April 27, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian-Growth-Hacking

Growth Hacking adalah salah satu strategi pemasaran yang populer serta juga mampu untuk membantu pertumbuhan bisnis rintisan (startup) dengan sangat cepat.

Kalian pasti tidak asing dengan Dropbox, Twitter, Facebook, Linkedin, AirBnB, serta beberapa perusahaan besar lainnya. Mereka itu merupakan contoh perusahaan yang memakai Growth Hacking guna mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

√ Pengertian E-Commerce Adalah

Tetapi, strategi pemasaran tersebut tidak mudah untuk dilakukan oleh semua orang. Dibutuhkan orang-orang yang mempunyai daya analitis serta kreativitas tinggi untuk bisa menerapkannya dengan baik. lebih jelasnya sebagai berikut :


Pengertian Growth Hacking

Growth hacking ini merupakan teknik pemasaran yang dipakai oleh perusahaan rintisan pada bidang teknologi yang berbasis kemampuan berpikir analitis, kreativitas, serta juga metrik sosial guna mendapatkan publiksasi dan menjual produknya. Jadi growth hacking ini mengombinasikan antara pemasaran, data, serta teknologi guna mencapai tujuan bisnis, contohnya meningkatkan jumlah pelanggan.

Strategi ini tentu sangat ideal untuk diterapkan oleh startup yang mempunyai keterbatasan anggaran serta sumber daya manusia. Pelaku growth hacking ini biasa disebut dengan istilah growth hackers ini adalah orang-orang yang ahli dalam memakai teknik pemasaran, seperti halnya; SEO (search engine optimization), pemasaran konten, analisis situs, sosial media marketing, dan lainnya, serta melakukan testing.

Istilah “growth hacking” ii diciptakan oleh Sean Ellis ditahun 2010. Beliau adalah seorang growth hacker yang sudah membantu banyak startup guna mempercepat pertumbuhan bisnisnya, salah satunya Dropbox.

Pada praktiknya, seorang growth hacker tersebut akan memakai metode analitis, murah, kreatif, serta inovatif guna menumbuhkan basis pelanggan bisnis secara eksponensial. hal-hal seperti itulah yang dilakukan oleh seorang growth hacker.


Strategi Growth Hacking

Menurut situs Optinmonster, strategi pemasaran yang satu ini bisa dibagi kedalam tiga area utama, diantaranya; content marketing, product marketing, serta advertising. dibawah ini penjelasannya :

1. Content Marketing

Content marketing ini disebut sebagai salah satu strategi pemasaran yang cukup ampuh serta juga cocok untuk bisnis yang mempunyai keterbatasan modal.

Dengan strategi ini, sebuah bisnis itu dapat menarik banyak calon pelanggan yang berkualitas. Beberapa contoh dari content marketing di antaranya;

  1. Membangun blog yang di dalam itu konten bermanfaat serta bisa dibagikan.
  2. Guest blogging.
  3. Menciptakan konten unik di sosial media (infografis, video, serta lainnya).
  4. Podcasting.
  5. Membuat webinar.
  6. Menjalankan sebuah kontes atau pun giveaway.
  7. Mengikuti forum serta juga group yang relevan dengan bisnis.
  8. Memakai jasa influencer sosial media.
  9. Memanfaatkan email marketing.
  10. Meningkatkan trafik website dengan SEO.

2. Product Marketing

Strategi ini kemudian melibatkan teknik guna membuat produk (barang atau jasa) itu menjadi lebih menarik serta membangun basis pelanggan.

Salah satu contoh dari product marketing yang sering dilakukan pemasar internet ialah cara penjualan produk dengan cara sistem afiliasi.


3. Advertising

Strategi ini memakai iklan berbayar guna mempromosikan bisnis. Selain untuk menghasilkan penjualan dan  pelanggan baru, strategi ini pun juga bisa meningkatkan brand awareness.

Salah satu cara beriklan yang umum dilakukan pemasar internet ialah dengan iklan PPC (pay per click).

Seorang pakar internet marketing, Nail Patel kemudian menyebutkan bahwa ketiga strategi di atas dilakukan dengan tahapan AARRR (Acquisition, Activation, Retention, Revenue, dan Referal).

  1. Acquisition ini merupakan cara perusahaan membuat calon pelanggan mengenalnya.
  2. Activation ini merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelanggan pengalaman pertama yang menyenangkan.
  3. Retention ini merupakan cara perusahaan untuk membuat mereka kembali lagi.
  4. Revenue ini merupakan cara perusahaan memonetisasinya.
  5. Referral ini merupakan cara perusahaan membuat pelanggan memberi tahu orang lain.

Cara Menerapkan Strategi Growth Hacking

Di dalam prosesnya, growth hacking ini membutuhkan perencanaan yang matang serta tindakan yang menghabiskan banyak energi. Mau tidak mau, bisnis ingin berkembang tentu harus melakukannya.

√ Pengertian E-Business

Dikutip dari Cloudways, dibawah ini merupakan beberapa cara menerapkan strategi growth hacking yang efektif.

1. Pre-Launch Email List

Dengan membuat daftar email sebelum acara peluncuran produk. Hal ini memungkinan sebuah bisnis untuk menjangkau lebih banyak orang.Setelah membuat daftar email itu, selanjutnya kalian mengirimkan pemberitahuan mengenai produk yang akan segera diluncurkan.

Pemasaran dengan melalui email masih sangat efektif guna mendapatkan pelanggan potensi, bahkan sebelum produk diluncurkan. Tetapi, perusahaan tersebut harus membangun hype agar calon pelanggan itu lebih tertarik serta bersemangat mengikuti acara peluncuran produk.


2. Membuat Program Referral

Program referral ini adalah salah satu cara pemasaran produk yang terbukti sangat efektif guna mendapatkan pelanggan baru. Terdapat banyak perusahaan besar yang menerapkan cara ini guna membangun basis pelanggannya. Misalnya saja seperti Dropbox.

Dropbox menawarkan program referral kepada pelanggan lama yangmana setiap pengguna baru yang mendaftar dengan melalui rekomendasinya itu akan mendapatkan free storage. Dan tentu saja program tersebut didukung dengan keuntungan yang menarik bagi calon pelanggan baru.


3. Berkolaborasi Dengan Bisnis Lain

Bekerjasama dengan bisnis lain tentu dapat menciptakan hype tersendiri sehingga produk lebih dikenal calon pelanggan baru.

Dengan melakukan kolaborasi, sebuah bisnis itu dapat meningkatkan visibilitas brand serta produknya dan juga menjangkau calon pelanggan baru.


4. Membangun Komunitas

Ini adalah salah satu contoh penerapa strategi growth hacking yang juga cukup efektif. Membangun komunitas tentu bisa meningkatkan kepercayaan serta kesetiaan pelanggan kepada sebuah brand. Tiap-tiap bisnis dapat memanfaatkan sosial media guna membangun komunitas serta juga sebagai media untuk berkomunikasi.

Berinteraksi dengan pelanggan dengan melalui sosial media dapat dilakukan dengan cara memposting konten yang menarik, menjawab pertanyaan, serta memberikan solusi atas masalah mereka.


5. Bekerjasama Dengan Influencer

Memakai jasa influencer juga merupakan salah satu strategi pemasaran yang saat ini banyak digunakan pebisnis, serta sudah terbukti efektif.

Sebuah bisnis itu bisa meningkatkan brand awareness serta juga penjualan produknya dengan memakai strategi pemasaran yang satu ini.

Tetapi tentu saja, pebisnis itu harus memperhatikan apakah followers dari influencer itu sesuai dengan target market yang dibidik.


Fase Growth Hacking Bisnis Rintisan

Terdapat beberapa fase yang harus dilakukan di dalam proses pembuatan growth hacking pada bisnis rintisan. Apabila diperhatikan, sebagian besar startup yang memakai jasa growth hacking iniberhasil mengembangkan produknya dengan cepat.

Bahkan keuntungan yang didapatkan pun begitu besar. Agar lebih paham, dibawah ini fase growth hacking dalam startup.

1. Produk Sesuai Dengan Kebutuhan Pasar

Sejak dulu banyak orang yang memaksakan menjual produk yang tidak sesuai dengan pasar. Padahal di dalam membangun sebuah produk itu tidak hanya masalah menjual produk saja, namun juga tentang bagaimana membangun produk tersebut. Pada saat sebuah produk dikenal serta diterima oleh masyarakat tentunya akan lebih mudah di dalam proses pemasaranya.

Growth hacking ini akan menargetkan produk yang memang sesuai dengan pasarannya sehingga produk tersebut akan semakin berhasil. Agar tahu produk itu sesuai dengan apa pasar atau tidak maka seorang growth hacking itu akan melakukan surverim tes, iterasi serta akhirnya perbaiki produk tersebut.


2. Temukan Orang yang Ahli Growth Hacking

Setelah kalian menguji produk, barulah kemudian kalian memilih growth hack yang bisa menyelesaikan semua masalah anda. Growth hacking ini akan melakukan A/B test, landing page, viral factor, emal serta melalukan open graph.Mereka kemudian akan mencari peluang yang menguntungkan serta tidak digunakan oleh orang lain. Bisa dibilang growth hacking ini merupakan sebuah mindset bukan hanya sebuah toolkit. Jadi dibutuhkan ide yang cemerlang guna menemukan sistem pemasaran yang tepat untuk suatu produk tersebut.


3. Jadikan Viral

Untuk bisa mendapatkan lebih banyak pengguna, kalian juga harus membuat suatu hal yang viral sehingga akan dibicarakan oleh banyak orang serta akhirnya semakin banyak orang yang tahu produk Anda.

Untuk menjadikannya viral tentunya tidak mudah, kalian harus bisa dilakukan oleh satu orang ke orang lain, sampai seluruh orang mengetahuinya.

Misalnya pada dropbox, yang memberikan storage yang lebih besar apabila pengguna mereferensikan ke teman lain. Jadi seorang growth hacker itu, harus dapat menemukan cara supaya produk bisa viral.


4. Optimizing dan Retaining

Seorang growth hakcer kemudian harus bisa melakukan optimising serta retaining. Harus bisa melihat metriks dan juga data yang benar, agar dapat menentukan langkah yang selanjutnya serta bisa mencari ide kreatif baru yang membuat pemasaran produk itu jadi lebih mudah.

Di sini kalian harus memahani pengguna serta apa yang dibutuhkan pengguna, apabila dibandingkan menghabiskan uang marketing yang banyak, lebih baik kalian lakukan survei pada konsumen Anda.


5. Melakukan Pemasaran Ulang

Dengan memakai growth hacker, kalian juga jadi tahu kesalahan pada produk serta dapat memulai pemasaran ulang. Semua masalah yang ada itu tentu akan lebih mudah diselesaikan serta lebih efektif, dibandingkan kalian melakukan penjualan produk namun tak memiliki strategi yang tepat.


Contoh Perusahaan yang Memakai Growth Hacking

Dibawah ini merupakan beberapa contoh perusahaan yang memakai Growth Hacking,  diantaranya

1. AirBNB

AirBnB (Air Bed and Breakfast) ini adalah sebuah platform marketplace yang menghubungkan orang-orang yang ingin menyewakan rumah atau pun kamar mereka dengan orang-orang yang mencari akomodasi di suatu lokasi.

Perusahaan AirBnB ini tidak mempunyai properti (rumah, kamar) sendiri. Tapi memanfaatkan orang-orang yang mempunyai properti yang tidak digunakan untuk disewakan kepada orang lain. Setiap orang yang melakukan proses pemasaran kamar lewat jasa AirBnB, maka akan langsung dipromosikan oleh Craiglist.

Craiglist ini adalah layanan classified yang popular di amerika serikat. Hal ini membuat proses penjualan kamar di airBnN itu jadi cepat laku. Craiglist inilah yang kemudian dipakai sebagai growth hacking dari AirBnB.


2. DropBox

Layanan yang ditawarkan oleh Dropbox ini merupakan penyimpanan cloud, Yang merupakan ruang disk di server yang bisa diakses melalui internet. Dropbox ini bisa membeli atau menyewa banyak server untuk menyediakan lebih banyak ruang bagi pengguna baru.

Dropbox ini memakai model bisnis freemium, yang mana pengguna ditawarkan akun gratis dengan batasan ukuran penyimpanan. Apabila pengguna itu membutuhkan kapasitas serta fitur tambahan, maka pengguna itu bisa berlangganan produk berbayar mereka. Seiring bertumbuhnya kebutuhan penyimpanan data secara cloud, Dropbox pun kemudian bertumbuh dengan sangat pesat.


3. Tokopedia

Tokopedia ini adalah salah satu marketplace toko online terbesar di Indonesia. Di marketplace ini kalian bisa menemukan berbagai toko yang menjual berbagai kebutuhan.

Pada dasarnya Tokopedia ini juga tidak mempunyai toko sendiri, namun Tokopedia ini ialah sebagai wadah tempat bertemunya penjual dengan pembeli.

Tokopedia kemudian menawarkan kemudahan serta keamanan di dalam aktivitas jual-beli online untuk segala macam keperluan. Ini tentu akan membuat banyak penjual serta pembeli lebih memilih Tokopedia untuk belanja online.


Cara Menjadi Growth Hacker

Setelah mengerti apa itu Growth hacking, adakah dari kalian yang berminat untuk menjadi Growth Hacker. Untuk menjadi seorang growth hacker, idealnya kalian harus mempunayi sifat berikut ini:

  1. Mempunyai pengetahuan teknis yang luas guna menyampaikan ide pada para programmer
  2. Nyaman bekerja dengan segala macam tumpukan data
  3. Memiliki kemampuan intuisi yang baik pada sistem pemasaran online
  4. Memiliki pemahaman mengenai dampak optimasi kecil pada seluruh proses marketing
  5. Memiliki pemahaman mengenai nilai inti disuatu produk terhadap pelanggan

Mereka pun juga akan menentukan strategi marketing apa yang efektif serta paling bagus guna diterapkan dalam bisnis startup tanpa harus mengeluarkan biaya iklan yang besar, misalnya ialah dengan melakukan teknik pemasaran memakai media cetak, YouTube, televisi, media sosial, dll.

Para growth hacker juga biasanya sudah ahli di dalam memakai teknik SEO, pemasaran konten, analisa website serta pengujian website. Oleh karena itu, growth hacker ini sangat dibutuhkan di dalam dunia internet marketing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *