November 21, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Definisi Operasional adalah salah satu instrumen dari riset dikarnakan merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional ini menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi konsep bersifat operasional yang memudahkan pengukuran suatu variabel tersebut. Definisi operasional juga dapat dijadikan sebagai batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan penelitian.

Definisi Operasional adalah

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada suatu karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau juga “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan suatu perilaku atau gejala yang dapat diamati serta yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

  1. Pengertian Definisi Operasional Tipe A ialah dapat disusun berdasarkan pada suatu operasi yang harus dilakukan, sehingga dapat menyebabkan gejala ataupun keadaan yang didefinisikan menjadi nyata maupun dapat terjadi.
  2. Definisi operasional Tipe B ialah dapat disusun berdasarkan pada bagaimana suatu obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan , ialah berupa apa yang dilakukannya ataupun apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
  3. Definisi operasional Tipe C ialah dapat disusun berdasarlam pada suatu penampakan seperti apa obyek ataupun gejala yang didefinisikan, ialah apa saja yang menyusun suatu karaktersitik-karaktersitik statisnya.

Pengertian Variabel

Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variabilitas. Konsep ialah abstraksi atau penggambaran dari suatu peristiwa/kejadian atau fenomena tertentu. Variabel ini disebut juga obyek atau  punmasalah penelitian. Dibawah ini meruakan jenis-jenis variabel:

  1. Variabel bebas / Variabel pengaruh / variabel kuasa / treatment, dan juga tidak bebas.
  2. Variabel perantara / variabel penghubung ini merupakan variabel yang menjembatani pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat
  3. Variabel pendahulu ini merupakan variabel bebas yang dapat berpengaruh pada variabel tergantung sekaligus tetap berpengaruh pada variabel bebas terhadap variabel tergantung.
  4. Variabel prokondisi ini merupakan variabel yang keberadannya merupakan sebagai prasyarat bagi bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung.

Tujuan Definisi Operasional

Secara umum, tujuan dari definisi operasional itu terdapat beberapa poin. Tujuan definisi operasional diantaranya

  1. Menetapkan aturan serta juga prosedur yang dipakai oleh peneliti di dalam mengukur variabel
  2. Memberikan arti yang tidak ambigu serta juga konsisten untuk istilah/variabel yang apabila tidak dilengkapi dengan definisi operasional, maka bisa ditafsirkan dengan cara yang berbeda
  3. Membuat pengumpulan data serta analisis menjadi lebih fokus dan efisien
  4. Memandu kan jenis data informasi apa saja yang dicari oleh para peneliti.

Manfaat Definisi Operasional

Manfaat dari penggunaannya pada perumusan penelitian kuantitatif diantaranya seperti berikut.

  1. Memudahkan menetapkan aturan serta juga prosedur di dalam mengukur variabel
  2. Memudahkan pemahaman tentang variabel-variabel yang diteliti
  3. Dapat menghemat waktu di dalam analisis data
  4. Memudahkan penafsiran variabel-variabel yang dipakai.

Jenis Definisi Variabel

Sutama (2016:51) kemudian menggemukakan pendapatnya bahwa di dalam penelitian kuantitatif, tiap-tiap variabel tersebut perlu dan harus didefinisikan dengan secara operasional serta dikategorisasikan kemudian diukur serta dimanipulasi. Seluruhnya itu akan membantu di dalam memudahkan proyek penelitian apabila variabel itu dinyatakan secara tertulis.

Terdapat tiga (3) definisi dalam kuantitatif, diantaranya definisi konstitutif, konseptual, serta operasional. Tetapi, secara umum yang sering digunakan ialah dimensi konseptual serta operasional. Penjelasannya sebagai berikut sebagai berikut.

1. Definisi Konstitutif (Constitutive definition)

Definisi konstitutif ini merupakan mendefinisikan istilah dengan memakai istilah yang lain. Contohnya ialah kegelisahan yang bisa diartikan sebagai “ketakutan yang samar-samar”, atau pun bisa juga intelegensi yang diartikan sebagai “ketajaman mental” serta “kemampuan di dalam berpikir abstrak”. Dalam hal ini umumnya definisi tersebut belum mencukupi bagi para peneliti.


2. Definisi Konseptual (Conseptual definition)

Definisi konseptual ini merupakan ungkapan-ungkapan konseptual di dalam menggantikan ungkapan yang didefinisikan. Batasan pada definisi konseptual tersebut ialah pada penggunaan kata-kata yang lain, namun maknanya tetap sama.

Contohnya seperti kecerdasan. Kecerdasan tersebut merupakan intelek yang bekerja,dan apabila kecerdasan mental itu merupakan kemampuan di dalam berpikir abstrak.


3. Definisi Operasional (Operational definition)

Definisi operasional ini merupakan definisi yang memberikan suatu pernyataan pada peneliti untuk apa saja yang dibutuhkan di dalam menjawab pertanyaan atau pun menguji hipotesis penelitian, khususnya di dalam penelitian kuantitatif. Contohnya seperti “bobot” yang didefinisikan sebagai berat suatu benda. Kecemasan kemudian didefinisikan sebagai rasa takut yang subjektif.

Selain dari itu, terdapat 2 jenis definisi operasional, diantaranya terukur dan eksperimen.

  1. Terukur, ini adalah cara pengukuran suatu variabel
  2. Eksperimen, merupakan rincian dari hal-hal yang dilakukan peneliti di dalam memanipulasi suatu variabel.

Tipe-tipe Definisi Operasional

Diatas sudah dijelaskan sedikit mengenai tipe definisi operasional, Yunanto kemudian menjelaskan bahwa terdapat ada tiga (3) tipe-tipe, yakni definisi operasional tipe A, B, serta C. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Definisi Operasional Tipe A (Pola I)

Untuk Tipe A (Pola I) ini kemudian disusun dengan berdasarkan operasi yang harus serta perlu untuk dilakukan, sehingga dari itu kemudian menyebabkan gejala atau pun keadaan yang didefinisikan menjadi suatu yang nyata atau pun bisa terjadi. Penggunaan prosedur yang dilakukan oleh peneliti tersebut bisa membuat gejala itu menjadi nyata.

Contohnya seperti “konflik”. Konflik ini didefinisikan sebagai suatu keadaan yang diciptakan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada suatu situasi yang tiap-tiap orang memiliki tujuan yang sama, namun hanya satu orang yang bisa mencapainya.


2. Definisi Operasional Tipe B (Pola II)

Tipe B ini disusun dengan berdasarkan pada bagaimana suatu objek didefinisikan setelah itu bisa dioperasionalisasikan, yakni berupa apa yang dilakukannya atau juga yang menyusun karakteristik dinamisnya.

Contohnya ialah seperti “orang pandai”. Orang pandai tersebut dapat bisa didefinisikan sebagai individu yang memperoleh nilai tinggi di perkuliahannya.


3. Definisi Operasional Tipe C (Pola III)

Tipe C (Pola III) ini kemudian disusun dengan berdasarkan pada gambaran atau pun penampakan visual disuatu objek atau gejala itu seperti apa, seperti apa saja yang kemudian menyusun karakteristik atau ciri statisnya.

Contohnya ialah “orang pandai”. Orang pandai itu tidak hanya didefinisikan dengan 1 pengertian saja, contohnya seperti seperti orang yang menguasai bahasa asing, mempunyai daya ingat yang kuat, sistematis, kemampuan berpikir baik serta bisa menghitung dengan cepat.

Demikianlah penjelasan tentang Pengertian Definisi Operasional, Tipe, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *