November 22, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian Segmentasi pasar adalah suatu proses, kegiatan serta usaha untuk membagi atau mengelompokkan pasar dari heterogen (bermacam-macam produk/jenis), itu menjadi kelompok lebih potensial (homogen), yakni pasar yang mempunyai kesamaan karakter seperti golongan pembeli, motif perilaku, kebutuhan pemakan, tujuan pembelian produk serta juga cara penggunaan produk tersebut.

Pengertian Segmentasi pasar

Pasar ini terdiri dari pembeli, serta pembeli berbeda di dalam segala macam cara. Pembeli dapat memiliki perbedaan keinginan, lokasi, sikap pembelian, sumber daya, serta juga praktek pembelian. Dengan dasar ini maka sangat sulit bagi suatu perusahaan itu untuk dapat melayani seluruh pasar yang ada guna  memberikan kepuasan pelanggan yang berbeda-beda dari ciri atau sifatnya.

Di dalam upaya ini, perusahaan kemudian harus mengelompokkan konsumen atau juga pembeli ke dalam kelompok dengan ciri-ciri/sifat yang sama. Kelompok konsumen yang disusun itu kemudian disebut segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokkannya itu dikenal dengan segmentasi pasar.

Segmentasi pasar ini adalah salah satu dari tiga strategi pemasaran, yakni segmenting, targeting serta juga positioning. Segmenting merupakan membagi pasar menjadi Segmen-Segmen konsumen yang sama jenisnya, targeting ini merupakan memilih satu atau lebih segmen pasar serta positioning ialah penempatan produk supaya tercipta kesan tertentu diingat konsumen.

Segmentasi mempunyai peran penting di dalam sebuah perusahaan karna segmentasi ini memudahkan perusahaan untuk lebih fokus di dalam mengalokasikan sumber daya yang dipunyai. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen tersebut kemudian akan memberikan gambaran bagi perusahaan guna menetapkan segmen mana yang bisa dilayani.


Tujuan Segmentasi Pasar

Menurut Kasali (1998), segmentasi pasar itu memiliki tujuan untuk memahami secara lebih efektif efisien mengenai  kebutuhan, karakteristik atau juga perilaku konsumen yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau juga bauran pemasaran tersendiri. Dibawah ini merupakan tujuan serta manfaat segmentasi pasar secara lebih jelas adalah sebagai berikut:

Mendesain Produk Yang Lebih Responsif Terhadap Kebutuhan Pasar.

Hanya dengan memahami mengenai segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka kemudian anda dapat mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan/keinginan dari segmen-segmen ini. Artinya, produk yang disediakan guna  memenuhi kebutuhan/keinginan pemasar itu terkadang tidak mempunyai nilai tinggi pada suatu segmen.


Menganalisis pasar.

Segmentasi pasar ini membantu dalam eksekutif mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Artinya, dengan cara melakukan segmentasi, itu memudahkan organisasi di dalam mendeteksi siapa kompetitornya di segmen tersebut.


Menemukan peluang.

Setelah menganalisis pasar, mereka yang menguasai konsep segmentasi dengan sangat baik itu kemudian akan sampai pada ide di dalam menemukan peluang. Peluang tersebut tidak selalu hal yang besar, tetapi pada masanya ia kemudian akan menjadi besar. Peluang ini umumnya belum ditangkap oleh pemasar lain yang pernah ada, sehingga kemungkinan besar itu akan membawa keuntungan besar untuk pemasar di masa depan.


Menguasai posisi yang superior dan kompetitif.

Mereka yang menguasai segmen dengan baik, umumnya ialah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka itu mempelajari pergeseran yang terjadi di dalam segmennya. Artinya, dengan cara melakukan segmentasi, pemasar tersebut bisa atau dapat mengetahui perubahan dari kecenderungan perilaku pasar pada segmennya.


Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien.

Kalau kamu tahu persis siapa segmen anda, maka kamu akan tahu bagaimana berkomunikasi yang baik dengan mereka. Artinya, dengan melakukan segmentasi, pemasar tersebut kemudian bisa atau dapat menyesuaikan pola komunikasi persuasif di dalam memasarkan produknya kepada tiap-tiap segmen (yakni dengan karakternya masing-masing).


Pola Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003), Ada 3  pola yang berbeda di dalam segmentasi pasar, diantaranya :

  1. Homogeneus preference (preferensi homogen).
    Homogeneus preference ini adalah pola yang menunjukkan bahwa konsumen itu mempunyai preferensi yang sama terhadap produk atau pun jasa yang ditawarkan.
  2. Diffused preference (preferensi yang menyebar).
    Diffused preference ini adalah pola yang menunjukkan bahwa konsumen mempunyai preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau juga jasa yang ditawarkan.
  3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok).
    Clustered preference ini adalah pola yang menunjukkan bahwa konsumen tersebut mempunyai preferensi yang berkelompok-kelompok. yang mana konsumen yang berada dalam 1 kelompok itu mempunyai kesamaan preferensi.

Prosedur Segmentasi Pasar

Segmentasi pemasaran merupakan strategi berbisnis yang dilakukan dengan teknik atau juga prosedur-prosedur tertentu. Ini merupakan prosedur-prosedur di dalam segmentasi pemasaran diantaranya

1. Survey Stage

Prosedur pertama ini ialah dengan melakukan eksplorasi yang dikenal dengan istilah Survey Stage. Bentuk survei-nya ditentukan oleh perusahaan sendiri, baik itu dengan cara melakukan wawancara, tebar angket atau pun juga meminta saran serta minat masyarakat.

Tujuan dari diterapkannya prosedur ini ialah agar pihak perusahaan tersebut mempunyai data awal terkait masyarakat yang terdapat pada pasar tertentu. Termasuk informasi seputar motivasi serta juga sikap mereka terhadap 1 produk. Apabila data-data awal tersebut telah atau sudah didapatkan, maka langkah aplikasi segmentasi pasar pun kemudian dapat atau bisa dilanjutkan dengan menerapkan prosedur yang kedua. Yakni dengan melakukan analisis Informasi.


2. Analysis Stage

Apabila perusahaan itu telah atau sudah memiliki data-data awal berhubungan dengan konsumen, maka informasi itu kemudian harus dianalisis terlebih dahulu yang dikenal dengan sebutan Analysis Stage. Salah satu bidang analisis di dalam segmentasi pasar ialah mencari tahu alasan-alasan dari munculnya sikap serta motivasi konsumen. Nantinya hasil analisis tersebut kemudian akan menjadi langkah awal pengelompokan sesuai dengan sikap, motivasi serta juga penyebab-penyebabnya yang sama.


3. Profiling Stage

Profiling Stage ini merupakan prosedur segmentasi pasar yang mana perusahaan tersebut kemudian mulai mengidentifikasi beberapa kelompok konsumen. Patokannya ialah dengan data survei pada awal ditambah data-data hasil analisis konsumen.

Dari proses identifikasi tersebut kemudian akan muncul nama-nama kelompok konsumen yang akan dijadikan target penjualan. Nah, Apabila semuanya itu sudah lengkap baru produk dipasarkan kepada mereka sesuai dengan informasi yang telah atau sudah didapatkan.


Syarat Dasar Atau Kriteria Segmentasi Pasar

Sebelum melakukan segmentasi pasar, Ada beberapa persyaratan yang wajib untuk dipenuhi dan diperhatikan supaya mendapatkan segmentasi pasar yang lebih efektif, diantaranya  (Rismiati dan Suratno, 2001):

Dapat diukur (measurable).

Besarnya daya beli tiap-tiap segmen itu harus bisa diukur dengan tingkat tertentu. Artinya bahwa pengelompokkan pasar itu hendaknya tidak terlalu luas. Apabila terlalu luas maka sifatnya itu masih heterogen sehingga reaksi konsumen pun juga masih berbeda-beda dari kegiatan pemasaran.


Dapat dicapai (accessible).

Seberapa jauh segmen tersebut bisa atau dapat dijangkau serta dilayani dengan efektif dalam arti bahwa secara wajar mereka itu memiliki respon tertentu apabila mendapat perlakuan pemasaran tertentu juga. Namun perusahaan itu tidak akan bisa menjangkau apabila ternyata konsumen yang dibidik sekarang itu lebih mengutamakan harga serta terbuka pada merek apapun.


Dapat dibedakan (differentable).

Segmen itu harus bisa dibedakan artinya bisa dipisahkan ke dalam segmen atau juga kelompok-kelompok yang mempunyai sifat yang berbeda sehingga segmen-segmen itu akan memiliki reaksi berbeda terhadap perlakuan serta juga program pemasaran yang berbeda. Hal tersebut bertujuan untuk membedakan preferensi pembelian setiap segmen pasar.


Besar & jumlahnya cukup berarti/luas (substantial).

Jumlah segmen harus cukup berarti/luas sehingga penguasaan terhadapnya tersebut akan bisa menguntungkan apabila dilayani. Jadi, satu segmen it harus merupakan kelompok homogen yang besar sehingga satu program pemasaran khusus itu cukup memadai untuk disusun serta dilakukan.


Dapat dilaksanakan (actionable).

Hal ini kemudian berarti seluruh program yang telah disusun untuk menarik serta melayani segmen pasar dapat dan bisa berjalan efektif.


Variabel Segmentasi Pasar

Setelah syarat-syarat segmentasi pasar itu sudah atau telah terpenuhi, selanjutnya ialah menentukan variabel segmentasi.

Menurut Kotler dan Keller (2009), Ada 4 variabel utama di dalam segmentasi pasar, diantaranya :

Segmentasi geografis.

Segmentasi geografis ini kemudian mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti misalnya negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau pun juga lingkungan rumah tangga. Perusahaan kemudian bisa atau dapat memutuskan untuk beroperasi di dalam satu atau beroperasi dalam seluruh wilayah.


Segmentasi demografis.

Di dalam segmentasi demografis, pasar itu kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.


Segmentasi psikografis.

Psikografis ini merupakan ilmu yang menggunakan psikologi serta demografik untuk lebih memahami konsumen. Di dalam segmentasi psikografis, para pembeli itu kemudian dibagi menjadi kelompok yang berbeda dengan berdasarkan gaya hidup atau juga kepribadian atau nilai.


Segmentasi perilaku konsumen.

Di dalam segmentasi perilaku konsumen, pembeli itu dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan berdasarkan pengetahuan, pemakaian, sikap, atau juga tanggapan mereka mengenai  produk tertentu.


Proses dan Langkah Segmentasi Pasar

Menurut Supranto dan Limakrisna (2007), proses, tahapan atau pun langkah-langkah segmentasi pasar diantaranya  sebagai berikut:

1. Mengenali Produk Terkait Guna memenuhi Set kebutuhan Di Pasar Sasaran

Segmen dari pasar sasaran yang dipilih oleh suatu perusahaan itu sudah tentu sudah disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya, kemampuan perusahaan antara lain ialah

  1. Reputasi,
  2. Produk yang sudah mampu diproduksi,
  3. Teknologi atau keterampilan lainnya yang menyangkut pengembangan produk,
  4. Promosi,
  5. Distribusi, dan
  6. Pelayanan yang bisa memuaskan konsumen.

Tugas pertama dari perusahaan ialah untuk mengenali set kebutuhan (need set) yang mana perusahaan itu mampu memenuhinya. Sebagai contoh misalnya mobil itu memenuhi lebih dari satu kebutuhan, bukan hanya sebagai alat transportasi atau pun juga alat angkut. Seseorang membeli mobil itu untuk memenuhi alat transportasi (ke kantor) serta juga status.


2. Mengelompokkan konsumen dengan set kebutuhan yang serupa

Langkah berikutnya ia dengan mengelompokkan konsumen itu dengan set kebutuhan serupa (similar need set). Sebagai contoh kebutuhan mengenai harga yang tidak terlalu mahal, pasangan suami istri (belum mempunyai anak) mobil sport (untuk anak muda bujangan serta  banyak uang), kesenangan (fun) . Konsumen-konsumen tersebut dapat atau bisa dikelompokkan menjadi satu segmen itu selama fitur produk serta  citra produk yang dibutuhkan serupa/mirip atau juga bahkan sama, meskipun secara demografis mungkin berbeda misalnya seperti kelompok umur yang berbeda.


3. Menguraikan profil setiap kelompok atau setiap segmen

Apabila konsumen dengan set kebutuhan itu sudah dikenali, konsumen-konsumen itu kemudian harus diuraikan, dinyatakan di dalam sebuah karakteristik demografis, gaya hidup serta juga penggunaan media. Supaya dapat mampu mendesain/merancang program pemasaran yang efektif.

Perlu juga memiliki pemahaman yang lengkap memungkinkan pemasar mampu untuk mengenali set kebutuhan dari konsumen. Sebagai tambahan, pemasar tak mungkin dapat berkomunikasi secara efektif apabila pemasar itu tidak memahami bagaimana produk yang dijualnya dibeli serta juga dikonsumsi/dipakai/dipergunakan, bagaimana produk tersebut dipikirkan oleh konsumen serta juga bagaimana konsumen memakai bahasa di dalam menjelaskan mengenai produk yang dibutuhkan serta diinginkan.


4. Memilah Segmen Yang Menarik Untuk Dilayani (Sesuai Dengan kemampuan yang Dipunyai Perusahaan)

Begitu pemasar memiliki pemahaman yang lengkap untuk tiap-tiap segmen, pemasar pun juga harus memilih pasar sasaran (target market) yakni segmen dari pasar yang lebih luas. Yang mana pemasar itu kemudian akan memfokuskan kegiatan pemasarannya.

Keputusan tersebut  didasarkan pada kemampuan pemasar di dalam memberikan kepada segmen yang sudah dipilihnya dengan nilai konsumen yang superior namun tetapi masih menguntungkan.


Batasan dan Hambatan Segmentasi Pasar

Terdapat beberapa hal yang kemudian menjadi batasan serta hambatan di dalam segmentasi pasar, yakni :

Sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan.

Apabila perusahaan mempunyai sumber daya yang sangat terbatas untuk melayani pasar maka strategi yang paling baik untuk dilakukan ialah concentrated marketing.

Homogenitas produk.

Untuk produk yang sifatnya itu homogen maka strategi undifferentiated marketing adalah yang paling cocok, sedangkan untuk produk yang memiliki variasi yang berbeda, maka strategi differentiated marketing merupakan strategi yang lebih cocok.


Tahap-tahap dalam daur hidup produk.

Kalau barang baru itu diperkenalkan, dan hanya satu atau sedikit saja dipasaran maka strategi yang lebih sesuai ialah undifferentiated marketing hal ini dimaksudkan ialah untuk memenuhi permintaan primer. Selain dari itu, bisa juga dilakukan concentrated marketing yang menitikberatkan pada segmen khusus.


Homogenitas pasar.

Apabila para pembeli tersebut memiliki selera yang sama, jumlah tiap-tiap periode hampir sama, reaksi terhadap upaya pemasaran perusahaan sama maka strategi yang kemudian dianggap sesuai ialah undifferentiated marketing.


Strategi Pemasaran Saingan.

Jika pesaing aktif itu mengadakan segmentasi dengan cara menerapkan differntiated marketing maka cukup sulit untuk suatu perusahaan untuk bersaing dengan melalui undifferentiated marketing, ataupun sebaliknya.


Contoh Segmentasi Pasar

Dibawah ini merupakan contoh dari segmentasi pasar, diantaranya :

Segmentasi Pasar Coca Cola

Secara geografis, Coca-cola itu menjual produk minuman tertentu yang hanya terdapat di Jepang, yakni Sokembicha (non-karbonat, ginseng, dan teh), Lactia (fermentasi susu).

Pada segi segmentasi psikografi, Coca-cola itu mempunyai jenis varian yang berbeda; Coca-cola Zero yang diproduksi tanpa gula yang jgua rendah kalori, diperuntukkan untuk para konsumen dengan gaya hidup sehat.

Coca-cola pun juga membagi segmentasi pasarnya itu ke dalam segmentasi demografis, yakni remaja baik itu laki-laki ataupun juga perempuan dengan usia 15-21 tahun.


Segmentasi Pasar Honda Beat

Honda Beat adalah jenis kendaraan bertipe skuter otomatis, dengan harga Rp 12,5 juta. Secara demografis, Honda Beat itu menargetkan pelajar serta juga mahasiswa sebagai segmen pasarnya.

Secara psikografis, Honda Beat ini ditujukan untuk anak muda yang senang dengan kenyamanan serta praktis, dan juga bergaya hidup trendi serta modern.

Dan secara geografis, Honda Beat yang berada disegmen 110 CC mempunyai konsentrasi pemasaran pada kota-kota besar di Indonesia serta di daerah-daerah, yang mana pada daerah perkotaan cenderung memamaki velg racing sedangkan pada daerah itu cenderung memakai velg jari-jari.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Segmentasi Pasar, Pola, Tujuan, Syarat, Variabel, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Daftar Pustaka

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Swastha, Basu dan Handoko, T.H. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Swastha, Basu. 2011. Materi Pokok Manajemen Pemasaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rismiati, C.E., dan Suratno, I.B. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta: Kanisius.
Lamb, Charles, dkk. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Supranto, J.N., dan Limakrisna, H. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Originally posted 2021-05-09 15:52:56.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *