Desember 4, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pondoksalam – Pengertian Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, yang mempunyai arti ialah “ilmu air”) Hidrologi ialah cabang ilmu Geografi yang mempelajari tentang pergerakan, distribusi, serta kualitas air di seluruh Bumi, termasuk juga siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli atau Pakar dalam bidang hidrologi disebut dengan hidrolog, dan bekerja dalam bidang ilmu bumi serta ilmu lingkungan, dan juga teknik sipil serta teknik lingkungan.

Pengertian-Hidrologi

Kajian dalam ilmu hidrologi juga meliputi hidrometeorologi ialah (air yang berada di udara serta berwujud gas), potamologi ialah (aliran permukaan), limnologi ialah  (air permukaan yang relatif tenang seperti danau; waduk) geohidrologi ialah (air tanah), dan kriologi ialah (air yang berwujud padat seperti es dan salju) serta juga kualitas air.

Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama pada periode ulang curah hujan disebabkan berkaitan dengan perhitungan banjir serta juga rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan maupun jembatan.

Hidrologi (hydrologists) juga  mempelajari sifat fisik serta sifat kimia dari air. Secara alami, air yang beredar melalui suatu sistem yang disebut dengan siklus air atau pun siklus hidrologi. Siklus ini dimulai ketika  panas dari matahari  menyebabkan air samudra menjadi menguapkan serta menjadi uap air. Uap air itu terkumpul di Atmosfir secara berangsur-angsur dan menjadi dingin serta akan membentuk awan.

Ketika kumpulan air sudah menjadi berat maka akan jatuh menjadi hujan maupun dalam berbentuk salju. Kebanyakan hujan serta  salju ini mengalir ke laut tetapi ada yang terserap serta juga tersimpan di dalam tanah.

Ada dua sumber air bersih utama:

  1. Air permukaan (surface water)
  2. Air tanah (ground water).

Hidrologi (hydrologists) mempelajari semua hal tersebut  untuk mendapatkan persediaan sumber air bersih. Mereka juga membantu memilih lokasi yang terbaik untuk dapat melakukan pengeboran sumur-sumur untuk menemukan sumber air tanah di area padang pasir. Hidrologi (hydrologists) juga mencoba untuk dapat mencegah atau mengurangi pencemaran pada air. Hidrologi (hydrologists) juga mempelajari efek pencemaran dalam pergerakan air sampai terjadinya suatu siklus. Ilmu hidrologi ini menyediakan informasi bagaimana cara untuk mengendalikan serta memprediksi terjadinya banjir.
Arsitek maupun Insinyur teknik sipil juga menggunakan informasi tersebut untuk dapat membantu perencanaan kota serta jalan untuk pengendalian bahaya banjir.


Proses dan Tahapan Hidrologi

Siklus Hidrologi (Siklus Air) ini menggambarkan pergerakan molekul air (H2O) dari atmosfer ke bumi serta sebaliknya, yang tidak pernah berhenti yang kemudian membentuk rangkaian melingkar perjalanan molekul air di bumi yang disebut dengan siklus.

Adapun siklus air ini sebagai berikut :

1. Evaporasi/Transpirasi

Istilah evaporasi dipakai guna menunjukkan proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, serta badan air lainnya. Sedangkan untuk transpirasi itu adalah suatu pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan. Pada prinsipnya keduanya itu sama hal ini karna merupakan proses perubahan zat cair menjadi gas yang nantinya akan berkumpul di atmosfer.


2. Kondensasi

Kondensasi ini merupakan suatu proses perubahan air dari gas menjadi cair, dikenal dengan istilah pengembunan, tahapan ini merupakan kebalikan dari evaporasi (penguapan). Pada siklus hidrologi, kondensasi tersebut terjadi di atmosfer akibat perubahan suhu serta tekanan. Karna adanya kondensasi, air tersebut akan berkumpul membentuk awan hitam yang siap turun sebagai hujan disaat sudah mencapai titik jenuh.


3. Presipitasi

Presipitasi ini adalah sebuah produk dari kondensasi. Presipitasi ini terjadi disebabkan oleh karna adanya pendinginan dan juga penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan kemudian mencapai titik jenuh. Dan apabila semakin banyak uap air yang terbentuk di atmosfer, maka tetesan air yang terdapat di awan juga akan semakin banyak serta semakin berat. Disaat awan itu kemudian tidak mampu di dalam menampung banyaknya air yang terbentuk, maka air kemudian dikeluarkan ke dalam bentuk sebua hujan.

Salju itu turun apabila air berada dibawah titik beku (0° Celcius atau 32° Fahrenheit ), Karena rendahnya suhu disaat musim dingin, uap air di atmosfer tersebut kemudian akan terkondensasi menjadi es yang padat tanpa melalui tahap cair. Kristal es yang terbentuk itu kemudian akan menyerap dan juga membekukan uap air tambahan dari udara disekitarnya dan menjadi kristal salju yang setelah jatuh ke bumi.

Selain dari ketiga istilah yang menggambarkan proses daur air di atas, terdapat juga beberapa istilah lain yang perlu untuk diketahui diantaranya :

  1. Intersepsi, air hujan itu terjebak di atas tanaman setelah itu menguap sebelum mencapai tanah.
  2. Adveksi, awan bergerak menuju tempat lain disebabkan karna bantuan angin.
  3. Run off, merupakan air yang bergerak di darat dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
  4. Infiltrasi, air meresap ke dalam pori-pori tanah.

Jenis Siklus Air

Siklus air atau juga siklus hujan ini kemudian bisa dibedakan menjadi 3 jenis dengan berdasarkan panjang dan juga lama proses pergerakannya, penjelasannya sebagai berikut :

Siklus pendek

Siklus air pendek ini diawali dari evaporasi air laut ke atmosfer. Di ketinggian tertentu, uap air tersebut nanti akan mengalami kondensasi yang nantinya membentuk awan. Awan yang tidak mampu di dalam menahan beban air kemudian akan mengalami presipitasi serta terjadi hujan sehingga membuatnya kembali ke laut.


Siklus sedang

Siklus sedang terjadi pada saat air laut menguap hal ini sama seperti siklus pendek. Yang membedakan ialah uap air tersebut akan terbawa oleh angin menuju daratan. Di ketinggian tertentu, uap air tersebut kemudian mengalami proses kondensasi dan menjadi awan.

Awan itu menjadi hujan yang setelah jatuh di daratan, kemudian meresap ke dalam tanah, dan sebagian lagi akan terbawa oleh karna aliran air pada permukaan seperti sungai dan juga parit, sebagiannya lagi akan diserap oleh akar tumbuhan. Air kemudian akan melewati segala jenis saluran air dan akan kembali ke laut.


Siklus panjang

Siklus panjang ini diawali dengan proses evaporasi dan juga kondensasi air laut. Awan yang terbentuk itu kemudian dibawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di area daratan. Awan yang terbentuk tadi nantinya akan bergabung dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau serta sungai, dan juga transpirasi tumbuhan. Karena dipengaruhi ketinggian dari suatu tempat, uap air itu kemudian akan mengenai lapisan udara dingin dan kemudian akan berubah menjadi salju, nah inilah kenapa ada salju yang turun disaat musim dingin, dan juga membentukan gundukan atau bongkahan ES di pegunungan tinggi.

Bongkahan es di pegunungan tersebut akan meluncur ke tempat lebih rendah oleh karna gaya gravitasi. Bongkahan es yang meluncur karna adanya gaya gravitasi ini disebut dengan gletser. Gletser yang terkena suhu tinggi itu kemudian akan mencair serta mengalir melalui perairan darat yang nantinya juga akan kembali ke laut.

Sekian dan Terima Kasih , Sudah Membaca Pengertian Hidrologi, Siklus, Jenis dan Tahapan, Kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *