April 19, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pondoksalam – Pengertian POAC adalah paham ilmu dasar ekonomi yang melekat di segala bentuk aktivitas manusia, organisasi serta perusahaan. Berdasarkan kepanjangannya (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling), bisa atau dapat ditarik kesimpulan bahwa artinya itu ialah suatu kegiatan atau aktivitas di dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta juga mengendalikan suatu sistem yang punya visi, misi serta tujuan ke depan.

Pengertian-POAC-adalah

Fungsi penerapan POAC sejatinya ini memiliki sifat komplit, dimana tiap-tiap elemen itu punya pengaruh serta manfaat yang benar-benar mampu untuk menunjang segala aspek didalamnya.

Contoh POAC pada diri sendiri umpamanya, tetapi belakangan ini, prakteknya itu kemudian tidak dianggap begitu penting lagi, mungkin dampak dari perkembangan segala aspek modernisasi yang menyebabkan pola pikir manusia terhadap Perencanaan hidup kian menipis.

√ Pengertian Manajemen, 4 Fungsi, Tujuan, 8 Bidang Manajemen

Oleh karna itulah, Tujuan POAC ini kemudian lebih ditekankan pada perusahaan-perusahaan kecil atau pun besar di seluruh dunia, di dalam rangka menggapai goals / tujuan mereka pada skala yang sudah atau telah ditentukan.

Secara umum, POAC ini merupakan konsep dasar manajemen yang terdiri dari 4 elemen, yakni

  1. Planning (Perencanaan),
  2. Organizing (Pengorganisasian),
  3. Actuating (Pelaksanaan) dan
  4. Controlling (Pengendalian).

Unsur POAC

Elemen atau pun unsur yang terkandung didalamnya terdapat 4 macam, antara lain ialah sebagai berikut :

1. Planning (Perencanaan)

Planning berasal dari Bahasa Inggris yang artinya Perencanaan. Planning ini merupakan langkah awal sebuah perusahaan / badan usaha sebelum memulai, antara lain ialah merencanakan lokasi usaha, jenis produk, anggaran biaya, jumlah tenaga kerja serta hal-hal yang bersifat vital lainnya.

Sejauh ini, terdapat beberapa Faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memulai perencanaan usaha, yang disebut dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic dan Time). Berikut penjelasannya :

  • Spesifik
    Maksudnya, perencanaan yang dirangkai harus/wajib punya maksud serta tujuan yang jelas dari segala aspek yang diperlukan, tidak terlalu melebar dari maksud pokok serta tidak pula terlalu sempit.

  • Measurable
    Maksudnya, Program kerja yang disusun wajib atau harus dipertimbangkan juga tingkat persentasi keberhasilannya, supaya tidak terdapat Planning Step yang nantinya berakhir sia-sia.

  • Achievable
    Dimana suatu perencanaan itu memang masuk akal serta dapat atau bisa dicapai, bukan hanya sebatas khayalan serta angan-angan kosong saja.

  • Realistic
    Maksudnya, kekuatan yang tersedia punya daya lawan yang sanggup untuk menjalankan segala perencanaan yang telah atau sudah disusun tadi, maksudnya harus terdapat keseimbangan antara kekuatan serta tujuan, tidak timpang ataupun berat sebelah.

  • Time
    Poin ini kemudian menyangkut pada skala waktu yang ditentukan, bisa itu dari target mingguan, bulanan tahunan ataupun periode tertentu. Yang jelas, waktu yang kemudian ditetapkan itu punya tingkat relevansi yang dapat dijangkau serta rasional untuk dicapai.

Konsep SMART di dalam Manajemen Planning suatu usaha punya pengaruh yang sangat besar di dalam menentukan tingkat kerasionalan, relevansi dan juga punya tujuan yang jelas.


Langkah-langkah Dalam Membuat Perencanaan :

  1. Analisis situasi serta identifikasi masalah
    Melakukan analisa dan juga identifikasi terhadap situasi/kondisi organisasi itu dengan memperhatikan tujuan organisasi. di dalam melakukan analisa situasi tersebut bisa atau dapat memakai/menggunakan teknik analisis SWOT.
  2. Menentukan skala prioritas
    Setelah dianalisa serta juga mengidentifikasi masalah, maka perlu untuk dilakukan penentuan skala prioritas terhadap pelaksanaan aktivitas atau kegiatan. Hal tersebut supaya kebutuhan organisasi yang mendesak didahulukan di dalam menjamin keberlangsungan organisasi.
  3. Menentukan tujuan program
    Agar pelaksanaan seluruh kegiatan atau aktivitasorganisasi akan mengarah di pencapaian tujuan organisasi, maka dibutuhkan penentuan tujuan program, sehingga kemudian nantinya pelaksanaan program dapat atau bisa diukur capaiannya.
  4. Menyusun rencana kerja operasional (termasuk juga didalamnya menyusun anggaran)

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengertian organizing ini merupakan upaya di dalam pembagian tanggung jawab serta wewenang kepada seluruh  pihak yang terkait di kawasan internal perusahaan. Penerapan Organizing ini disebut ialah sebagai struktur organisasi serta dibuatkan bagan-nya.

Prinsip Manajemen Kinerja yang satu ini artinya membebankan pada tiap-tiap jabatan dengan tugas-tugas wajib yang harus dilakukan. Dengan begitu, beda jabatan maka beda pula tanggung jawabnya.

Manfaat lain dari Manajemen Organisasi ini merupakan terciptanya penataan yang signifikan di segala aspek usaha, disebabkan karna posisi yang ditempati seseorang tentu sesuai pula dengan skill / keahliannya.


Langkah-langkah Pengorganisasian :

  • Tujuan organisasi harus atau wajib dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff mengenai tujuan organisasi yang harus dicapai)
  • Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi diposisi tepat. Serta jangan sampai terdapat posisi strategis yang kosong, disebabkan karna akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)
  • Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja serta evaluasi para staff, dan juga punishment serta reward yang diterima. Selain dari itu juga menjelaskan mengenai garis koordinasi serta sinergitas di dalam organisasi, sehingga semua posisi dipadukan di dalam menuju tujuan organisasi)
  • Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk itu mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas serta juga fungsi tiap-tiap staff)

3. Actuating (Pelaksanaan / Pengarahan)

Setelah planning serta organizing itu disusun sebaik mungkin, selanjutnya kita ke tahap berikutnya yakni proses pelaksanaan. Pelaksanaan (Actuating) ini merupakan aksi nyata di dalam melakukan segala perencanaan serta pengorganisasian yang telah atau sudah dibuat sebelumnya.

Berbekal sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta punya dedikasi tinggi di bidangnya, maka Planning serta Struktur organisasi yang disusun apik itu akan menunjukkan hasil yang tertuju pula.

Seluruh sumber daya manusia itu harus dioptimalkan seefisien mungkin untuk mewujudkan segenap visi, misi serta tujuan perusahaan. Begitu juga keselarasan dengan Perencanaan yang dirangkai dari awal.

Berbeda lagi apabila ada rencana / tujuan baru, maka tiap-tiap proses perencanaan ulang harus/wajib disesuaikan dengan ketersediaan SDA di dalam lingkup perusahaan, supaya nantinya seluruh tugas tetap pada garis misi dan juga relevan dengan rencana pertama (awal).

Di dalam mengimplementasikan aktivitas atau kegiatan organisasi, pelaku organisasi wajib atau harus :

  1. Merasa yakin serta mampu untuk melakukan suatu pekerjaan,
  2. Percaya bahwa pekerjaan telah atau sudah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
  3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau juga tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
  4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
  5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.

Tujuan Actuating (Penggerakan) diantarnya :

  1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
  2. Mengembangkan kemampuan dan juga keterampilan staf
  3. Menumbuhkan rasa mempunyai dan juga menyukai pekerjaan
  4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan juga prestasi kerja staf
  5. Membuat organisasi berkembang dengan secara dinamis.

4. Controlling (Pengawasan?Pengendalian)

Pengendalian (Controlling) ini merupakan aktivitas atau kegiatan di dalam memantau, mengarahkan serta mengendalikan segala kegiatan atau aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Ini ialah tahap akhir sekaligus terpenting di dalam sistem POAC.

Mengapa? Disebabkan oleh karna untuk mencapai visi, misi serta tujuan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian serta pelaksanaan tadi, itu tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya proses pengontrolan yang bagus serta terorganisir.

Pengendalian itu kemudian termasuk pada pembelian bahan baku, pemasaran, proses prosuksi, penilaian SDA, hasil prosuksi serta penjualan. Tiap-tiap tahap dipimpin oleh Supervisor serta juga beberapa anggota yang diarahkan didalamnya.

Memang seluruh makna POAC diatas itu punya peran serta juga andilnya sendiri-sendiri, tetapi akan sangat lebih baik bila segala bentuk penyimpangan serta juga masalah yang terjadi (baik internal ataupun eksternal) itu, bisa atau dapat diketahui sejak dini sehingga dapat dipecahkansecara bersama-sama.


Manfaat pengawasan :

  1. Dapat atau bisa mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
  2. Dapat atau bisa mengetahui adanya penyimpangan
  3. Dapat atau bisa mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
  4. Dapat atau bisa mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
  5. Dapat atau bisa mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi

Proses controlling meliputi :

  1. Menentukan standar yang akan dipakai sebagai dasar pengendalian,
  2. Mengukur pelaksanaan atau juga hasil yang sudah  atau telah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja dan juga kompetensi SDM yang dimiliki,
  3. Membandingkan pelaksanaan atau juga hasil dengan standar.
  4. Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan atau aktivitas dengan tujuan awal (rencana) kegiatan atau aktivitas tersebut dilaksanakan, serta mengukur capaian keberhasilannya,
  5. Melakukan tindakan perbaikan.
  6. Jika terdapat kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
  7. Meninjau serta menganalisis ulang rencana.

Pengawasan dibedakan menurut sifat dan waktunya :

  1. Preventive control
    Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan atau aktivitas dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan kegiatan atau aktivitas yang akan dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, termasuk rekruitmen anggota.
  2. Repressive control
    Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan atau aktivitas berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dari pelaksanaan kegiatan atau aktivitas, dan juga evaluasi serta laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran capaian hasil).
  3. Pengawasan saat proses dilakukan
    Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan proses, sehingga langsung mengikuti proses serta juga mengadakan korkesi jika ada penyimpangan.
  4. Pengawasan berkala
    Pengawasan yang dilakukan di dalam kurun waktu tertentu dengan berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan sekali, 2 atau 3 bulan).
  5. Pengawasan mendadak (sidak)
    Pengawasan yang dilaksanakan mendadak di dalam melihat kinerja staff sehari-hari serta menghindari terjadinya penyimpangan.
  6. Pengawasan Melekat (waskat)
    Pengawasan yang dilakukan dengan secara dekat terhadap staff, hal tersebut sering dilakukan untuk tujuan-tujuan yang spesifik serta memiliki sifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi suatu penyimpangan atau kesalahan.

Fungsi Manajemen POAC Secara Umum

Dibawah ini merupakan fungsi ini dari manajemen POAC, sebagai berikut :

  • Merumuskan segala macam perencanaan.
    Mulai dari Perhitungan modal awal, kegunaan modal, jenis produk yang akan diproduksi, anggaran pembelian bahan baku, pembelian peralatan mesin serta gaji, biaya pemasaran, dana mendesak dan lainnya.
  • Membuat Struktur Organisasi yang Baik.
    Antara lain menentukan Sumber Daya Tenaga Kerja yang punya kredibilitas yang mampu dibidang yang akan ditempatkan, dan juga menyusun tiap tanggung jawab yang akan dibebankan.
  • Pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang lancar.
    Dengan adanya pelaksanaan serta juga pengarahan yang baik, mulai dari tahap perencanaan dan juga pembagian tugas, maka kedepannya hasil yang diperoleh juga akan memuaskan.
  • Pengendalian yang berkelanjutan.
    Segala kegiatan atau aktivitas yang terjadi yang diikuti dengan kendali penuh, maka akan mempermudah di dalam mengetahui segala kesalahan serta juga memperbaikinya, setelah dari itu kesalahan akan bisa atau dapat diminimalisir supaya tidak terjadi berulang-ulang kali.

Konsep POAC Menurut George R. Terry

Siapa George R. Terry? Beliau ini merupakan salah tokoh / ilmuwan pada bidang manajemen yang mencetus teori-teori manajemen, sekaligus penulis buku Principles of management.

Buku ini kemudian mendapat julukan The George R. Terry Book Award. yakni Penghargaan yang diberikan di dalam tiap-tiap buku yang telah atau sudah berkontribusi luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teruntuk di bidang manajemen.

Di dalam mengemukakan Manajemen POAC, dia juga menggemuakakn bahwa unsur terpenting di dalam manajemen ini ialah Manusia. Dibawah ini merupaakan ulasan mengnenai Konsep PIRO (People, Ideas, Resources, Objectives) di dalam POAC yang dikemukakan George R. Terry :

1. People (Manusia)

Tidak dapat atau bisa dipungkiri bahwa Manusia ini adalah kunci pokok di dalam menjalankan tiap-tiap proses Manajemen. Tanpa adanya manusia, secanggih serta juga sehebat apapun teknologi, tetap tidak akan berarti itu tanpa adanya campur tangan manusia didalamnya.


2. Ideas (Ide-ide)

Pemikiran serta gagasan-gagasan brilian itu akan mampu untuk memberi dampak baik bagi kelancaran bisnis perusahaan. Adanya ide yang dirumuskan di dalam diskusi / musyawarah bisa atau dapat memecahkan segala macam masalah ataupun mempermudah tercapainya target.


3. Resources (Sumber-sumber)

Artinya tiap-tiap informasi yang diperoleh harus berasal dari sumber-sumber yang valid serta juga terpercaya.


4. Objectives (Tujuan)

Yaitu serangkaian tujuan dari misi-misi perencanaan yang kemudian disusun, kemudian diberi-tugaskan kepada tiap-tiap visi di dalam diamanahkan meraih hasil maksimal.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian POAC, Konsep, Fungsi dan Unsur, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *