November 10, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pondoksalam – Di dalam sebuah bisnis, apabila kamu ingin menjalankannya, maka kamu perlu melakukan riset serta pembelajaran yang mendalam tentang bisnis yang ingin digeluti, hal ini dinamakan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan usaha atau bisnis tersebut bisa atau dapat membuat para pebisnis itu didalam mengetahui cara memulai bisnis seperti apa termasuk juga mengetahui tipe-tipe customer.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Tetapi untuk menjalankan studi kelayakan usaha atau bisnis ini kemudian disarankan untuk mengetahui definisi sebenarnya, tentang apa manfaatnya serta bagaimana studi kelayakan usaha atau bisnis tersebut dapat atau bisa dijalankan.

Studi Kelayakan usaha ataupun bisnis ini menjadi strategi tepat bagi para pebisnis sebelum menjalankan bisnisnya mengingat apakah bisnis itu layak untuk berkembang saat ini atau pun tidak.


Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Suatu kegiatan/aktivitas yang mempelajari dengan secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, di dalam menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis itu dijalankan.

Tujuan utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentunya yang akan dapat berdiri serta dapat berjalan sesuai harapan baik itu dalam jangka pendek atau panjang.


Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli

Untuk bisa mengerti lebih dalam lagi mengenai apa itu studi kelayakan bisnis, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli, diantaranya :

Menurut Umar (2005:p8)

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003:p7)

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.


Menurut Kasmir dan Jafkar (2012,p7)

Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan dijalankan atau tidaknya usaha tersebut.


Investopedia, 2017

Studi kelayakan adalah analisis tentang seberapa sukses suatu proyek dapat diselesaikan, memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor ekonomi, teknologi, hukum dan penjadwalan. Manajer proyek menggunakan studi kelayakan untuk menentukan potensi hasil positif dan negatif dari suatu proyek sebelum menginvestasikan banyak waktu dan uang ke dalamnya.


Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Kemudian apa sih manfaat dari studi kelayakan bisnis ini ?, dibawah ini adalah manfaat dari studi kelayakan bisnis, di antaranya :

Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya disebuah perusahaan yang nantinya dijalankan, investor tersebut akan mempelajari terlebih dahulu mengenai laporan studi kelayakan bisnis yang telah/sudah dibuat, hal disebabkan karna investor mempunyai kepentingan langsung mengenai keuntungan yang nantinya akan diperoleh serta tentang jaminan modal yang akan ditanamkan.


Pihak Kreditor

Sebelum memberikan kredit maka pihak bank kemudian perlu mengkaji studi kelayakan bisnis serta juga mempertimbangkan bonafiditas serta tersedianya agunan yang dimilliki.


Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader manajemen sebuah perusahaan pun juga memerlukan studi kelayakan bisnis guna mengetahui dana yang diperlukan, kemudian berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, serta juga rencana pendanaan dari investor & kreditor.


Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Perusahaan yang nantinya akan berdiri kemudian juga harus memperhatikan mengenai kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah supaya bisa atau dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.


Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis ini kemudian perlu dianalisis manfaat yang akan didapat serta juga biaya yang ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek/bisnis tersebut dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.


Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis ini memiliki tujuan studi kelayakan untuk menerapkannya di dalam bisnis yang sedang kamu jalani saat ini. Serta tujuan studi kelayakan bisnis ini diantaranya sebagai berikut :

1. Memperlancar Sebuah Perencanaan

Dengan adanya prediksi tentang masa depan yang akan dilalui, maka tentu akan bisa atau dapat mempermudah perencanaan. Perencanaan tersebut sendiri meliputi jumlah modal, kemudian waktu pelaksanaan, tata cara pelaksanaan, lokasi, besarnya keuntungan dan juga bagaimana pengawasan tersebut apabila terjadi penyimpangan.


2. Supaya Terhindar Dari Resiko Kerugian

Supaya terhindar dari resiko kerugian yang dapat atau bisa dikendalikan ataupun yang tidak dapat atau bisa dikendalikan, sehingga kemudian menyebabkan stagnansi di dalam berbisnis.


3. Mempermudah Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan yang diatur bisa atau dapat mempermudah di dalam pengaplikasiannya, proses bisnis tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan secara tersusun sehingga para karyawan tersebut bisa atau dapat memiliki pedoman serta tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis itu kemudian bisa tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.


4. Mempermudah Pengawasan

Dengan pengaplikasian yang sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat dan disusun, maka pengawasan di dalam proses bisnis tersebut tentu akan lebih mudah. Pengawasan tersebut dilakukan supaya proses usaha sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.


5. Mempermudah Pengendalian

Apabila terjadi penyalahgunaan serta penyimpangan, tentu akan mudah di dalam memperbaiki serta langsung dbisa apat dikendalikan sehingga penyimpangan yang sudah terjadi itu kemudian bisa diminimalisir. Contoh di dalam kasus ini ialah pada keuangan bisnis kamu, guna mempermudah pengendalian keuangan bisnisnya, maka kamu bisa memanfaatkan kemudahan di dalam software atau aplikasi pembukuan atau juga akuntansi.


Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Di dalam melakukan studi kelayakan bisnis, setidaknya kamu kemudian perlu melakukan beberapa tahap. Di bawah ini merupakan beberapa tahap yang wajib kamu lewati, diantaranya sebagai berikut .

1. Inisiatif Penemuan Ide dan Pengembangan Usaha

Ini adalah tahap awal yang wajib kamu lewati di dalam melakukan studi kelayakan bisnis. Di mana, sebuah inisiatif tersebut muncul disebabkan karena kamu melihat adanya permintaan terselubung ataupun pengembangan usaha yang dinilai mempunyai peluang tersendiri.

Ide pengembangan usaha tersebut kemudian perlu diikuti proses penelitian, hal tersebut disebabkan karna banyaknya pesaing usaha dan juga gagalnya pendirian yang tidak disertai penelitian serta persiapan yang matang.

Jika ide bisnis itu lebih dari satu, maka kemudian dipilih dengan memperhatikan:

  1. Ide bisnis yang sesuai dengan kata hatinya
  2. Pengambil keputusan juga mampu melibatkan diri di dalam hal-hal yang sifatnya itu teknis
  3. Keyakinan akan kemampuan bisnis yang menghasilkan laba.

2. Penelitian Potensi Inisiatif Pengembangan Usaha

Tahap selanjutnya ialah dengan melakukan penelitian atau pun juga riset atas potensi inisiatif dengan cara melakukan penelusuran terhadap aspek studi kelayakan bisnis yang ada dan juga implikasi termasuk potensinya.

Setelah ide bisnis itu terpilih, kemudian dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah diantarnya :

  1. Mengumpulkan data
  2. Mengolah data
  3. Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
  4. Menyimpulkan hasil
  5. Membuat laporan hasil

3. Evaluasi Studi Kelayakan Bisnis

Evaluasi pada aspek-aspek yang ada seperti misalnya aspek sumber daya manusia, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, aspek hukum  serta lain sebagainya. Setelah itu, kamu dapat membuat kesimpulan mengenai studi kelayakan bisnis usaha itu dengan melalui pengkajian aspek keuangan serta juga dukungan keuangan yang ada dengan melalui bentuk faktor-faktor produksi.

Terdapa t 3 macam evaluasi diantaranya:

  1. mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
  2. mengevaluasi proyek yang akan dibangun
  3. mengevaluasi bisnis yang telah dioperasionalkan secara rutin

4. Penentuan

Menentukan kelayakan dijalankannya bisnis tersebut. Apabila dinilai tidak layak, tahap yang kemudian perlu dilakukan ialah apakah perlu melakukan penelitian ulang atau justru kamu mencari inisiatif baru di dalam pengembangan bisnis.

Di tahap ini, kamu pun juga wajib melakukan pengambilan keputusan yang mungkin dapat menimbulkan risiko serta  bagaimana cara mitigasi sehingga risiko tersebut dapat atau bisa diminimalisir.


5. Tahap Perencanaan Pelaksanaan

Apabila dinilai layak, tahap yang kemudian ditempuh ialah perencanaan pelaksanaan yakni dengan memulai penjadwalan serta persiapan pelaksanaan dengan mendapatkan suatu komitmen dari para pihak yang terlibat manajemen, kreditor, investor,  pemerintah dan juga masyarakat.


6. Pelaksanaan Usaha

Di dalam tahapan pelaksanaan ini, kemudian terdapat dua tahap lagi, diantaranya :

a. Tahap Pelaksanaan Usaha/Bisnis

Pada tahap ini akan timbul risiko serta juga hambatan, sehingga kamu perlu untuk melakukan perbaikan atau revisi terhadap perencanaan awal. Selain hambatan, mungkin juga terjadi suatu perubahan kondisi atau situasi lingkungan yang diperkirakan di awal itu sesuai, sehingga kamu penyesuaian.


b. Tahap Evaluasi Terhadap Perencanaan Dibandingkan Dengan Kenyataan

Di dalam studi kelayakan tersebut juga tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada alternatif yang dapat dievaluasi bersamaan serta ditentukan inisiatif yang paling layak untuk selanjutnya diteruskan dengan pertimbangan akan sumber daya yang terdapat dengan alokasi modal yang dibutuhkan serta pengembalian yang dihasilkan.


Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Proses analisis tiap-tiap aspek itu saling berhubungan antara satu sama lain  sehingga hasil dari analisis aspek  tersebut akan menjadi terintegrasi. seperti misal, pada saat seorang peneliti itu sedang menganalisis aspek keuangan, hendaknya peneliti tersebut juga memanfaatkan hasil analisis dari aspek-aspek lain, meskipun tetap dimungkinkan untuk mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya langsung dari lapangan.

Aspek Pasar

Pengkajian aspek pasar ini sangat penting dilakukan disebabkan karna tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya suatu permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar ini memiliki tujuan untuk mengetahui

  1. Berapa besar luas pasar,
  2. Pertumbuhan permintaan, dan
  3. Market-share dari produk bersangkutan.

Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan ini diawali dengan aspek pasar serta pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini ini diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, hal tersebut disebabkan karna:

  1. Produk yang dihasilkan suatu perusahaan itu tentu harus marketable. Apabila tidak, sebaiknya kegiatan/aktivitas analisis studi kelayakan itu dihentikan.
  2. Kecenderungan permintaan atas produk yang dihasilkan itu tentunya harus menunjukkan adanya kenaikan. Apabila menurun, sebaiknya proses studi kelayakan di dalam pendirian itu dihentikan, kecuali apabila tujuan objek studi tersebut adalah pengembangan.
  3. Kandungan material produk pastikan tidak mengandung unsur yang dilarang negara maupun juga agama. Apabila ada ditinjauan dari aspek hukum, maka tidak akan direkomendasikan serta harus dihentikan.
  4. Aspek teknis serta kronologis ini sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berhubungan dengan pemilihan alat serta mesin.

Aspek internal Perusahaan

Didalam aspek internal suatu perusahaan itu terbagi atas beberapa aspek diantaranya :

1. Aspek pemasaran

Kegiatan suatu perusahan yang memiliki tujuan untuk menjual barang atau jasa yang di produksi oleh perusahaan kepasar. Oleh sebab itu, aspek ini kemudian bertanggung jawab di dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. yang utama dari Analisis kelayakan pada aspek ini ialah dalam hal;

  1. Penentuan segmen, target, serta posisi produk pada pasarnya.
  2. Kajian guna mengetahui konsumen potensial, seperti misanya perihal sikap, perilaku, serta juga kepuasaan mereka atas produk.
  3. Menentukan strategi kebijakan serta juga program pemasaran yang akan dilaksanakan.

2. Aspek Teknis & Teknologi

Aspek teknis ini adalah salah satu aspek yang berkenaan dengan pengoperasian serta juga proses pembangunan proyek dengan secara teknis setelah proyek/bisnis itu selesai dibuat/didirikan. Dengan berdasarkan analisis tersebut juga kemudian bisa atau dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk juga start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.

Studi aspek teknis dan juga teknologi tersebut nantinya akan mengungkapkan kebutuhan mengenai apa yang diperlukan dan juga bagaimana secara teknis proses produksi itu akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu untuk dikaji tentang kapasitas produksi, kemudian jenis teknologi yang digunakan, pemakaian peralatan serta mesin, lokasi pabrik, dan juga tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari situ disimpulkan,serta bisa atau dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.


3. Aspek Sumber Daya Manusia

Aspek ini kemudian membutuhkan daya imajinasi tinggi di dalam membayangkan bentuk organisasi apa yang nantinya akan dibangun. Setelah gambaran mengenai organisasi itu sudah terbentuk dengan segala bentuk kelengkapannya, maka selanjutnya dianalisis mengenai proses pengadaan sumber daya manusianya guna menduduki serta juga memegang bagian dan juga fungsi organisasi sesuai dengan apa yang direncanakan.


4. Aspek Manajemen

Studi aspek manajemen ini dilaksanakan dengan 2 macam, diantaranya

  1. Manajemen disaat pembangunan proyek bisnis.
  2. Manajemen disaat bisnis dioperasionalkan dengan secara rutin.

Bahkan banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis tersebut gagal dibangun ataupun juga dioperasionalkan bukan oleh karena aspek lain, melainkan karena hanya lemahnya manajemen.


5. Aspek Keuangan

Berhubungan dengan sumber dana yang nanti akan diperoleh serta proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan juga sumber dana yang bersangkutan.

Terdapat beberapa sumber data penting yang akan dipakai, diantaranya :

  1. Data awal aspek pasar serta juga pemasaran :
    1. proyeksi penjualan/permintaan,
    2. harga produk, dan
    3. anggaran (biaya) pemasaran.
  2. Data operasi dan produksi :
    1. rencana lokasi baik sewa maupun beli,
    2. harga pokok produksi (bahan pembantu, bahan baku, TKL),
    3. rencana pengadaan mesin,
    4. peralatan, dan
    5. teknologi yang digunakan.
  3. Data personalia :
    1. rencana biaya perekrutan,
    2. biaya pelatihan,
    3. biaya upah tetap,
    4. tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
  4. Legalitas :
    1. biaya notaris,
    2. biaya perizinan prinsip (DepKeh, DepKes, DepAg, DepHut, DepKeu, DepDag, DepHub, DikNas dll),
    3. biaya perizinan operasional (Pemda).

6. Aspek Ekonomi & Budaya

Berhubungan dengan dampak yang nantinya diberikan kepada masyarakat oleh karena adanya bisnis atau proyek itu, maka :

  1. Dari Sisi Budaya
    Mengkaji mengenai dampak keberadaan bisnis/proyek itu terhadap kehidupan pada masyarakat setempat kemudian kebiasaan adat setempat.
  2. Dari Sudut Ekonomi
    Apakah proyek tersebut bisa atau dapat merubah atau justru malah mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti tentang seberapa besar tingkat pendapatan per-kapita penduduk kemudian juga pendapatan nasional dan/atau upah rata-rata tenaga kerja setempat(UMR), dll.
  3. Dari Segi Sosial
    Apakah dengan keberadaan proyek/bisnis pada wilayah itu akan menjadi semakin ramai, lalu lintas pada tempat itu semakin lancar, kemudian adanya jalur komunikasi, penerangan listrik serta lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

7. Aspek Hukum & Legalitas

Berhubungan dengan keberadaan dengan secara legal yangmana proyek tersebut akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk itu :

Perijinan :

  • Izin lokasi :
    • sertifikat (akte tanah),bukti pembayaran PBB yang terakhir,
    • rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
  • Izin usaha : Akte pendirian perusahaan yang dibuat notaris setempat PT/CV atau pun jufa berbentuk badan hukum lainnya.
    • NPWP (nomor pokok wajib pajak),
    • Surat tanda daftar perusahaan,
    • Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
    • Surat tanda rekanan dari pemda setempat,
    • SIUP setempat,
    • Surat tanda terbit yang diterbitkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

Beberapa faktor yang kemudian dijadikan dasar di dalam penilaian kelayakan, diantaranya :

  1. Badan hukum apa yang kemudian paling sesuai untuk dijadikan sebuah bentuk formal badan usaha yang akan didirikan
  2. Komoditas usaha apa yang termasuk kedalam jenis barang dagangan (komiditas) yang dilarang atau diperbolehkan oleh undang-undang
  3. Cara berbisnisnya yang dilakukan melanggar hukum agama atau tidak
  4. Teknis operasional itu mendapatkan izin atau tidak dari instansi/departemen/dinas terkait.

8. Aspek Dampak Lingkungan Eksternal

Aspek dampak lingkungan ini adalah analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, disebabkan karna tiap-tiap bisnis/proyek yang dijalankan itu akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya, antara lain:

  1. Dampak untuk air
  2. Dampak untuk tanah
  3. Dampak untuk udara
  4. Dampak untuk kesehatan manusia

Pada akhirnya pendirian usaha itu kemudian akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora serta fauna yang berada di sekitar usaha dengan secara keseluruhan.


Template Laporan Kelayakan

Berikut merupakan garis besar dari sembilan bagian laporan kelayakan, diantaranya :

  1. Ringkasan bisnis plan
  2. Deskripsi produk atau layanan (jasa)
  3. Pertimbangan teknologi
  4. Pasar produk atau layanan (jasa)
  5. Strategi pemasaran
  6. Organisasi atau kepegawaian
  7. Susunan acara
  8. Proyeksi keuangan
  9. Temuan serta rekomendasi

Item terakhir itu kemudian dipecah menjadi subset teknologi, pemasaran, organisasi serta juga temuan dan rekomendasi keuangan.


Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Usaha atau bisnis ini kemudian termasuk sistem yang cocok diterapkan di dalam segala macam kategori bisnis termasuk juga bisnis dengan konsep bisnis model kanvas. Dengan berdasarkan penerapan serta  kategori bisnisnya, terdapat beberapa contoh studi kelayakan bisnis, seperti dibawah ini :


1. Bisnis Properti

Pada sebuah property yang tentu mempunyai target pasar yang semakin luas. Terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk kamu di dalam membangun bisnis properti, seperti misalnya kisaran/pasaran harga perumahan yang nanti akan dipasarkan, kemudian lokasi yang tepat, berapa luas bangunan, setelah itu spesifikasi rumah, serta lain-lain.

Apabila dilihat dengan berdasarkan aspek legalitas, tentu kamu juga patut dan harus mempersiapkan hal-hal utama seperti misalnya status legalistas tanah, modal awal di dalam membangun bisnis properti, kemudain proses pemasarannya, serta lain-lain.


2. Bisnis Makanan dan Minuman

Apabila kamu ingin membangun bisnis dibidang makanan dan minuman, terdapat beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan. Dari aspek lingkungan sendiri maka kamu perlu mententukan target pasarnya seperti untuk kalangan anak muda, mahasiswa, pelajar atau pun juga orang kantoran. Dari sisi aspek pemasaran kamu juga perlu untuk memperhatikan dari strategi pemasaran yang nantinya akan diterapkan mengingat bahwa terdapat banyak sekali pesaing yang bermain pada bisnis ini.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Studi Kelayakan Bisnis, Aspek, Tahapan, Tujuan, Manfaat dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *