Desember 4, 2024

Pondoksalam – Pengertian Surplus konsumen (consumer surplus) adalah manfaat bersih yang disadari konsumen pada saat mereka mampu membeli barang dengan harga ekuilibrium. Di dalam sebuah grafik, ini setara dengan perbedaan antara harga maksimum yang bersedia konsumen bayar serta harga yang sebenarnya mereka bayar untuk unit barang yang dibeli.

Pengertian-Surplus-konsumen

Surplus konsumen ini adalah suatu manfaat yang dicapai konsumen pada saat mereka bisa membeli barang atau jasa dengan harga lebih rendah dari jumlah maksimum yang bersedia mereka bayarkan. Surplus terjadi pada saat konsumen akan membayar harga lebih tinggi dari harga pasar untuk suatu produk.

Misalnya, untuk membeli Buah Mangga konsumen itu bersedia membayar Rp5.000, namun dia mendapati Buah Mangga yang diinginkan itu di harga Rp3.500, maka kelebihan harga sebesar Rp1.500 ini merupakan surplus yang dinikmati oleh konsumen.

Grafik di atas menunjukkan penawaran serta juga permintaan barang. Permintaan ini merupakan agregat dari pembelian individu seluruh konsumen. Konsumen tersebut akan mengkonsumsi sejumlah barang yang tersedia dan juga membayar dengan harga pasar yang sama.

Bahkan, beberapa konsumen tersebut akan membayar harga lebih tinggi dari harga pasar. Oleh karna itu, dengan hanya membayar dengan harga pasar, mereka akan menikmati manfaat dari harga yang lebih rendah. Misalnya, konsumen tersebut hanya perlu membayar dengan harga pasar Pe, walaupun harga tertinggi yang bersedia mereka bayar adalah P1.

Secara grafis surplus konsumen ini merupakan segitiga di atas harga pasar (harga ekuilibrium) serta di bawah kurva permintaan. Sedangkan, area di atas tingkat penawaran dan juga di bawah harga ekuilibrium disebut dengan surplus produksi.


Rumus Sirklus Konsumen

SURPLUS KONSUMEN = (1/2) x Qe x ΔP

Dimana:

Qe = Kuantitas permintaan pada titik ekuilibrium, di mana permintaan dan penawaran adalah sama
ΔP = Pmax – Pe
Pmax = Harga yang bersedia dibayarkan konsumen
Pe = Harga pada ekuilibrium, di mana permintaan dan penawaran sama

Misalnya, untuk air sirup kemasan, pelanggan bersedia untuk membayar Rp10 untuk sirup kemasan, yang merupakan yang tertinggi di antara pelanggan lainnya. Sebagian besar pelanggan itu hanya bersedia membayar Rp5, yang merupakan harga yang ditentukan saat permintaan sama dengan penawaran (harga ekuilibrium).

Di harga Rp5, permintaan ada sebanyak 20 sirup kemasan. Oleh karena itu, surplus yang dinikmati konsumen ialah sebesar Rp50 = (1/2) x 20 x (Rp10-Rp5).
Kaitan surplus konsumen itu dengan elastisitas harga dari permintaan

Surplus konsumen untuk suatu produk ialah nol pada saat permintaan atas produk itu elastis sempurna (kurva permintaan berbentuk garis horizontal). Namun, pada saat permintaan benar-benar tidak elastis atau juga perfectly inelastic (kurva permintaan berbentuk garis horizontal), surplus tersebut tidak terbatas disebabkan karna perubahan harga produk tidak mempengaruhi permintaannya. Ini termasuk produk yang merupakan kebutuhan dasar seperti air serta juga makanan.

Kurva permintaan tersebut biasanya miring ke bawah disebabkan karna permintaan untuk suatu produk biasanya dipengaruhi oleh harganya. Dengan permintaan tidak elastis, surplus tinggi disebabkan karna permintaan tidak terpengaruh oleh perubahan harga, serta juga konsumen bersedia untuk membayar lebih untuk suatu produk.

Di dalam keadaan seperti itu, penjual tersebut akan menaikkan harganya untuk mengubah surplus konsumen menjadi surplus produsen. Atau pun, dengan permintaan elastis, perubahan kecil di dalam harga akan menghasilkan perubahan besar di dalam permintaan. Ini akan menghasilkan surplus konsumen yang rendah disebabkan karna pelanggan tidak lagi mau membayar sebanyak sebelumnya.


Implikasi dari surplus konsumen

Surplus tertinggi terjadi pada saat keuntungan ekonomi produsen ialah nol. Sebaliknya, nilainya nol pada saat produsen bisa menerapkan diskriminasi harga sempurna atau juga diskriminasi harga tingkat pertama. Diskriminasi harga sempurna terjadi pada saat produsen menetapkan harga dengan berdasarkan harga tertinggi yang bersedia dibayar seorang individu.

Surplus konsumen tersebut ditambah surplus produsen sama dengan surplus ekonomi total, yang merupakan total manfaat yang diperoleh konsumen serta juga produsen pada saat mereka berdagang di pasar bebas.

Mengapa pasar bebas? disebabkan karna di pasar itu, harga aktual mencerminkan harga ekuilibrium. Dengan asumsi bahwa tidak terdapat pergeseran permintaan pada saat produsen menetapkan harga di atas harga keseimbangan, surplus menurun. Situasi tersebut bisa terjadi, misalnya, di dalam pasar monopoli, di mana produsen tersebut mempunyai kekuasaan absolut atas harga, jumlah, serta juga kualitas produk di pasar.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Surplus Konsumen, Implikasi, Rumus dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *