Pondoksalam – Secara umum, Pengertian Biosfer adalah suatu lapisan lingkungan habitat suatu makhluk hidup yang terdiri dari litosfer, hidrosfer, serta atmosfer. Menurut ilmu Biologi, pengertian biosfer adalah suatu lapisan Bumi yang di dalamnya itu terdapat suatu kehidupan bumi.
Menurut Ilmu Geografi Biosfer, adalah suatu lapisan tempat tinggal makhluk hidup /seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Secara etimologi biosfer, berasal dari dua kata yakni bio yang berartikan makhluk hidup serta sphere yang berartikan suatu lapisan. Jadi menurut etimologi biosfer adalah suatu lapisan kehidupan (flora serta fauna).
Dalam pengertian biosfer yang lebih luas menurut Geofisiologi, Biosfer adalah suatu sistem ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup dan juga hubungan antar mereka, termasuk didalamnya interaksi dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), serta juga atmosfer (udara) Bumi. Biosfer tersebut diperkirakan sudah berlangsung di bumi selama 3,5 milliar tahun dari 4,5 milliar tahun bumi.
Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah Definisi biosfer yang dikemukakan menurut para ahli :
- Pengertian Biosfer menurut Vladimir wanouich veinadsky : Biosfer merupakan sebuah sistem terbuka serta berkembang sejak dimulainya sejarah bumi.
- Pengertian biosfer Jhon Wiley : Biosfer merupakan suatu zona dari planet bumi dimana kehidupan tersebut terjadi dengan secara alami, diperluas dari lapisan bumi ialah dengan atmosfer yang lebih rendah.
- Pengertian biosfer Michael Allaby : Biosfer adalah suatu bagian lingkungan hidup organisme yang ditemukan serta mereka berinteraksi dengan membentuk sistem kelompok yang stabil, efektif untuk keseluruhan ekosistem pada planet.
- Pengertian biosfer Eduard Suess Seorang ahli geoglogi di austria pada tahun 1875 yang menggemukakan bahwa pengertian biosfer adalah suatu tempat pada permukaan bumi dimana kehidupan itu berdiam.
- Pengertian biosferJames Lovelock : Pengertian biosfer adalah suatu organisme hidup, yang disebut ialah sebagai hipotesa gaia. Hipotesa gaia tersebut menjelaskan bagaimana faktor abiotik serta biotik berinteraksi dalam suatu lingkungan.
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
- Protoplasma, merupakan suatu zat hidup dalam sel serta terdiri dari senyawa organik kompleks ialah seperti protein, lemak, dan lain sejenisnya.
- Sel, merupakan satuan dasar organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terdapat pada membran.
- Jaringan, adalah suatu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan juga fungsi yang sama, seperti ialah , jaringan otot.
- Organ, adalah suatu bagian suatu organisme yang dengan fungsi tertentu, seperti kaki atau juga telinga pada hewan, serta manusia, daun ataupun akar pada tumbuhan.
- Sistem Organ, merupakan kerja sama antara struktural serta fungsional yang harmonis, seperti ialah kerja sama antara mata serta telinga, antara daun serta batang pada tumbuhan.
- Organisme, merupakan mahkluh hidup.
- Populasi, adalah suatu kelompok organisme sejenis yang hidup serta berkembang biak pada suatu daerah tertentu.
- Komunitas, merupakan semua populasi dari berbagai jenis yang berada pada suatu daerah tertentu.
- Ekosistem, merupakan tatanan kesatuan dengan secara utuh serta menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi satu sama lain.
Fungsi Biosfer
Biosfer mempunyai beberapa manfaat bagi makhluk hidup diantaranya :
1. Sumber Makanan
Biosfer adalah penyedia sumber makanan, untuk berbagai flora dan fauna yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Tanpa adanya flora dan fauna, maka manusia pun tidak bisa melangsungkan hidupnya.
2. Penelitian dan Pendidikan
Selain itu, fungsi lain dari lapisan biosfer ini bisa dijadikan sebagai objek penelitian dan pendidikan. Fungsi ini mampu dijadikan sebagai pembelajaran kepada anak cucu kita supya bisa mencintai alam serta belajar untuk melestarikan flora dan fauna.
3. Sarana Rekreasi
Selain sebagai sumber makanan, penelitian dan pendidikan. Biosfer ini pun memiliki manfaat sebagai sarana rekreasi. Contohnya seperti suaka margasatwa yang melindungi dan juga melestarikan segala jenis binatang tertentu yang dikhawatirkan akan mengalami kepunahan, seperti badak bercula satu dan juga komodo.
Selain sebagai sarana rekreasi, orang-orang yang datang dan berkunjung pun bisa mendapatkan wisata edukasi dengan melalui pengenalan terhadap jenis flora serta fauna dan juga bagaimana cara melestarikannya.
Cagar Biosfer
Cagar biosfer ini adalah sebuah kawasan ekosistem yang keberadaannya itu sudah diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere (Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa).
Adanya cagar biosfer memiliki tujuan untuk mencapai keseimbangan serta melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan juga kebudayaan.
Man and Biosphere sendiri adalah sebuah program yang pertama kalinya dicetuskan ditahun 1971. Pada tahun 1976, barulah dibentuk jaringan cagar biosfer yang diikuti oleh banyak negara setelah diadakannya KTT Bumi dan Konvensi Keanekaragaman Hayati.
Dengan melalui program ini, cagar biosfer ini didorong untuk mendukung proses implementasi konvensi keanekaragaman hayati.
Penetapan cagar biosfer ini kemudian diusulkan oleh pemerintah nasional dari tiap-tiapnegara. Kemudian usulan itu diberikan kepada Sekretariat Program Man and Biosphere UNESCO agar ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Internasional.
Secara fisik, cagar biosfer ini terbagi menjadi 3 zona, yakni:
- Zona Inti – Zona inti adalah sebuah kawasan yang dilindungi untuk konversi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Zona ini hanya diperbolehkan untuk aktivitas atau kegiatan penelitian yang tidak merusak, contohnya seperti aktivitas atau kegiatan pendidikan
- Zona Penyangga – Zona penyangga ini adalah sebuah zona yang mengelilingi zona inti. Zona ini dimanfaatkan untuk aktivitas yang tidak mengeksploitasi sumber daya alam, seperti rekreasi, pendidikan serta penelitian.
- Zona Transisi – Zona transisi ini adalah sebuah zona yang mengelilingi zona penyangga. Pada zona ini diperbolehkan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas pertanian, pemukiman serta pemanfaatan lain demi kepentingan masyarakat, ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat dan juga kepentingan lainnya.
Cagar biosfer ini membentuk suatu jaringan yang tersebar di seluruh dunia. Seluruh jaringan ini berkontribusi di dalam mewujudkan tujuan yang sama. Seluruh jaringan tersebut pun berperan sebagai media kerjasama antar pengelola cagar biosfer.
Sampai saat ini, telah tercatat adanya 651 cagar biosfer di 120 negara yang terdistribusi di dalam lima kawasan, yakni Afrika, Eropa, Amerika Utara, Asia Pasifik, Kawasan Kepulauan Karibia, Amerika Latin, dan Kawasan Arab.
Di Indonesia sendiri, ada cagar biosfer yang sudah diresmikan sejak tahun 1977 oleh UNESCO. Sampai saat ini, Indonesia sudah mempunyai beberapa cagar biosfer, diantaranya Cibodas, Pulau Komodo, Tanjung Puting dan Lore Lindu, Pulau Siberut, Gunung Leuser, Bukit Batu, Taman Laut Wakotobi, Bromo Tengger, Kepulauan Selayar, dan Blombangan.