November 22, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pondoksalam – Faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi – dimana Efektivitas organisasi tersebut dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor didalam budaya organisasi yaitu antara lain :

Faktor-Yang-Mempengaruhi-Efektivitas-Organisasi

Faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu organisasi

Jadi ada 4 faktor penting yang mampu mempengaruhi ke efektivitas organisasi ataupun perusahaan, penjelasannya sebagai berikut :

  1. Keterlibatan (Involvement).
  2. Konsistensi (consistency).
  3. Adapatasi (Adadptation).
  4. Misi (Mision).

Keterlibatan (involvement)

Keterlibatan adalah perlakuan yang membuat staf itu merasa diikutsertakan didalam suatu kegiatan organisasi sehingga dengan ini membuat staf bertanggung jawab mengenai tindakan yang dilakukannya (Casida, 2007). Keterlibatan (involvement) adalah suatu kebebasan atau independensi yang dimiliki tiap-tiap individu dalam menyatakan suatu pendapat.

Keterlibatan itu  perlu untuk dihargai oleh kelompok atau juga pimpinan dalam suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk dapat memajukan serta mengembangkan organisasi atau perusahaan. (Casida, 2007) Keterlibatan tersebut terdiri atas tiga indikator yaitu

  1. Pemberdayaan (Empowerment).
  2. Kerja tim (Team Orientation) .
  3. Kemampuan berkembang (Capability Development).

Pemberdayaan (empowerment)

Pemberdayaan (empowerment) adalah suatu proses yang memungkinkan staf untuk dapat mempunyai input dan juga kontrol atas pekerjaan, serta juga kemampuan untuk dapat secara terbuka berbagi saran serta ide tentang pekerjaan mereka.

Pemberdayaan tersebut akan membuat staf mempunyai kekuasan untuk dapat mampu membuat pilihan serta juga berpartisipasi pada level yang lebih bertanggung jawab yang pada akhirnya tersebut akan menimbulkan perasaan bahagia atau senang pada diri staf itu serta mengakibatkan staf tersebut akan berpikiran positif terhadap lingkungannya.


Kerja tim (team orientation)

Kerja tim (Team Orientation) tersebut menunjukkan suatu efektifnya kerja secara tim didalam memberikan kontribusi pada suatu organisasi dimana proses didalam kerja team adalah suatu usaha untuk memecahkan suatu masalah serta juga untuk meningkatkan inovasi anggotanya.


Kemampuan Berkembang (capability development)

Kemampuan berkembang (Capability Development) adalah suatu kemampuan suatu organisasi untuk dapat meningkatkan kemampuan stafnya sehingga mampu untuk dapat berkompetisi serta mencapai tujuan organisasi.


Konsistensi (Consistency)

Konsistensi (Consistency) adalah suatu tingkat kesepakatan anggota organisasi kepada asumsi dasar serta nilai-nilai inti dari suatu organisasi. Konsistensi tersebut menekankan pada suatu sistem keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, serta simbol-simbol yang dimengerti dan juga dianut bersama oleh para anggota organisasi.

Terdapat suatu konsistensi dalam suatu organisasi ditandai oleh staf tersebut merasa terikat; terdapat nilai-nilai kunci didalam konsistensi ; kejelasan mengenai tindakan yang dapat dilakukan dan juga yang  tidak dapat dilakukan. Konsistensi didalam organisasi adalah suatu dimensi yang menjaga kekuatan serta juga stabilitas di dalam suatu organisasi. Denison dan juga Mirsha (1995) menggemukakan bahwa konsistensi tersebut dapat dilihat dari3 (tiga) indikator yaitu

  1. Nilai inti (core value).
  2. Kesepakatan (Agreement).
  3. Koordinasi dan juga integrasi (Coordination and Integration).

Nilai inti (core value)

Nilai inti (core value) adalah suatu pedoman atau juga kepercayaan permanen tentang sesuatu tepat dan juga yang tidak tepat yang mengarahkan pada suatu tindakan serta perilaku staf dalam mencapai tujuan suatu organisasi.


Kesepakatan (agreement)

Kesepakatan (Agreement) adalah proses pada saat staf di dalam suatu organisasi itu dapat mencapai kesamaan pendapat mengenai masalah-masalah yang terjadi atau juga suatu hal yag mendasari dan juga mampu menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi didalam suatu organisasi.


Koordinasi dan Integrasi (coordination and integration)

Koordinasi dan juga integrasi (Coordination and Integration) adalah berbagai fungsi dan unit didalam suatu organisasi yang bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan organisasi tanpa harus mengganggu hak dari masing-masing anggoya. Koordinasi dan integrasi tersebut sangat bermanfaat untuk dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, serta pelayanan yang diberikan kepada publik.


Adaptasi (Adaptability)

Kemampuan adaptasi adalah suatu kemampuan organisasi untuk dapat menerjemahkan pengaruh lingkungan terhadap suatu organisasi. Adaptasi merupakan suatu kemampuan organisasi dalam menangapi atau merespon perubahan-perubahan dilingkungan eksternal dengan melakukan suatu perubahan internal organisasi. Denison dan juga Mirsha (1995) didalam Casida (2007) menggemukakan bahwa kemampuan adaptasi tersebut dapat dilihat dari tiga indikator yaitu

  1. Perubahan (Creating Change).
  2. Berfokus pada pelanggan (Customer Focus).
  3. Keadaan organisasi (Organizational Learning).

Perubahan (creating change)

Perubahan (Creating Change) adalah suatu kemampuan organisasi untuk dapat melakukan pembaharuan, mampu untuk dapat mengikuti perkembangan serta bereaksi dengan cepat terhadap yang sedang tren dan juga mengantisipasi dampak dari suatu pembaharuan tersebut.


Berfokus pada pelanggan (costumer focus)

Berfokus pada pasien (Customer Focus) adalah suatu kemampuan organisasi untuk dapat mampu memberikan perhatian untuk kepuasan pelanggan.


Keadaan organisasi (organizational learning)

Keadaan organisasi (Organizational Learning) adalah suatu proses yang mendukung organisasi untuk dapat mampu beradaptasi terhadap adanya perubahan, dan juga mampu untuk bertumbuh ke arah yang lebih baik dengan cara penciptaaan dan juga pengaplikasian hal-hal baru , kemampuan dan juga kompetensi itu sekaligus mampu untuk dapat mentransformasikannya kepada anggota lainnya,

Keadaan organisasi adalah suatu kemampuan organisasi menerima, menerjemahkan, dan juga menginterpretasi dari suatu lingkungan eksternal menjadi suatu usaha untuk dapat mendorong inovasi, memperoleh pengetahuan serta meningkatkan pengetahuan.


Misi (Mission)

Misi adalah suatu dimensi budaya yang menunjuk tujuan inti dari suatu organisasi yang menjadikan anggota organisasi tersebut teguh dan juga fokus terhadap apa yang dianggap organisasi itu penting. Sesuai dengan penelitian Denison tahun 2006 yang menunjukkan bahwa organisasi tersebut yang kurang didalam menerapkan misi akan dapat mengakibatkan staf tersebut tidak mengerti hasil yang akan dicapai serta tujuan dalam jangka panjang yang ditetapkan tersebut menjadi tidak jelas.

Denison dan juga Mirsha (1995) menggemukan bahwa kemampuan adaptasi tersebut dapat dilihat dari 3(tiga) indikator yaitu :

  1. Strategi yang terarah dan tetap (Strategic Direction and Intent),
  2. Tujuan dan objektivitas (Goals and Objectif),
  3. Visi (Vision)

Strategi yang terarah serta tetap (strategic direction and intent)

Strategi yang terarah dan juga tetap (Strategic Direction and Intent) adalah suatu rencana yang jelas tentang tujuan organisasi dan juga membuat anggota organisasi tersebut memahami kontribusi serta fungsi mereka didalam suatu organisasi.

Manager tingkat pertama dengan secara umum lebih dilibatkan didalam penetapan suatu strategi. Strategi adalah suatuelemen penting yang memberikan penjelasan tentang cara-cara untuk dapat melaksanakan suatu tindakan.


Tujuan Dan Objektivitas (goals and objectivity)

Tujuan dan objektivitas (Goals and Objectivity) adalah suatu hasil yang diinginkan dengan melalui usaha yang terarah serta dapat diukur, ambisius tetapi tetap realistis. Tujuan dan juga objektivitas adalah suatu kumpulan sasaran yang dikaitkan dengan adanya misi, visi, dan juga strategi serta mampu untuk dapat memberikan arahan yang jelas bagi staf untuk melakukan tindak.


Visi (vision)

Visi (Vision) adalah suatu pandangan bersama tentang tujuan yang akan dicapai yang terdiri atas nilai-nilai serta juga pemikiran bersama yang mampu untuk dapat memberikan arahan bagi anggota organisasi.

Visi adalah suatu rangkaian kalimat yang mengemukakan cita-cita atau juga impian sebuah organisasi yang ingin dicapai dimasa depan atau juga dapat dikatakan ialah bahwa visi adalah suatupernyataan “apa yang diinginkan” dari organisasi atau juga perusahaan tersebut. Visi adalah suatu hal yang sangat krusial bagi suatu perusahaan untuk dapat menjamin kelestarian serta kesuksesan dalam jangka panjang.

Sekian dan Terimakasih Sudah Membaca Mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Suatu Organisasi, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *