tani, serta juga distribusi dari produk pertanian dan juga produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.
6. Menurut Cramer dan Jensen
Pengertian Agrobisnis ini merupakan kegiatan atau aktivitas yang melingkupi industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian serta hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan juga distribusi bagi bahan pangan serta serat-seratan kepada pengguna/ konsumen.
7. Menurut Downey dan Erickson (1987) dalam saragih (1998)
Merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang melingkupi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan serta juga keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian serta kelembagaan penunjang kegiatan.
9. Menurut Soehardjo (1997)
Pengertian Agribisnis ialah sebuah sistem dalam agro-industri yang terdiri atas beberapa sub-sistem yang saling terkait. Sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik bila tidak ada gangguan pada salah satu sub-sistem.
10. Menurut Hadi (1992)
Agribisnis ialah suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas yang terdiri dari empat subsistem yang saling mempengaruhi, yakni penyediaan input pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil pertanian, yang mana seluruh kinerjanya menjadi tanggungjawab koordinator agribisnis.
Fungsi Manajemen Agribisnis
Karakteristik Agribisnis ini berbeda dengan bidang bisnis lainnya, maka penerapan berbagai fungsi manajerial di dalam agribisnis juga berbeda. Beberapa fungsi Agribisnis diantaranya ialah sebagai berikut :
- Pengadaan dan penyaluran sarana produksi
- Kegiatan produksi primer (budidaya)
- Pengolahan (agro-industri)
- Pemasaran
Fungsi-fungsi Agribisnis itu disusun menjadi sebuah sistem, yang mana seluruh fungsi tersebut kemudian menjadi beberapa sub-sistem. Sistem Agribisnis ini hanya bisa/dapat berfungsi dengan baik bila semua sub-sistem di dalamnya dapat berjalan sesuai fungsinya. Apabila terjadi gangguan pada salah satu sub-sistemnya, maka sistem itu akan mengalami masalah.
Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis
Manajemen Agribisnis ini merupakan sebuah sistem yang utuh mulai dari sub-sistem penyediaan sarana produski serta peralatan pertanian, sub-sistem usaha tani, sub-sistem pengolahan atau agroindustri, serta sub-sistem pemasaran. Dukungan dari sub-sistem kelembagaan sarana & prasarana, serta sub-sistem pembinaan sangat diperlukan supaya sistem Agribisnis bisa /dapat berjalan sesuai fungsinya.
dibawah ini merupakan beberapa indikator keberhasilan pembangunan agribisnis, diantaranya ialah :
1. Meningkatnya Kesejahteraan Petani
- Nilai tukar petani meningkat
- Terjadi peningkatan dalam hal keunggulan komparatif dan kompetitif para petani
- Terjadi peningkata pada usaha tani dan usaha pengolahan hasil tani
- Meningkatnya mutu produk usaha tani dan usaha pengolahan hasil tani
- Nilai eksport komoditas pertanian meningkat
- Nilai import komoditas pertanian menurun
2. Meningkatnya Kesempatan Kerja
- Jumlah usaha agribisnis di pedesaan mengalami peningkatan
- Terjadi perkembangan pada usaha industri hulu dan industri pengolahan hasil tani
- Penurunan angka pengangguran di desa
3. Meningkatnya Ketahanan Pangan
- Ketersediaan sumber pangan meningkat
- Terjadi penurunan impor bahan pangan
- Jumlah masyarakat yang rawan pangan menurun
- Terjadi peningkatan diversifikasi konsumsi pangan non beras
4. Meningkatnya Layanan Kepada Petani
- Perkembangan teknologi agribisnis spesifik lokasi
- Ketersediaan layanan teknologi agribisnis
- Ketersediaan pusat layanan perkreditan dan sarana produksi tani
- Pusat pasar agribisnis mulai terbentuk di berbagai wilayah
Pentingnya Manajemen Agribisnis
Mempunyai sebuah usaha bisnis bidang pertanian atau yang lebih umum disebut dengan agribisnis, tentu membutuhkan manajemen ialah sebagai bentuk perencanaan, pengelolaan serta peninjauan kembali terkait bisnis yang sedang dijalankan.
Mengacu kepada pengertian manajemen agribisnis yang sudah dijelaskan diatas, manajemen tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen yang memuat strategi usaha, tujuan serta mengenai bagaimana suatu bisnis akan dijalankan.
Dengan adanya manajemen agribisnis yang baik tersebut maka bisnis akan berjalan secara sistematis dan juga sebagai upaya untuk meminimalisir kerugian.
Aspek Penting dalam Manajemen Agribisnis
Terdapat beberapa aspek utama di dalam menyusun manajemen agribisnis antara lain ialah sebagai berikut:
1. Penyusunan Visi dan Misi Bisnis
Seperti yang sudah digambarkan dari pengertian manajemen agribisnis diatas, memutuskan untuk mengembangkan suatu bisnis pertanian itu membutuhkan perencanaan visi serta misi yang matang yakni sebagai langkah utamanya.
Hal tersebut juga mencakup analisis terhadap SWOT (Strength, Weakness, Opportunitym Threats) terhadap suatu usaha yang dikembangkan. Tujuannya ialah untuk menentukan kearah mana bisnis akan bergerak serta bagaimana bisnis akan dijalankan.
2. Rencana Pemasaran
Manajemen pemasaran di dalam bisnis pertanian perlu disusun sebelum masuk ke rencana produksi. Tujuannya ialah untuk membuat bagan target atau sasaran dari produk yang bisnis seperti produk apa yang dihasilkan, siapa yang akan membeli, kemana akan dipasarkan serta kisaran berapa harganya.
Hal inilah yang menjadikan manajemen agribisnis sangat penting disebabkan karna tanpa adanya rencana pemasaran yang baik bisa jadi produk yang dihasilkan tidak laku dipasaran. Padalah pada industri yang menjual produk pertanian sangat rentan dengan risiko mudah layu atau sudah tak layak konsumsi.
3. Rencana Produksi
Di dalam manajemen agribisnis, rencana produksi ialah penggunaan asset serta sarana perusahaan untuk menghasilkan produk.Prinsip utama perencanaan produksi dalam agribisnis ialah market orientation yang berarti memproduksi barang atau juga jasa yang diperlukan pasar. Tujuannya ialah pada saat barang tersebut diproduksi, maka akan laku dipasar sebab adanya nilai guna.
4. Rencana Keuangan
Keuangan ini menjadi faktor yang paling krusial di dalam bisnis. Tak dapat dipungkiri bahwa tujuan daro bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan dalam hal segi uang. Manajemen agribisnis ini dibutuhkan untuk membuat perencanaan keuangan serta jika diperlukan biasanya dilakukan bersama konsultan.
5. Rencana Sumber Daya
Agribisnis ini ialah bisnis pertanian yang berarti membutuhkan banyak sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja untuk membantu pengelolaannya. Sehingga dengan rekruitmen yang banyak itu menjadi pengeluaran terbesar perusahaan. Dengan melalui manajamen agribisnis yang mumpuni bisa/dapat membantu menekan kebutuhan sumber daya misalnya dengan menggabungkan beberapa kegiatan atau aktivitas dengan satu tanggung jawab.
5 aspek utama Dari manajemen agribisnis yang sudah disebutkan diatas, bisa/dapat menjadi sebuah dasar atau landasan dalam menyusun dokumen manajemen yang terstruktur guna mendapat perencanaan yang baik.
Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Pengertian Manajemen Agribisnis, Ruang Lingkup, Fungsi, dan Aspeknya, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.