Pengertian Kerangka Berpikir
Pondoksalam – Kerangka Berpikir ini ialah sebuah model atau pun juga gambaran yang berupa seperti konsep yang didalamnya itu menjelaskan mengenai atau tentang suatu hubungan atau kaitan antara variabel yang satu dengan varibel yang lainnya.
Oleh sebab itu, Baiknya kerangka berpikir ini dibuat di dalam bentuk sebuah diagram atau juga skema, dengan tujuan untuk bisa atau dapat mempermudah di dalam memahami beberapa variabel data yang akan dipelajari pada tahap selanjutnya.
Kerangka berpikir ini juga dapat dikatakan ialah sebagai sebuah rumusan masalah yang telah dibuat dengan berdasarkan suatu proses deduktif pada rangka menghasilkan beberapa konsep serta juga proposisi yang dipakai/digunakan untuk dapat mempermudah seorang peneliti untuk merumuskan suatu hipotesis penelitiannya.
Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Para Ahli
Untuk dapat atau bisa mengerti lebih dalam lagi tentang kerangka berpikir ini, maka kita dapat atau bisa merujuk pada pendapat dari beberapa para ahli tentang kerangka berpikir, diantaranya ialah sebagai berikut :
Uma Sekara, Business Research, 1992 di dalam (Sugiyono, 2010)
di dalam bukunya kemudian menyatakan bahwa, kerangka berfikir tersebut adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan/berkaitan dengan segala macam faktor yang telah diidentifikasi ialah sebagai masalah yang penting.
Suriasumantri 1986, dalam (Sugiyono, 2010)
menyatakan bahwa seorang peneliti itu kemudian wajib menguasai teori-teori ilmiah ialah sebagai dasar bagi argumentasi di dalam menyusun sebuah kerangka pemikiran yang membuahkan suatu hipotesis. Kerangka pemikiran tersebut adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala-gejala yang kemudian menjadi obyek suatu permasalahan.
Jenis Kerangka Berpikir
Pada saat ingin menuliskan suatu Kerangka Berpikir, terdapat 3 jenis dari kerangka tersebut yang wajib untuk kalian ketahui, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Kerangka Teoritis
Kerangka Teoritis tersebut ialah salah satu jenis kerangka yang didalamnya tersebut menegaskan mengenai teori yang dijadikan yakni sebagai sebuah landasan serta juga dipakai untuk bisa menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.
2. Kerangka Operasional
Kerangka operasional tersebut ialah sebuah kerangka yang didalamnya itu menjelaskan tentang variabel yang didapat dari konsep-konsep yang telah dipilih serta juga menunjukkan pada adanya suatu kaitan antara variabel data tersebut.
Serta juga, menjelaskan tentang hal apa saja yang kemudian dapat atau bisa dijadikan yakni sebagai indikator yang dipakai untuk bisa atau dapat mengukur variabel yang berhubungan.
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual tersebut ialah sebuah kerangka yang didalamnya tersebut menjelaskan tentang konsep yang ada di dalam asumsi teoritis, yang setelah dipakai untuk bisa atau dapat mengistilahkan unsur yang ada di dalam objek yang akan diteliti dan juga menunjukkan adanya keterkaitan antara konsep tersebut.
Ciri Kerangka Berpikir
Adapun ciri-ciri dari kerangka berpikir diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Dapat dikatakan yakni sebagai suatu pemikiran dari susunan intruksi logika yang telah atau sudah diatur di dalam rangka menjelaskan tentang/mengenai variabel yang diteliti.
2. Kerangka tersebut kemudian dibuat untuk bisa/dapat menjelaskan intruksi dari aliran logika itu dengan secara sistematis.
3. Ditujukan untuk bisa memperjelas variabel data yang lagi diteliti sehingga kemudian pengukurannya tersebut bisa/dapat dirinci dengan secara relevan.
4. Didalam kerangka berpikir ini juga wajib kemudian menerangkan tentang hal-hal berikut:
- Mengapa penelitian itu dilakukan?
- Bagaimana proses pada penelitian itu dilakukan?
- Apa yang kemudian akan didapatkan dari dilakukanya penelitian itu?
- Kemudian untuk apa hasil dari penelitian itu jika sudah diperoleh?
Model Kerangka Pemikiran
Dibawah ini adalah beberapa model kerangka pemikiran, penjelasan ialah sebagai berikut :
Model Penelitian Korelasi
Gaya atau model dari kerangka pemikiran penelitian yang pada umumnya dipakai untuk model penelitian korelasi, yang mana terdapat suatu variabel bebas dan juga variabel terikat. Komponen utama dari kerangka pemikiran yang dikembangkan Gregor Polančič (Polancik, 2009) ialah sebagai berikut
- Independent Variables (ialah variabel bebas),
- Dependent Variables (ialah variabel terikat),
- Levels (ialah indikator dari variabel bebas yang selanjutnya akan diobservasi),
- Measures (ialah indikator dari variabel terikat yang selanjutnya akan diobservasi).
Kerangka pemikiran di bawah ini kemudian akan menggambarkan alur logika penelitian serta hubungan antar konsep yang ingin diteliti. Judul yang pas di dalam penelitian ini ialah “Pengaruh metodologi pengembangan software serta jumlah pengembang di tim guna produktifitas pengembang.
Model Penelitian Perbaikan Metode
Kemudian model penelitian perbaikan metode atau disebut dengan (method improvement), yang juga sering kali dipakai di dalam suatu penelitian pada bidang sains ataupun teknik, serta juga termasuk dibidang komputeriasi didalamnya. (Berndtsson et al., 2008) serta juga (Dawson, 2009) di dalam di buku mereka, research tersebut adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di dalam rangka memberi kontribusi yang orisinil ke pengetahuan. Dalam hal tersebut disaat kita memperbaiki sebuah metode atau pun juga algoritma, perbaikan yang telah dilakukan ialah salah satu dari bentuk kontribusi orisinil kita kepada suatu pengetahuan.
Dengan berdasarkan model (Polancik, 2007) Komponen dari model kerangka pemikiran tersebut ialah
- Indicators,
- Proposed Method,
- Objectives, serta
- Measurements.
Cara Membuat Kerangka Berpikir
Dibawah ini merupakan langkah-langkah atau pun tahapan di dalam menyusun kerangka berpikir, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Menentukan variabel yang lebih detail
Pertama seorang peneliti tersebut kemudian harus menetapkan sebuah variabel data yang lebih rinci. Jika seorang peneliti itu kemudian ingin mendapatkan segala jenis teori yang nantinya dicari untuk dapat atau bisa mendukung terbentuknya dari kerangka berpikir yang lebih jelas.
Oleh sebab itu, seorang peneliti itu kemudian tentu harus menentukan variabel data terlebih dahulu. Dibawah ini adalah beberapa cara untuk bisa atau dapat menentukan variabel data yang lebih detail, diantaranya ialah sebagai berikut :
- Perhatikan terlebih dahulu judul yang kalian buat.
- Setelah itu, barulah tentukanlah variabel data dari judulnya.
- Kemudian tuliskan seluruh variabel data yang telah atau sudah ditentukan.
2. Membaca buku-buku hasil penelitian
Langkah selanjutnya apabila sudah menentukan variabel, maka yang selanjutnya dilakukan ialah kalian harus membaca buku-buku dari hasil penelitian yang lebih relevan.
Buku yang kemudian dimaksud disini itu bisa atau dapat berupa seperti ensiklopedia, kamus, atau pun juga buku teks sejenis lainnya. Sedangkan untuk dapat mempelajari tentang hasil dari penelitian yang dibaca dapat meliputi tesis, jurnal ilmiah, skripsi, laporan penelitian,maupun juga disertasi.
3. Deskripsikan teori serta hasil penelitian
Apabila membaca buku-buku dari hasil penelitian tersebut kemudian sudah dilakukan, maka langkah yang dilakukan selanjutnya ialah kalian dapat atau bisa mengungkapkan teori-teori yang berkaitan atau berhubungan itu dengan variabel data yang akan diteliti.
4. Menganalisis teori serta hasil penelitian dengan secara kritis
Nah, pada tahap tersebut yang harus kalian lakukan ialah kemudian menganalisis teori dan juga hasil penelitian itu secara kritis. Tetapi, didalam proses menganalisis, seorang peneliti tentu kemudian harus bisa atau dapat untuk mengkaji teori yang telah ditetapkan sesuai dengan objek penelitian itu iya ataupun tidak.
Sebab, sering kali terdapat teori yang kemudian berasal dari luar negeri yang tidak sesuai dengan penelitian yang ada didalam negeri.
5. Menganalisis komparatif mengenai teori serta hasil penelitian
Pada tahap ini, kalian selanjutnya itu harus melakukan sebuah analisis dan juga komparasi dengan cara membandingkan teori yang satu dengan yang lainnya.
Nah, dari hasil itu kemudian, seorang peneliti itu bisa menggabungkan atau mengkalobarasikan teori yang satu dengan teori yang lainnya maupun juga dengan cara mereduksi jika hasil analisis tersebut dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Setelah selesai tahap diatas, selanjutnya yang wajib untuk kalian lakukan oleh seorang peneliti tersebut bisa melakukan sebuah sintesa atau pun juga kesimpulan sementara.
Perpaduan sintesa yang kemudian terjadi antar variabel tersebut selanjutnya akan menghasilkan beberapa kerangka berpikir yang tentu dapat/bisa dipakai untuk kemudian merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berpikir
Apabila sintesa kesimpulan itu pun juga telah/sudah dilakukan, maka pada tahap yang terakhir ini kita sudah dapat atau bisa menyusun skema dari kerangka berpikir, kemudian terdapat 2 jenis dari kerangka berpikir diantaranya ialah kerangka asosiatif serta juga komparatif
Contoh Dari Kerangka Berpikir
Kerangka pikiran pada dasarnya ialah suatu arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban sementara atas sebuah rumusan masalah yang telah disebutkan. Sedangkan di dalam membahas tentang prisonisasi umumnya tersebut ialah salah satu cara referentif yang bisa dijadikan untuk memaksimalakan bonus demografi tersebut dengan kolaborasi semangat proklamasi ialah sebagai bentuk perjuangan.
Suatu tindakan tersebut tentu perlu untuk dilakukan untuk dapat atau bisa meminimalisir prisonisasi di lembaga pemasyarakatan. Tindakan itu barangkali bisa dilakukan diantaranya dengan memberikan semangat perjuangan, nasionalisme dan juga keterampilan peberdayaan di dalam mewujudkan kesejahteraan NKRI.
Untuk kemudian mempermudah studi leteratur di dalam pembentukan rekonsiliasi media islami tersebut dengan wacana diskusi, disajikan skema kerangka pemikiran di dalam penelitian ini;
Skema .1 :
Studi kasus tingginya prisonisasi dilembaga pemasyarakatan yang ada di Indonesia.
Skema .2 :
Prisonisasi ini dapat secara langsung menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI sekaligus bonus demografim hal itu terjadi karna banyaknya bentuk prilaku kriminal yang akan muncul ialah sebagai bentuk akibat dari adanya aturan-auran yang terjadi pada lembaga pemasyarakatan
Skema .3 :
Pencegahanya dengan secara rekonsiliasi di lembaga pemasyarakatan dengan cara menggunakan dua pendekatan: pendekatan konstitusi dan juga pendekatakan kebangsaan ( yang didalamnya itu menyangkut proklamasi) merupakan sebagai upaya didalam menanamkan sikap nasionalisme kepada semua generasi muda
Skema .4 :
Dampak penelitian itu menjadi solusi imejenatif untuk dapat atau bisa menciptakan cita-cita bangsa dan juga negara dan juga kesejahteraan bagi seluruh masyarakat indonesia dengan seutuhnya. Selain dari hal tersebut juga memberikan dampak nyata di dalam kesetaraan HAM (Hak Asasi Manusia).
Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari kerangka berpikir lainnya ;
Demikianlah penjelasan tentang Pengertian Kerangka Berpikir, Ciri, Jenis, Model, Cara Membuat & Contoh, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih