Pondoksalam – Pengertian Manajemen Operasional adalah sebuah usaha pengelolaan dengan secara maksimal dalam penggunaan segala macam faktor produksi, mulai dari sumber daya manusia (SDM), bahan mentah (raw material), peralatan (tools), serta mesin serta juga faktor produksi lainnya di dalam proses mengubahnya dan kemudian menjadi beragam produk barang maupun jasa.
Manajemen Operasional ini menjadi hal penting di dalam organisasi atau juga bisnis. Serta tugasnya pun juga tergantung dari ukuran perusahaan. Pengelolaan manajemen operasional ini kemudian dimulai dari SDM, setelah itu peralatan, mesin, raw material serta juga hal lainnya yang kemudian memberi pengaruh pada kinerja perusahaan.
√ Pengertian Manajemen, 4 Fungsi, Tujuan, 8 Bidang Manajemen
Manajemen Operasional Menurut Para Ahli
Untuk dapat mengerti lebih dalam mengenai Manajamen Operasional ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa para ahli, dibawah ini :
1. Eddy Herjanto (2003;2)
Pengertian manajemen operasional ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan serta juga efektif di dalam menggunakan fungsi-fungsi manajemen di dalam mengintegrasikan segala macam sumber daya dengan secara efisien didalam rangka mencapai tujuan.
2. Jay Heizer dan Barry Render (2005;4)
Pengertian manajemen operasional ini ialah suatu serangkaian kegiatan atau aktivitas yang kemudian menghasilkan nilai di dalam bentuk yakni barang serta jasa yaitu dengan cara mengubah input itu menjadi output.
3. Pangestu Subagyo (2000;1)
Pengertian manajemen operasional ini merupakan penerapan ilmu manajemen di dalam mengatur seluruh kegiatan atau aktivitas produksi atau operasional supaya bisa atau dapat dilakukan secara efisien.
4. William J. Stevenson (2009:4)
Pengertian manajemen operasional ini ialah suatu sistem manajemen atau pun juga merupakai serangkaian dari proses di dalam pembuatan suatu produk atau pun juga penyediaan jasa.
5. Menurut Richard L. Daft (2006:216)
Pengertian manajemen operasional ini merupakan bidang manajemen yang fokus pada produksi barang, serta juga memakai alat serta teknik khusus di dalam memecahkan masalah produksi.
6. James Evans dan David Collier (2007:5)
Definisi dari manajemen operasional ini merupakan ilmu serta seni untuk dapat memastikan bahwa barang serta jasa diciptakan dan kemudian berhasil dikirim ke pelanggan.
Peranan Manajemen Operasional
Manajemen operasional ini kemudian memegang peranan mengenai isu strategis di dalam bagaimana cara menentukan rencana produksi (manufacturing) serta juga metode manajemen proyek kemudian implementasi struktur jaringan pada teknologi informasi. Pada sisi yang lain, mereka kemudian juga melakukan beberapa hal penting berikut ini:
- Mengatur skala inventaris
- Mengatur level proses level pengerjaan
- Meng-organise Akuisisi bahan baku
- Mengontrol kualitas
- Meng-handle material
- Menjaga serta merawat kebijakan
Manajemen operasional ini pun juga wajib untuk mempelajari mengenai bahan baku yang dipakai atau digunakan di dalam produksi serta juga kemudian menjamin bahwa tidak ada kelebihan yang terbuang sia-sia. Mereka itu mempunyai atau memiliki formula mengenai pemesanan dari jumlah bahan yang dibutuhkan sehingga kemudian akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Ruang Lingkup & Aspek Manajemen Operasional
Terdapat beberapa aspek yang berkaitan ruang lingkup di dalam manajemen operasional, diantaranya sebagai berikut:
1. Aspek Perencanaan Sistem Produksi
Aspek ini memiliki tujuan supaya hasil dari produksi itu sesuai dengan harapan konsumen, hal tersebut dimulai dari kualitas, kemudian harga, serta juga keuntungan.
2. Aspek Pengendalian Produksi
Ini merupakan aspek yang berhubungan dengan pengendalian rencana yang sudah atau telah dibuat agar sesuai dengan tujuan yang sudah atau telah ditetapkan. Dengan begitu, tujuan yang telah atau sudah direncanakan tersebut dapat atau bisa tercapai dengan baik serta juga hasilnya optimal.
3. Aspek Sistem Informasi Produksi
Ini merupakan aspek yangmana informasi yang ada itu kemudian harus diterima dengan baik serta diolah secara tepat agar kegiatan atau aktivitas produksi tersebut dapat atau bisa berlangsung dengan efektif serta efisien. Sistem informasi in kemudian dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya;
- Informasi internal,
- Informasi pelanggan, dan
- Informasi pasar.
4. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan ini memiliki peran di dalam memperhatikan kecenderungan serta juga perkembangan yang terjadi pada suatu lingkungan. Dengan begitu, tindakan yang kemudian diambil dapat atau bisa memberikan manfaat didalam peningkatan produksi.
Fungsi Manajemen Operasional
Pada umumnya terdaopat empat macam fungsi Manajemen Operasional, diantaranya sebagai berikut :
- Fungsi proses; hal ini memiliki sifat teknis, diantaranya seperti berupa metode yang dipakai di dalam mengolah bahan
- Pengorganisasian teknik serta metode kerja; dengan fungsi ini maka kemudian proses produksi tersebut bisa atau dapat berjalan dengan efektif serta efisien
- Fungsi perencanaan bahan; ini juga termasuk penetapan kualitas serta kuantitas bahan
- Fungsi pengawasan atau pun juga pengendalian terhadap penggunaan bahan di dalam proses produksi
Ciri Manajemen Operasional
Menurut Zulian Yamit (2003) Ciri darimanajemen operasional ialah sebagai berikut:
- Adanya sebuah kegiatan atau aktitvitas di dalam proses transformasi.
- Adanya sebuah tujuan di dalam menghasilkan sebuah barang ataupun jasa.
- Adanya mekanisme yang kemudian mengatur mengenai proses produksi barang atau jasa.
Tujuan Manajemen Operasional
Terdapat 5 tujuan dari manajemen operasional, diantaranya sebagai berikut :
- Untuk bisa meningkatkan efektivitas di dalam suatu perusahaan (Productivity).
- Untuk bisa mengurangi biaya di dalam kegiatan atau aktivitas suatu perusahaan (Economy).
- Untuk bisa meningkatkan efisiensi di dalam suatu perusahaan (Efficiency).
- Untuk bisa meningkatkan kualitas suatu perusahaan (Quality).
- Untuk bisa mengurangi waktu proses produksi di suatu perusahaan (Reduced Processing Time).
Prinsip Manajemen Operasional
Terdapat 10 prinsip manajemen operasional yang sebaiknya itu diaplikasikan oleh seorang manajer operasional. Randall Schaeffer merupakan orang yang pertama kali mencetuskan Prinsip Manajemen Operasional, yang merupakan seorang manajer produksi serta juga operasional yang berpengalaman, kemudian filsuf industri, serta juga pembicara reguler pada konferensi yang kemudian diselenggarakan oleh APICS, merupakan asosiasi rantai pasokan serta juga manajemen operasional yang juga terkemuka pada Amerika Serikat.
Menurutnya peranan Prinsip Manajemen Operasional ini diantaranya :
1. Realitas (Reality)
Manajer operasional itu harus fokus pada suatu masalah, bukan pada teknik, disebabkan karna tidak ada alat yang dapat atau bisa menyediakan solusi universal.
2. Organisasi (Organization)
Proses di dalam manufaktur itu saling berhubungan. Seluruh elemen itu harus dapat atau bisa diprediksi serta konsisten, di dalam mencapai hasil yang sama dalam laba.
3. Fundamental (Fundamentals)
Manajer operasional ini kemudian juga harus tahu cara dalam mematuhi seluruh fundamental dasar karena ini merupakan sebuah kunci dari kesuksesan produksi. Penting untuk kemudian memastikan akurasi data inventaris, BOM, serta juga tugas umum lainnya untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan.
4. Akuntabilitas (Accountability)
Manajer itu diharapkan untuk dapat menetapkan aturan serta metrik, dan juga kemudian menentukan tanggung jawab bawahan mereka, serta juga dengan secara teratur memeriksa apakah tujuan tersebut tercapai.
5. Perbedaan (Variance)
Perbedaan proses tersebut harus dianjurkan, disebabkan karna apabila dikelola dengan baik, perbedaan tersebut bisa atau dapat menjadi sumber kreativitas.
6. Hubungan Sebab & Akibat (Causality)
Terkadang, masalah itu akan tetap muncul atau hadir walaupun usaha yang terbaik itu sudah dilakukan atau dikerahkan. Manajer kemudian perlu untuk menemukan penyebab masalah sampai pada ke akar sehingga kemudian masalah tersebut tidak bertambah parah.
7. Semangat dalam Bekerja (Managed Passion)
Semangat karyawan itu bisa atau dapat menjadi pendorong utama di dalam pertumbuhan perusahaan. Manajer itu harus dapat atau bisa menginspirasi bawahannya untuk dapat memiliki semangat dalam bekerja.
8. Kerendahan Hati (Humility)
Tidak ada orang yang mau atau ingin bekerja dengan orang yang selalu menganggap dirinya merasa benar serta juga paling tahu mengenai segalanya. Jadi, penting untuk manajer operasional untuk bisa memposisikan dirinya yakni sebagai orang biasa yang juga tidak mengetahui segalanya serta juga bisa atau dapat melakukan kesalahan.
9. Keberhasilan (Success)
Manajer itu juga harus dapat untuk mendefinisikan dengan jelas megnenai apa yang mereka anggap sukses, sehingga seluruh orang atau karyawan di perusahaan itu akan mempunyai parameter untuk bekerja demi untuk mencapai target.
10. Perubahan (Change)
Tiap-tiap orang di perusahaan itu harus belajar beradaptasi dengan perubahan pasar. hal Ini termasuk untuk memahami megnenai pelanggan, target klien, serta juga apa yang mereka inginkan. Hal Ini tentunya juga akan melibatkan penggunaan solusi otomatis supaya perusahaan itu selalu selangkah lebih maju.
Strategi Manajemen Operasional
Manajemen operasional ini memiliki fungsi sebagai ruang mesin perusahaan. Disebabkan karna manajer operasional tersebut terlibat di dalam banyak peran serta fungsi, mereka kemudian harus mengembangkan beberapa strategi serta juga taktik penting untuk dapat memastikan kelancaran dari pelaksanaan kewajiban serta tanggung jawab mereka. Dibawah ini merupakan beberapa metode strategis serta juga taktis utama diantaranya sebagai berikut ;
1. Memanfaatkan Data
Manajer operasional yang cerdas itu tentu bergantung pada data yang juga berkualitas, akurat, serta bisa diandalkan didalam perencanaan kemudian pemasaran strategis, setelah itu pengambilan keputusan. 2 jenis dari analisis data yang umum digunakan ialah jenis data metrik efisiensi serta efektivitas.
2. Mengontrol Data
Terkadang, data itu bisa berjumlah sangat banyak serta hasilnya juga tentu berbeda-beda sehingga akan sulit untuk kemudian dibandingkan. Untungnya, dengan bantuan sistem serta juga perangkat lunak yang canggih , manajer kemudian bis atau dapat melihat kemudian mengelola, dan juga menganalisis data itu dengan lebih mudah serta juga terorganisir.
3. Menganalisis Persediaan
Inventaris ini akan bisa atau dapat dengan lebih mudah untuk kemudian dilakukan analisis apabila suatu perusahaan itu memakai atau menggunakan perangkat lunak (tools) manajemen inventaris. Alat tersebut juga tentu akan dapat memudahkan manajer untuk dapat atau bisa mengategorikan produknya (analisis ABC).
4. Merancang Proses
Manajer operasional tersebut kemudian bekerja keras di dalam membuat suatu penelitian terbaik, kemudian perkiraan yang akurat, serta juga pada pengembangan yang tepat dan benar dari proses yang baik. Seluruhnya itu pada akhirnya akan berujung pada suatu hasil yang akan bertahan lama.
5. Menentukan Tujuan dan Memproyeksi Hasil
Menetapkan tujuan di dalam memberikan arah serta juga motivasi kepada perusahaan serta karyawannya. Memprediksi hasil untuk memberikan harapan sekaligus juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan persiapan di dalam menghadapi hasil yang apabila tidak sesuai ekspektasi.
Forecasting ini membutuhkan data historis yang lengkap serta juga akurat. Biasanya hal ini akan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Namun beruntungnnya dengan menggunakan perangkat lunak ERP, proyeksi tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan lebih mudah serta juga sangat cepat.
6. Kolaborasi Antar-Departemen
Kolaborasi antara segala bentuk departemen itu diperlukan supaya tim keuangan, pemasaran, penjualan, serta juga sumber daya manusia (SDM) itu bisa atau dapat bekerja bersama dengan secara harmonis guna perbaikan perusahaan. Sistem ERP kemudian memungkinkan kolaborasi antar-departemen yakni dengan menyediakan informasi terpusat untuk semua departemen terkait, membuat komunikasi itu menjadi lebih mudah serta juga transparan.
7. Tanggung Jawab Sosial
Bertanggung jawab atas lingkungan serta juga masyarakat yang terkena dampak langsung dari bisnis ialah masalah utama yang kemudian harus dijaga oleh suatu perusahaan. hal Ini terutama berlaku di dalam bisnis manufaktur yang juga sering menyebabkan masalah limbah.
8. Pengelolaan SDM
Mengelola karyawan ini pun juga sangat penting di dalam kesuksesan bisnis disebabkanoleh karna mereka ini merupakan tulang punggung bagi suatu perusahaan. Tanpa adanya karyawan ini, maka aktivitas bisnis sehari-hari itu tentu akan berhenti, serta kemudian perusahaan itu tidak akan dapat atau bisa menghasilkan barang serta juga jasa yang berkualitas.
Peran Manajer Operasional
Apabila disesuaikan dengan pengertian manajemen operasional, seorang manajer itu tentu harus benar-benar memahami secara keseluruhan proses yang terdapat di dalam perusahaan. Mereka kemudian dilibatkan megneai pengkoordinasian proses dan juga pengembangan terbarunya sambil kemudian mengevaluasi kembali strukturnya.
Di dalam hal ini, organisasi serta juga produktifitas menjadi hal yang paling dibutuhkan pada saat menjadi seorang manajer operasional. Ia wajib bisa berada pada posisi yang sangat fleksibel.
Manajer Operasional tersebut mempunyai tugas pokok di dalam proses produksi, diantaranya:
- Membuat perencanaan kuantitas serta juga kualitas bahan baku di dalam proses produksi
- Membuat rencana mengenai lokasi gudang persediaan serta juga peralatan mesin yang efisien untuk bisa atua dapat menghemat waktu serta juga mobilisasi
- Merencanakan letak layout pabrik
- Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik di dalam menjamin keandalan serta juga keberlangsungan operasional
- Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga dapat atau bisa bersaing dengan kompetitor
- Membuat jadwal kerja yang efektif serta juga efisien dengan cara mengevaluasi pada biaya tenaga kerja
- Manajer operasional itu kemudian bertanggungjawab atas keberlangsungan dari adanya hasil produksi, baik itu dari hal sisi kuantitas atau pun juga kualitas
Jenis Keputusan Dalam Manajemen Operasional
- Proses: manajer tersebut harus menentukan fasilitas yang dipakai serta juga proses fisik
- Kapasitas: manajer kemudian menentukan jumlah serta estimasi waktunya
- Persediaan: seorang manajer pun juga harus memutuskan mengenai apa saja yang kemudian dibutuhkan serta juga mampu untuk menentukan seperti apa kualitas maupun juga kualitasnya. Serta juga kapan barang baku tersebut dipesan.
- Tenaga: manajer terlibat di dalam rekruitmen, PHK serta juga penggajiannya. Ia juga wajib untuk melakukan supervisi, kompensasi promosi serta juga penggunaan tenaga profesional.
- Kualitas: manajemen menentukan standard, kemudian desain peralatan, setelah pengawasan produk serta lain sebagainya.
Hubungan Manajemen Operasional dengan “Supply Chain”
Supply chain ini diartikan dengan logistik. Bidang ini kemudian berhubungan dengan proses produksi serta juga distribusi barang. Dalam hal ini, “supply chain” kemudian mengatur distribusi barang itu ke suplier, manufaktur serta retailer sehingga kemudian akan sampai ke tangan konsumen.
Intinya “supply chain” ini akan selalu berhubungan langsung yakni dengan produk jadi serta juga mengirim hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan seperti misalnya barang yang dibutuhkan di perusahaan.
Manajemen operasional ini juga sangat erat hubunfannya dengan “supply chain”. Mereka kemudian juga harus memahami mengenai tren global serta juga lokal, kemudian memahami permintaan konsumen serta juga kapasitas bahan produksi.
Contoh Kegiatan Manajemen Operasional
Berdasarkan sektor barang serta jasa contoh kegiatan atau aktivitas manajemen operasional diantaranya sebagai berikut:
- Produk Barang : manufaktur, perkebunan, pertanian, perikanan, otomaotif, perumahan, pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, konstruksi, serta industri berat atau juga ringan.
- Produk Jasa : perdagangan, hiburan, administrasi, jasa profesional, pendidikan, hukum, perbankan, layanan masyarakat, transportasi, asuransi, kesehatan, real estate serta jasa perbaikan.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Manajemen Operasional, Tujuan, Prinsip, Startegi, Aspek, Ciri, Peran dan Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih