Oktober 15, 2024

Warning: sprintf(): Too few arguments in /www/wwwroot/pondoksalam.co.id/wp-content/themes/chromenews/lib/breadcrumb-trail/inc/breadcrumbs.php on line 253

Pengertian Perdagangan internasional adalah suatu akvitas atau kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh adanya kedua belah pihak yang berbeda negara. Biasanya pembeli serta penjual itu wajib untuk mendiskusikan transaksi dengan perbedaan negara ini negara ini.

Pengertian-Perdagangan-Internasional

Secara nyata, diskusi tersebut dapat atau bisa berbentuk perjanjian ataupun juga kontrak. Hal tersebut tergantung skalanya, para pihak yang terlibat do dalam perdagangan internasional tersebut dapat atau bisa berupa individu, perusahaan, organisasi serta juga bahkan pemerintahan. Perdagangan internasional tersebut tentu dilakukan dengan dasar pemenuhan kebutuhan serta keuntungan.


Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

untuk dapat mengerti lebih dalam lagi mengenai Pengertian Perdagangan Internasional ini, maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli, diantaranya sebagai berikut :

1. Huala Adolf

Perdagangan Internasional ini merupakan sebuah proses tukar menukar yang dengan berdasarkan atas kehendak dari tiap-tiapnegara sukarela.


2. M. Rafiqul Islam

Perdagangan Internasional ini merupakan sesuatu hal yang menekankan pada keterkaitan erat antara perdagangan internasional serta juga hubungan keuangan.


3. Michelle Sanson

Perdagangan Internasional ini kemudian dibagi menjadi hukum perdagangan internasional itu ke dalam 2 bagian utama, diantaranya adalah hukum perdagangan internasional publik serta juga hukum perdagangan internasional privat.


4. Schmitthoff

Perdagangan Internasional ini ialah suatu kumpulan aturan yang kemudian mengatur adanya hubungan komersial yang sifat nya itu adalah perdata. Aturan hukum tersebut pun kemudian mengatur transaksi yang berbeda negara.


5. Setiawan dan Lestari

Perdagangan internasional ini ialah salah satu dari jenis perdagangan yang dilakukan oleh penduduk disuatu negara yakni dengan penduduk yang berada di negara lain atas adanya dasar kesepakatan bersama.


Proses Perdagangan Internasional

Proses perdagangan internasional tersebut kemudian diawali atas dasar kesadaran bahwa sebuah negara tidak bisa atau dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Contoh saja perdagangan antara Jepang serta Indonesia. Indonesia ini mempunyai banyak bahan mentah, namun kurang teknologi serta skill untuk dapat mengolahnya menjadi barang jadi.

Jepang sendiri memiliki tingkat teknologi serta skill yang tinggi untuk dapat membuat barang jadi, tapi kurang sumber daya untuk diolah. Menggunakan perdagangan internasional tersebut, Indonesia serta Jepang bisa atau dapat membuat perjanjian.

Perjanjian tersebut kemudian mengarahkan Indonesia untuk menjual bahan mentah itu ke Jepang untuk kemudian dijadikan produk serta nantinya, produk tersebut kemudian akan dijual ke Indonesia dengan harga yang lebih murah.

Tentu bahan mentah dari Indonesia tersebut kemudian diolah untuk dijual ke banyak negara lain oleh Jepang, namun dari perjanjian tersebut Indonesia itu akan diuntungkan oleh karna harga yang lebih rendah apabila dibanding negara lain.

Jepang sendiri merasa untung disebabkan karna mendapat arus bahan mentah yang banyak dari Indonesia. Hal tersebut kemudian membuat Jepang dapat atau bisa selalu memproduksi barang jadi untuk kemudian dijual ke berbagai pihak. Kegiatan atau aktivitas perdagangan ualmo dengan perjanjian di atas kemudian dilakukan untuk bisa menguntungkan antara kedua belah pihak yang tidak bisa atau dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.


Teori Perdagangan Internasional

Sebenarnya secara umum terdapat 2 teori yang paling sering dibahas apabila membicarakan mengenai perdagangan internasional. Teori ini diantaranya teori keunggulan mutlak serta juga teori keunggulan komparatif, penjelasannya sebagai berikut

1. Teori Keunggulan Mutlak

Teori ini kemudian diajukan oleh Adam Smith di dalam bukunya Wealth of Nation. Teori ini kemudian menyatakan bahwa perdagangan internasional tersebut kemudian akan memberikan keuntungan pada negara yang dapat atau bisa memproduksi barang dengan secara lebih efisien apabila dibanding negara lain.


Contoh Teori Keunggulan Mutlak

Negara
A
B
Buku
5 Buku/jam
2 Buku/Jam
Pensil
1 Pensil/Jam
7 Pensil/jam

Karena negara A tersebut mempunyai efisiensi di dalam memproduksi buku sementara di pihak negara B itu mempunyai efisiensi di dalam memproduksi pensil, maka perdagangan antara negara A serta B tersebut kemudian akan memberikan keuntungan Apabila negara A kemudian menjual buku serta negara B menjual pensil


2. Teori Keunggulan Komparatif

Teori ini kemudian diutarakan oleh David Ricardo yang menggemukakan bahwa meskipun suatu negara itu tidak memiliki atau mempunyai keunggulan secara mutlak di dalam produksi suatu barang, negara tersebut masih tetap dapat atau bisa melakukan perdagangan internasional untuk barang yang paling efisien untuk diproduksi.


Contoh Keunggulan Komparatif

Negara
A
B
Buku
6 Buku/jam
2 Buku/Jam
Pensil
3 Pensil/Jam
2Pensil/jam

Apabila kita lihat pada dasarnya negara A tersebut memiliki keunggulan baik di dalam produksi pensil atau pun juga buku. Walaupun demikian, biaya relatif pensil yang kemudian diproduksi di negara A itu lebih besar aoavuka dibandingkan negara B (1 pensil di negara A = 2 buku pada negara A, sementara itu 1 pensil pada negara B = 1 buku negara B). Oleh disebabkan karna negara A serta juga negara B tersebut bisa atau dapat melakukan perdagangan, dengan negara A itu memproduksi buku serta kemudian untuk negara B itu memproduksi pensil.


Contoh Lain Untuk lebih jelas ikuti gambaran berikut

Negara A mampu untuk memproduksi 100 mesin serta 1.000 buah per tahun
Negara B mampu untuk memproduksi 200 mesin serta 100 buah per tahun
Negara C mampu untuk memproduksi 200 mesin serta 1.000 buah per tahun
Negara D mampu untuk memproduksi 50 mesin serta 500 buah per tahun

Negara di atas itu hanya mempunyai kemampuan terbatas untuk dapat memproduksi mesin serta buah per tahunnya. Bayangkan saja produksi tersebut kemudian menguras sumber daya dari negara tersebut. Untuk lebih efisien, mereka kemudian harus memilih untuk dapat melakukan perdagangan satu sama lain.

Untuk teori keunggulan mutlak, mari dibandingkan negara A serta B. Dari jumlah produksi skala per tahunnya, A lebih tmain fokus pada spesialisasi buah disebabkan karna mampu untuk dapat menghasilkan di dalam jumlah yang banyak. untuk B lebih baik fokus didalam memproduksi mesin disebabkan karna lebih unggul.

Nah, daripada memproduksi sendiri barang yang kurang dapat atau bisa diproduksi, A serta B kemudian bisa menjalin perdagangan dari spesialisasi barang masing – masing.

Untuk teori keunggulan komparatif, mari kita kemudian melihat negara C dan D. Negara C unggul di seluruh bidang dari negara D, namun mereka masih  tetap bisa untuk melakukan perdagangan. Hal tersebut dengan cara membandingkan dari efektivitas produksi mereka.

Bayangkan apabila tiap-tiap negara hanya bisa atau dapat memilih antara mesin atau juga buah untuk diproduksi. Untuk perbandingan efektivitas produksi, 1 mesin pada negara C sebanding yakni dengan 5 buah. Sedangkan di negara D1 mesin itu sebanding dengan 10 buah. Hal tersebut didapat yakni dengan membagi jumlah produksi yang paling besar tersebut dengan jumlah produksi yang paling kecil.

Dari komparasi tersebut negara C tersebut lebih efektif di dalam membuat mesin. Hal tersebut disebabkan karna hanya mengorbankan produksi 5 buah untuk dapat membuat 1 mesin dibandingkan negara D yang kemudian harus mengorbankan produksi 10 buah untuk membuat 1 mesin.

Jadi C tersebut dapat atau bisa ekspor mesin, sedangkan untuk D itu lebih baik fokus membuat buah serta juga membeli mesin dari C. Di sisi lain, disebabkan karna C fokus pada mesin, D kemudian dapat atau bisa menjual buahnya pada C.


Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Nah, dari melihat pengertian serta teori perdagangan Internasional, kita dapat atau bisa membayangkan apa yang mendorong serta juga mempengaruhi perdagangan internasional. Dibawah ini merupakan faktor – faktor diantaranya sebagai berikut :

  1. Ketersediaan sumber daya alam
  2. Faktor keefektifan produksi
  3. Kebutuhan barang dalam negeri
  4. Mendapatkan keuntungan dari negara lain
  5. Keinginan menjalin relasi dengan negara lain

Bentuk Perdagangan Internasional dan Contohnya

Untuk jenis perdagangan internasional tersebut dapat atau bisa berbentuk, seperti berikut :

  1. Perdagangan bilateral, perdagangan ini kemudian meliputi 2 negara saja. Contohnya ini merupakan perjanjian antara Indonesia serta Jepang seperti yang dijelaskan sebelumnya.
  2. Perdagangan regional, perdagangan yang kemudian dilakukan negara – negara di dalam kawasan tertentu. Hal tersebut dapat atau bisa dilihat di dalam organisasi antar negara seperti halnya ASEAN serta Uni EROPA.
  3. Perdagangan multilateral, ini merupakan perdagangan yang dilakukan antar negara yang kemudian tidak dibatasi lokasi. Hal tersebut biasanya dilakukan antar anggota dari organisasi negara internasional seperti misalnya IMF serta WTO.

Manfaat perdagangan internasional

Adapun manfaat dari perdagangan internasional, ini diantaranya :

  1. Memperoleh barang yang tidak bisa atau dapat diproduksi di negara sendiri, Masyarakat negara Indonesia bisa atau dapat mengkonsumsi kurma meskipun kurma tersebut tidak dapat atau bisa tumbuh di Indonesia
  2. Memperluas pasar sehingga hal tersebut akan meningkatkan efisiensi produksi, Dengan adanya perdagangan internasional tersebut maka pasar di dalam barang yang diproduksi pada sebuah negara akan bertambah sehingga hal tersebut akan berdampak di dalam meningkatkan skala ekonomis sehingga biaya produksi tersebut semakin murah
  3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, Meskipun A negara bisa atau dapat memproduksi barang X yang kemudian juga diproduksi di negara B, negara A tersebut bisa atau dapat melakukan spesialisasi pada barang lain yang lebih efisien diproduksi serta juga mengimpor barang X dari negara B.
  4. Sebagai sumber devisa negara, Adanya perdagangan internasional tersebut akan memberikan suatu devisa pada negara yang kemudian menjual barang ke luar negeri. Devisa tersebut bisa atau dapat dipakai untuk membeli barang dari luar negeri yang kemudian digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
  5. Mendorong alih teknologi, Dengan dilakukanya perdagangan dengan negara maju, negara berkembang tersebut bisa atau dapat mempelajari teknologi yang dipakai, sehingga kemudianmendorong peningkatan pengetahuan akan adanya teknologi di negara berkembang.

Jenis Perdagangan Internasional

Terdapat beberapa jenis perdangan internasional yang kemudian dilakukan antar negara ataupun juga sekelompok negara. Mengacu pada pengertian perdagangan internasional di atas, dibawah ini merupakan beberapa jenisnya adalah sebagai berikut:

  1. Ekspor dan Impor

    Terdapat dua cara untuk melakukan ekspor, diantaranya ekspor biasa (dengan melalui ketentuan yang berlaku) serta juga ekspor tanpa L/C (barang boleh dikirim dengan melalui izin departemen perdagangan).

  2. Barter

    Saat ini, barter(pertukaran barang sama barang) ini pun juga masih sangat sering dilakukan di dalam perdagangan internasional. Jenisnya pun juga meliputi seperti switch barter,  direct barter, counter purchase serta juga bay back barter.

  3. Konsinyasi

    Konsinyasi ini ialah suatu penjualan yakni dengan pengiriman suatu barang itu ke luar negeri yang mana barang tersebut belum ada pembeli tertentu pada luar negeri. Penjualannya tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan melalui pasar bebas atau pun juga bursa dagang dengan cara lelang

  4. Package Deal

    Perdagangan yang kemudian dilakukan dengan melalui perjanjian dagang disebut juga dengan trade agreement dengan negara lain.

  5. Border Brossing

    Perdagangan yang kemudian muncul dari 22 negara yang saling berdekatan yakni di dalam memudahkan penduduknya untuk dapat saling melaksanakan transaksi.


Contoh Perdagangan Internasional

Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut :

AFTA (ASEAN Free Trade Area)

AFTA atau Asean Free Trade Area ini merupakan sebuah kerjasama yang dihasilkan dari kesepakatan serta juga persetujuan antara kelompok negara di Asia Tenggara di dalam sektor perdagangan produk lokal. Indonesia pun juga adalah bagian atau anggota dari AFTA, tak hanya Indonesia saja, negara lainnya pun seperti SingapuraMalaysia, Thailand, Vietnam, Brunai, Philipina,  serta juga negara Asia Tenggara lainnya.


APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)

Asia-Pacific Economic Cooperation atau di dalam Bahasa Indonesia artinya adalah Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik ini adalah sebuah organisasi kerjasama yang dibentuk oleh negara Asia-Pasifik. APEC ini kemudian dibentuk di tahun 1989.

APEC merupakan organasasi antar negara Asia-Pasifik di dalam sektor ekonomi dengan tujuannya ialah meningkatkan kerjasama serta perdagangan bebas diwilayah Asia Pasifik. Dengan demikian, APEC tersebut menjadi salah satu contoh dari perdagangan internasional.


NAFTA (North America Free Trade Area)

NAFTA ini merupakan singkatan dari North America Free Trade Area atau di dalam Bahasa Indonesia memiliki artinya yakni Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara. NAFTA tersebtu ialah suatu organisasi ekonomi di dalam sektor perdagangan internasional.

NAFTA tersebut dibentuk ditahun 1994 dengan tiga negara anggota diantaranya Amerika Serikat, Kanada sertaMeksiko. NAFTA tersebut memiliki untuk dapat mengontrol kegiatan atau aktivitas ekonomi di wilayah Amerika Utara.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Perdagangan Internasional, Bentuk, Jenis, Teori, Faktor, dan Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *