Pondoksalam – Manajemen proyek adalah suatu disiplin keilmuan didalam melakukan hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan dan juga pengendalian), untuk bisa mencapai tujuan-tujuan dari proyek. Proyek adalah suatu aktivitas yang sifatnya itu sementara yang sudah ditetapkan dari awal pekerjaannya sampai waktu selesainya (biasanya selalu dibatasi oleh adanya kendala seperti waktu, dan juga dibatasi oleh sumber pendanaan).
Proyek tersebut selalu bersifat sementara serta sangat kontras dengan suatu bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), yang mana Operasi-Produksi tersebut memiliki sifat perulangan (repetitif), dan juga kegiatannya itu biasanya bersifat permanen maupun mungkin semi permanen untuk dapat menghasilkan suatu produk atau layanan (jasa/servis).
Tantangan utama dalam sebuah proyek ialah mencapai sasaran-sasaran serta tujuan proyek dengan menyadari bahwa adanya batasan-batasan yang sudah dipahami sebelumnya.
√ Pengertian Manajemen, 4 Fungsi, Tujuan, 8 Bidang Manajemen
Proses Manajemen Proyek
Dalam melakukan pendekatan mengenai tahapan pada proyek secara umum ialah mengidentifikasi urutan step by step yang harus diselesaikan. Didalam “pendekatan tradisional” tersebut , lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) serta ditambah lagi dalam tahapan penyelesaian proyek, yang bisa juga dapat disebut dengan “Siklus Kehidupan Proyek” (Project Life Cycle). Pada dasarnya , siklus hidup proyek adalah sebuah metode yang digunakan untuk dapat menggambarkan bagaimana sebuah proyek tersebut direncanakan, dikontrol, serta juga diawasi sejak proyek disepakati untuk dapat dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tersebut dapat tercapai.
Terdapat 5 tahap kegiatan atau aktivitas utama yang dilakukan didalam siklus hidup proyek antara lain , ialah sebagai berikut :
- inisiasi;
- perencanaan dan desain;
- pelaksanaan dan konstruksi;
- pemantauan dan sistem pengendalian;
- penyelesaian.
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek adalah tahap awal aktivitas / kegiatan proyek sejak suatu proyek itu disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap Inisiasi, permasalahan yang ingin akan diselesaikan akan diidentifiasi terlebih dahulu.
Tahap Perencanaan dan Desain
Pada saat ruang lingkup proyek sudah ditetapkan dan juga tim proyek tersebut terbentuk, maka aktivitas proyek akan mulai memasuki pada tahap perencanaan. Pada tahap tersebut , dokumen perencanaan tersebut akan disusun dengan secara terperinci ialah sebagai panduan bagi tim proyek selama aktivitas atau kegiatan proyek tersebut berlangsung.
aktivitas yang akan dilakukan pada tahap perencanaan dan desain tersebut adalah membuat dokumentasi
- Project plan,
- Resource plan,
- Financial plan,
- Risk plan,
- Acceptance plan,
- Communication plan,
- Procurement plan,
- Contract supplier
- Perform phare review.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
pada tahap ini aktivitas proyek siap untuk dapat memasuki tahap eksekusi maupun pelaksanaan proyek. Pada tahap eksekusi ini , tujuan proyek dengan secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang ada dalam dokumentasi project plan tersebut tersebut akan dieksekusi.
Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara pada kegiatan pengembangan tersebut berlangsung, beberapa proses manajemen itu perlu dilakukan guna untuk dapat memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables(tujuan) ialah sebagai hasil akhir proyek.
Tahap Penutupan
Pada Tahap penutupan ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap tersebut , hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dengan dokumentasinya akan diserahkan kepada pelanggan, kontrak dengan supplier diakhiri, tim proyek akan dibubarkan serta memberikan laporan kepada semua stakeholder(Team yang bersangkutan) yang menyatakan bahwa kegiatan atau aktivitas proyek sudah selesai dilaksanakan.
Pada Langkah akhir ini yang perlu dilakukan yaitu melakukan post implementation review untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan pada suatu proyek serta mencatat pada tiap -tiap pelajaran yang diperoleh selama aktivitas atau kegiatan proyek berlangsung ialah sebagai pelajaran pada proyek-proyek dimasa yang akan datang.
Tujuan Manajemen Proyek
Manajemen proyek ini mempunyai sejumlah tujuan, di antaranya sebagai berikut :
Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, kemudian ditentukan linimasa yang berisi kapan aktivitas harus dimulai serta kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek tersebut akan selalu dimonitor agar bisa dapat selesai tepat waktu.
Menjaga anggaran
Anggaran adalah salah satu aspek yang dikaji di dalam manajemen ini. Dengan pengkajian itulah kemudian akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, namun tetap masih bisa menunjang tercapainya kriteria proyek yang sudah dirancang di awal (efektif dan efisien).
Menjaga kualitas
Sebagaimana mana sudah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di awal tersebut harus tercapai. Artinya, manajemen proyek tersebut juga membuat standar kualitas dari suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan dengan seenaknya saja.
Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal merupakan proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, dan juga kualitas. Manajemen ini juga kemudian membantu pengerjaan proyek agar selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.
Sasaran Manajemen Proyek
Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut:
- Menyelesaikan serta mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya serta tenggat waktu yang telah ditentukan sekaligus di dalam kualitas/spesifikasi sesuai dengan yang sudah disepakati di awal.
- Meningkatkan nama baik pelaksana proyek dengan berdasarkan kualitas hasil proyek.
- Menciptakan suasana kerja kondusif guna mendukung kelancaran aktivitas proyek. Hal tersebut meliputi ketersediaan sarana-prasarana, keadaan serta keselamatan kerja.
- Menjaga keharmonisan antar pihak di dalam proyek sehingga seluruh pihak terlibat itu akan memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang dijalankan.
Ruang Lingkup Manajemen Proyek
Hal-hal yang kemudian termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek diantaranya sebagai berikut:
- Waktu proyek dimulai
- Perencanaan lingkup proyek
- Pendefinisian ruang lingkup proyek
- Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang dijalankan
Contoh Manajemen Proyek
Sebenarnya terdapat banyak sekali contohnya. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi ini merupakan proyek yang berhubungan dengan pembangunan sarana publik, seperti pembangunan bendungan, gedung, kawasan pembangkit listrik, jembatan, pabrik, jalan raya, jalan tol, dan sebagainya.
2. Proyek Penelitian
Proyek penelitian pada dasarnya merupakan suatu proyek yang dilakukan untuk kepentingan penelitian serta juga pengembangan. Hasil dari penelitian itu yang nanti dipakai untuk meningkatkan kualitas dari suatu barang atau jasa, atau hanya sebagai pengembangan ilmu pengetahuan saja.
3. Proyek Padat Modal
Proyek padat modal ini merupakan proyek produksi besar dengan bantuan mekanik (robot). Proyek tersebut kemudian disebut “padat” karena pada eksekusinya itu membutuhkan modal yang cukup banyak. Banyaknya modal yang diperlukan untuk membuatnya tu tentu hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar.
4. Proyek Manufaktur
Proyek manufaktur ini merupakan proyek yang melakukan rancangan untuk memproduksi suatu produk dengan secara menyeluruh.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Manajemen Proyek, Ruang Lingkup, Sasaran, Tujuan, Tahapan dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih