November 24, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian Akulturasi – Akulturasi berasal dari bahasa latin yakni acculturate yang mempunyai arti tumbuh serta berkembang bersama-sama.

Pengertian-Akulturasi

Akulturasi ini adalah suatu proses sosial yang muncul apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaannya dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan luar (asing). Kebudayaan asing seiring dengan waktu diterima dan juga kemudian diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa harus menyebabkan hilangnya unsur dari kebudayaan kelompok itu sendiri.

Menurut sosiolog Gillin dan Raimy akulturasi merupakan suatu proses budaya di dalam suatu masyarakat yang dimodifikasi dengan budaya lain. Terjadinya proses tersebut diakibatkan dari aktivitas atau kegiatan kontak sosial dengan budaya lain yang berdampak pada munculnya proses akulturasi.

Secara lebih luas, akulturasi ini adalah suatu proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama. Sehingga proses tersebut tidak berjalan secara tunggal, melainkan terjadi dengan secara dinamis.

Dan kemudian sosiolog Dr. Trina Harlow mencontohkan proses akulturasi seperti sebuah mangkuk salad. Ibaratnya di dalam mangkuk tersebut berisikan berbagai jenis bahan makanan yang masing-masing tetap independen tetapi bercampur serta juga meningkatkan posisi satu sama lain.

Terkait dengan prosesnya, terdapat segala perdebatan teori apakah proses tersebut dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Menurut Devereux dan Loeb, akulturasi tersebut merupakan proses kelompok tanpa mengacu pada peran individu. Hal ini disebabkan karena kelompok dijadikan sebagai kepentingan konstituen di dalam suatu budaya.

Sedangkan menurut Dohrewen dan Smith menyatakan bahwa walaupun kelompok sebagai elemen penting dalam akulturasi, namun tetap memiliki pengaruh terhadap peluang akulturasi individu.

Dari Keseluruhan perdebatan tersebut kemudian ditegaskan kembali oleh Gillin, Raimy, serta Eaton bahwa pada akhirnya akulturasi tersebut dapat terjadi pada keduanya, baik individu ataupun juga kelompok.

Di dalam analisis tingkat kelompok, akulturasi tersebut mungkin menunjukkan perubahan orientasi nilai serta juga adopsi nilai-nilai kelompok lain. Namun tetapi hal tersebut bukanlah kondisi utama yang dibutuhkan agar akulturasi tersebut bisa diciptakan. Melainkan hal itu diciptakan dengan melalui nilai serta sikap yang dilakukan tanpa paksaan.


Bentuk Akulturasi

Terdapat banyak jenis akulturasi yang berkembang sampai pada saat ini, beberapa diantaranya diantaranya :

1. Substitusi

Substitusi ini adalah suatu proses penggantian unsur budaya yang lama digantikan unsur budaya baru dengan memberikan nilai tambah bagi para penggunanya.


2. Sinkretisme

Sinkretisme ini merupakan suatu proses terbentuknya suatu sistem yang disebabkan karna adanya perpaduan unsur budaya lama serta baru.


3. Addition

Addition atau penambahan ini merupakan suatu proses yang mengombinasikan antara dua bahkan lebih unsur budaya sehingga kemudian memberikan nilai tambah terhadap unsur itu sendiri.


4. Deculturation

Deculturation atau penggantian ini adalah suatu proses pergantian unsur budaya lama yang tergantikan dengan adanya unsur budaya baru.


5. Originasi

Originasi ini merupakan proses masuknya suatu budaya baru yang memberikan perubahan secara signifikan di dalam ruang lingkup masyarakat pada wilayah tertentu.


6. Rejection

Rejection ini merupakan suatu proses penolakan terhadap budaya yang baru. Penolakan tersebut dilakukan karena budaya baru tersebut dianggap akan memberi dampak negatif pada masyarakat. Hal tersebut bisa karena kurangnya kesiapan atau pun tidak setuju dengan adanya budaya tersebut.


Strategi Akulturasi

Terdapat empat strategi akulturasi yang kemudian dipaparkan oleh Berry (2005), diantaranya sebagai berikut :

1. Strategi Asimilasi

Strategi asimilasi ini terjadi pada individu tidak berkeinginan untuk memelihara identitas kulturalnya serta lebih memilih interaksi harian dengan budaya lain.


2. Strategi Separasi

Strategi separasi ini terjadi pada saaat individu menghidupi nilai-nilai yang ada padabudaya aslinya serta jgua diwaktu yang bersamaan menghindari berinteraksi dengan yang lain.


3. Strategi Integrasi

Strategi integrasi ini terwujud pada saaat seseorang memiliki ketertarikan untuk kemudian memelihara budaya aslinya selama membangun interaksi harian dengan golongan atau kelompok lain.


4. Strategi Marginalisasi

Strategi marginalisasi ini terjadi disaat kemungkinan untuk memelihara budayaaslinya serta kemungkinan untuk berinteraksi dengan kelompok lain itu sangat kecil.


Faktor Terjadinya Akulturasi

Secara umum Akulturasi ini bisa atau dapat terjadi apabila ada kontak budaya, disebabkan antara lain sebagai berikut :

  1. Kontak sosial dapat terjadi pada individu, sebagian masyarakat, bahkan seluruh lapisan masyarakat.
  2. Kontak budaya dapat terjadi didalam situasi damai maupun bermusuhan.
  3. Kontak budaya dapat terjadi diantara masyarakat besar atau kecil.
  4. Kontak budaya dapat terjadi diantara kelompok yang dikuasai serta menguasai unsur budaya.
  5. Kontak budaya dapat terjadi dalam 3 wujud budaya, yakni , sistem sosial, unsur budaya fisik, serta sistem budaya.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya akulturasi. Faktor penyebab tersebut terbagi menjadi dua, diantaranya faktor internal serta faktor eksternal dibawah ini penjelasan sebagai berikut:

1. Faktor Internal Akulturasi

Faktor akulturasi secara internal ini adalah faktor penyebab yang sumbernya berasal dari dalam kelompok masyarakat itu sendiri. Adapun faktor tersebut meliputi:

  1. Penemuan baru di segala bidang yang memang mempunyai kemampuan untuk memengaruhi.
  2. Jumlah penduduk yang kemudian semakin bertambah seiring bertambahnya waktu.
  3. Inovasi atau perubahan penemuan yang kemudian berpengaruh terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat.
  4. Terjadi konflik sosial yang ada di tengah masyarakat.
  5. Terjadi revolusi sosial di kalangan masyarakat, baik itu di dalam lingkup besar ataupun kecil.

2. Faktor Eksternal Akulturasi

Faktor akulturasi secara eksternal ini adalah faktor penyebab yang sumbernya itu berasal dari luar kelompok masyarakat. Dibawah ini merupakan faktor eksternal akulturasi tersebut yaitu:

  1. Perubahan alam, termasuk iklim kemudian cuaca, dan juga fenomena alam lainnya.
  2. Konflik serta sengketa internasional antar dua negara bahkan lebih.
  3. Pengaruh budaya asing dengan melalui proses penyebaran suatu budaya atau pun difusi.

Contoh Akulturasi

Contoh alkuturasi di dalam bidang arsitektur atau pun juga bangunan antara lain, bangunan keraton yang merupakan perpaduan dari gaya arsitektur Jawa, Eropa, Arab, serta juga China.

dan juga contoh lainnya ialah Saat budaya musik rap dari negara asing yang digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga yang terjadi menyanyi rap dengan menggunakan bahasa Jawa.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Akulturasi, Bentuk, Faktor, Strategi, Jenis dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *