Desember 4, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian Tekanan udara adalah tenaga yang menggerakkan partikel di udara yang dipengaruhi ketinggian bisa atau dapat menekan searah dengan gaya gravitasi bumi

Pengertian-Tekanan-udara

Tekanan udara pada tiap-tiap itu tempat berbeda-beda. Dalam praktiknya, tekanan udara uty berbanding terbalik terhadap ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka akan semakin rendah tekanan udaranya.

Alat ukut guna mengetahui tekanan di udara ialah barometer dengan kolom merkuri. Naik turunnya cairan merkuri tersebut kemudian bisa atau dapat dibaca sebagai nilai tekanan.


Jenis Tekanan Udara

Dibawah ini merupakan jenis dari tekanan udara diantaranya sebagai berikut :

1. Vertikal

Yakni tekanan yang semakin tinggi suatu tempat nilainya semakin turun, hal tersebut kemudian dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Komposisi gas penyusun yang makin ke atas semakin berkurang.
  2. Sifat udara itu bisa atau dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
  3. Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 Km) sehingga semakin tinggi suatu tempat maka suhu makin naik.

2. Horizontal

Dipengaruhi oleh suhu udara, daerah yang bersuhu udara tinggi itu akan bertekanan rendah serta sebaliknya. Hal itu kemudian dipengaruhi oleh lintang tempat, persebaran daratan serta lautan, dan juga  pergeseran posisi matahari tahunan.


Faktor yang Mempengaruhi

  1. Tinggi rendahnya tempat, semakin tinggi suatu tempat, lapisan udara itu kemudian akan semakin tipis serta semakin renggang sehingga tekanan udara yang ada itu semakin rendah.
  2. Temperatur, jika temperatur tinggi maka volume molekul gas berkembang sehingga tekanan menjadi rendah serta juga  berbanding sebaliknya.
  3. Sebaran lautan serta daratan, pengaruh sebaran daratan dan juga lautan sangatlah jelas ada lintang pertengahan.

Alat Ukur Tekanan Udara

Untuk mengukur tekanan udara, umumnya dipakai alat ukur berupa barometer. Alat tersebut berguna untuk menentukan nilai dan juga perubahan tekanan atmosfer pada suatu lokasi.

1. Barometer air Raksa

Dahulu, barometer tersebut memakai tabung-tabung air raksa yang bergerak-gerak seiring dengan berubahnya tekanan udara pada suatu lokasi. Barometer seperti ini dipakai oleh Torricelli serta menjadi salah satu barometer pertama yang ada.

Barometer ini yang mendorong adanya satuan ukur mmHg untuk memudahkan di dalam menghitung perubahan ketinggian bejana air raksa yang berubah seiring yakni dengan perubahan tekanan atmosfer.


2. Barometer Air

Terdapat pula barometer yang memakai air untuk mengukur tekanan udara. Barometer seperti ini kemudian dipakai oleh Johann Wolfgang van Goethe dengan memanfaatkan prinsip-prinsip yang telah diteliti oleh Torricelli.

Barometer air juga dikenal yakni sebagai le baromètre Liègeois disebabkan karna memang asal mula dari barometer ini ialah dari kota Liege di Belgia.


3. Barometer Aneroid

Selain itu, terdapat pula barometer aneroid yang memanfaatkan tabung-tabung vakum yang mempunyai tekanan sangat rendah. Pada saat tekanan udara berubah pada suatu wilayah, maka tabung-tabung itu kemudian akan memuai seiring dengan perubahan tekanannya.

Perubahan ukuran inilah yang kemudian akan dihitung serta diinferensikan untuk mengetahui nilai tekanan atmosfer pada suatu wilayah. Umumnya, barometer tersebut berbentuk lingkaran-lingkaran yang mempunyai jarum penunjuk tekanan atmosfer di suatu wilayah.


4. Barometer MEMS

Barometer micro electro mechanical systems atau MEMS ini merupakan barometer digital baru yang mempunyai stasiun cuaca mini didalamnya. Barometer seperti ini kemudian dibuat memakai proses photomachining atau juga photolithography.

Barometer seperti ini dapat atau bisa ditemukan di smartwatch serta smartphone yang kita pakai setiap hari. Terutama, apabila gadget ini mempunyai fitur pengukuran ketinggian, suhu, serta tekanan udara yang relatif akurat.


Satuan Ukur dalam Tekanan Udara

Terdapat 4 satuan ukur yang kerap dipakai dalam mengukur tekanan udara

Secara umum, ada 4 satuan ukur yang sangat sering dipakai di dalam menentukan serta menyatakan tekanan udara di suatu lokasi. Keempat standar ukur tersebut ialah pascal, mmHg, bar, serta atmosfer. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Pascal

Pascal adalah salah satu satuan ukur tekanan udara yang paling populer dipakai. Umumnya, satuan pascal yang sering dipakai ialah hPa (hectopascal) serta kPa (kilopascal).

Pascal sendiri dinamakan dengan berdasarkan pencetusnya, yakni Blaise Pascal yang menyatakan bahwa 1 pascal ialah 1 newton per meter persegi. Umumnya, meteorologist memakai hPa di dalam mengukur tekanan atmosfer di suatu wilayah.


2. mmHg

1 milimeter merkuri (air raksa) atau pun lebih dikenal sebagai mmHg ialah salah satu satuan hitung tekanan udara yang paling sering dipakai. Hal tersebut terjadi disebabkan karna barometer pada zaman dahulu semuanya memakai tabung merkuri guna mengukur tekanan atmosfer di suatu lokasi.

1 mm merkuri ini setara dengan sekitar 133 pascal, sehingga, tekanan di permukaan air laut ialah 760 mmHg atau juga sekitar 1013,25 hPa.


3. Bar

Bar merupakan salah satu satuan ukur tekanan atmosfer yang diciptakan oleh Vilhelm Bjerknes, seorang meteorologist dari Norwegia. Satuan tersebut tidak masuk kedalam SI (Standard International) yang dipakai secara global oleh ilmuwan di seluruh dunia. Namun, masih banyak ilmuwan yang memakai standar ini.

Satu bar setara dengan 100 kPa atau juga 100.000 pascal. Karena ukurannya yang sangat besar, umumnya di dalam mengukur tekanan atmosfer, satuan yang dipakai ialah milibar atau (mb).


4. Atmosfer

Kita diatas telah membahas bahwa tekanan udara umumnya diukur dengan memakai satuan mmHg, bar, ataupun pascal. Namun, para meteorologist juga kerap memakai satuan atm atau juga Atmosfer guna menyatakan tekanan udara di suatu lokasi.

Pengertian dari atmosfer (atm) ini merupakan satuan hitung yang setara dengan tekanan udara pada pesisir pantai atau juga ketinggian 0 m dengan suhu 15 derajat celsius. 1 Atmosfer setara dengan 1,013 milibar, 760 mmHg, atau pun 101325 Pascal (1013,25 hPa)


Rumus Tekanan Udara

h = (760 – P) . 10

Keterangan :

  • h = ketinggian tempat (m)
  • P = tekanan udara tempat (mmHg)

rumus-tekanan-udara

Keterangan

  • P : Tekanan yang ingin dicari di dalam hPa
  • Po : Tekanan awal (umumnya pada permukaan laut)
  • T : Temperatur di dalam celsius
  • h : Ketinggian suatu lokasi

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Udara

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi tekanan udara pada suatu wilayah tertentu. Tetapi, setidaknya terdapat 3 faktor besar yang mempengaruhi tekanan atmosfer pada suatu wilayah.

Ketiga faktor itu ialah ketinggian dari wilayah tersebut, suhu udara, dan juga kelembaban udara yang terdapat pada wilayah tersebut.


Contoh Perhitungan Tekanan Udara

Hitunglah tekanan udara pada suatu gunung berketinggian 2500 mdpl yang mempunyai suhu udara sekitar 10’c apabila diketahui bahwa tekanan di pesisir pantai ialah 1013,25 hPa

Berdasarkan informasi diatas, kita bisa atau dapat mengerjakan soal itu dengan memasukkan ketinggian 2500 meter, suhu udara 10’c serta juga tekanan udara awal sekitar 1013,25 hPa.

Apabila dihitung, maka kemudian akan didapatkan bahwa tekanan udara pada ketinggian 2500 meter ialah sekitar 755.63 hPa. Apabila ini dikonversi kedalam atmosfer, maka kemudian akan didapatkan sekitar 0,7458 atm. dan apabila kalian ingin memakai satuan mmHg, maka didapatkan tekanan sekitar 566,76 mmHg.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Tekanan Udara, Jenis, Faktor, Alat, Satuan, Rumus dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *