Pondoksalam – Secara bahasa multikulturalisme ini berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata multi serta kultural. Multi ini artinya banyak / lebih dari satu sedangkan untuk kultural artinya adalah budaya. Jadi multikultural ini adalah budaya yang banyak atau lebih dari satu.
Sedangkan secara istilah multikulturalisme ini ialah suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan pandangan seseorang mengenai ragam kehidupan di dunia.
Multikulturalisme tersebut juga dapat atau bisa disebut sebagai kebijakan kebudayaan yang menekankan mengenai penerimaan terhadap adanya keragaman serta segala macam budaya (multikultural) yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan ini kemudian menyangkut nilai – nilai, norma – norma, sistem, budaya, kebiasaan, adat istiadat, dan politik yang dianut oleh mereka.
Jenis Multikulturalisme
Multikulturalisme ini kemudian terbagi menjadi 5 jenis, diantaranya sebagai berikut :
1. Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme akomodatif inikemudian meliputi masyarakat yang mempunyai kultur dominan yang membuat penyesuaian serta akomodasi – akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat di sini merumuskan serta juga menerapkan hukum, undang – undang, serta ketentuan – ketentuan yang sensitif itu dengan secara kultural.
Masyarakat tersebut juga memberikan kebebasan kepada kaum minoritas guna mempertahankan serta juga mengembangkan kebudayaan meraka.Begitupun sebaliknya, kaum minoritas pun juga tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme akomodatif ini kemudian diterapkan di beberapa negara di Eropa.
2. Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme otonomis ini kemudian meliputi masyarakat plural yangmana kelompok – kelompok kultural utama berusaha untuk mewujudkan kesetaraan atau juga equality.
Mereka menantang kelompok dominan serta juga berusaha menciptakan suatu masyarakat yang mana seluruh kelompok tersebut dapat atau bisa eksis secara sejajar.
3. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Multikulturalisme interaktif atau juga kritikal meliputi masyarakat plural yangmana kelompok – kelompok kultural tidak terlalu terfokus atau juga concern dengan kehidupan kultural otonom.
Mereka lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan serta juga menegaskan perspektif – perspektif distingtif mereka sendiri.
4. Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme isolasionis ini kemudian mengacu pada masyarakat yang mana berbagai kelompok kultural tersebut menjalankan hidup dengan secara otonom serta terlibat di dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lainnya.
5. Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme kosmopolitan ini kemudian mencakup usaha penghapusan batas – batas kultural guna menciptakan masyarakat yang tidak lagi terikat dengan budaya tertentu.
Dan sebaliknya, secara bebas kemudian terlibat di dalam percobaan – percobaan interkultural serta sekaligus mengembangkan kehidupan kultural dengan secara masing – masing.
Unsur Multikulturalisme
Terdapat beberapa unsur multikulturalisme, khususnya di Indonesia. Dibawah ini merupakan unsur – unsur multikulturalisme yang ada di Indonesia :
- Suku Bangsa
Suku bangsa di Indonesia ini sangatlah banyak dan beragam, yang dimulai dari Sabang sampai Merauke. - Ras
Ras di Indonesia ini muncul disebabkan karna adanya pengelompokan besar manusia yang mempunyai ciri biologis, seperti misalnya warna rambut, ukuran tubuh, warna kulit, dan lain sebagainya. - Agama dan Keyakinan
Agama serta keyakinan di Indonesia juga cukup beraneka ragam, mulai dari agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, dan juga kong hu cu. - Ideologi
Ideologi ini kemudian mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tingkah laku. - Politik
Politik ini adalah usaha di dalam menegakkan ketertiban sosial. - Tata Krama
Tata krama ini adalah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, sopan santun, tegur sapa, ucap serta cakap sesuai dengan kaidah ataupun norma tertentu. - Kesenjangan Sosial
Adanya penggolongan manusia berdasarkan kasta. - Kesenjangan Ekonomi
Adanya penghasilan yang berbeda antar manusia.
Ciri Multikulturalisme
Adapun Ciri atau karakteristik dari masyarakat multikulturalisme diantaranya ialah sebagai berikut ini :
- Mengalami segmentasi di dalam gologan atau kelompok dengan sub kebudayaan yang berbeda.
- Memiliki struktur sosial yang terbagi menjadi lembaga-lembaga nonkomplementer.
- Rendahnya konsensus diantara anggota kelembagaan.
- Relatif sering terjadi konflik ataupun juga perdebatan.
- Integrasi cenderung terjadi disebabkan karna paksaan.
- Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain.
Alasan dari Multikulturalisme
Multikulturalisme ini juga terjadi pasti ada sebabnya. Dibawah ini merupakan beberapa sebab dari terjadinya multikulturalisme :
- Faktor geografis
Di dalam suatu daerah yang mempunyai kondisi geografis berbeda pasti akan terdapat perbedaan di dalam masyarakatnya. - Faktor iklim
Di dalam suatu daerah yang mempuynyai kondisi iklim berbeda pun juga pasti akan terdapat perbedaan di dalam masyarakatnya. - Pengaruh budaya asing
Masyarakat yang sudah atau telah mengetahui budaya asing kemungkinan besar juga akan bisa terpengaruh dengan kebiasaan budaya asing tersebut.
Konsep Multikulturalisme
Konsep mutikulturisme ini merupakan sebuah pandangan dunia yang pada akhirnya diimplementasikan di dalam kebijakan.
Kebijakan ini tentang kesediaan di dalam menerima kelompok lain dengan secara sama sebagai suatu kesatuan, tanpa kemudian memperdulikan perbedaan dari adanya budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.
Bentuk Masyarakat Multikulturalisme
Bentuk masyarakat multikulturalisme ini pun juga terbagi menjadi 5 bentuk, diantaranya sebagai berikut :
1. Primordialisme
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau pun paham yang memegang teguh pada segala macam hal yang sudah ada sejak kecil.Pandangan ini kemudian bisa berupa kepercayaan, tradisi, adat istiadat, ataupun juga segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan hidup pertama seorang individu.
Primordialisme ini juga mempunyai fungsi di dalam melestarikan budaya kelompoknya.Namun primordialisme ini pun juga bisa saja membuat seorang individu atau juga kelompok itu memiliki sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme sendiri merupakan sikap yang cenderung bersifat subyektif di dalam memandang budaya orang lain.Mereka ini akan sulit untuk menerima paham lain selain paham yang sudah mereka bawa sejak kecil. Jadi primordialisme tersebut bisa atau dapat diartikan dengan suatu kepercayaan yang melekat.
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme ini adalah anggapan suatu kelompok sosial bahwa kelompok nya sendiri lah yang paling unggul daripada kelompok lain.
Mereka ini akan sulit menerima paham lain selain paham yang sudah mereka bawa sejak kecil (primordialisme).
Jadi etnosentrisme ini kemudian bisa atau dapat diartikan dengan anggapan dari kelompok sosial bahwa kelomopoknya adalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lain.
3. Interseksi
Interseksi adalah suatu pertemuan atau juga titik potong yang dikenal yakni sebagai suatu golongan etnik yang majemuk di dalam sosiologi.Interseksi ini pun juga merupakan pertemuan atau juga persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi.
Baik itu berupa suku, agama, kelas sosial, jenis kelamin, serta lain sebagainya di dalam suatu masyarakat majemuk di dalam sosiologi.Interseksi tersebut kemudian akan terbentuk dengan melalui interaksi sosial atau pun juga pergaulan yang intensif dari para anggotanya.
Interaksi sosial tersebut akan terbentuk dengan melalui sarana pergaulan di dalam kebudayaan manusia, diantaranya ialah bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah, dan lain sebagainya.
Jadi interseksi ini kemudian bisa diartikan dengan masyarakat yang terdiri atas banyak suku, budaya, agama, ras, serta lainnya yang kemudian berbaur menjadi satu kesatuan di dalam komunitas tertentu.
4. Konsolidasi
Konsolidasi ini adalah suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang sudah diyakini menjadi semakin kuat.
Konsolidasi ini pun juga merupakan suatu proses penguatan yang dilakukan guna memberikan tambahan keimanan untuk seseorang atas apa yang sudah seseorang yakini.
Jadi konsolidasi tersebut bisa diartikan sebagai penguatan atas apa yang telah ada dan melekat pada dirinya.
5. Politik Aliran
Politik aliran ini adalah suatu kelompok masyarakat yang kemudian tergabung ke dalam ormas (organisasi masyarakat ) yang mempunyai suatu pemersatu.
Pemersatu ini dapat berupa seperti partai politik yang terdapat di dalam suatu negara.
Politik aliran ini pun merupakan suatu organisasi masyarakat yang dipakai guna memelihara serta menyejahterakan anggota masyarakatnya.
Jadi politik aliran tersebut bisa atau dapat diartikan dengan partai politik yang mempunyai dukungan dari organisasi masyarakat yakni sebagai pembangun kekuatan di dalam pemilihan umum.
Faktor Masyarakat Multikultural di Indonesia
Ada beberapa faktor masyarakat multikultural yang ada di Indonesia, diantaranya ialah sebagai berikut ini :
1. Faktor Geografis
Letak geografis Indonesia yang terletak di antara 2 benua serta 2 samudra ini mengakibatkan Indonesia menjadi tempat singgah oleh berbagai suku bangsa dari penjuru dunia.
Dengan letak geografis tersebutlah Indonesia juga dijadikan sebagai jalur perdagangan internasional.
Dengan demikian banyak negara – negara asing yang kemudian datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang, seperti Arab, India, China, serta lainnya.
Hal inilah yang kemudian menambah budaya asing masuk ke Indonesia serta terciptanya masyarakat multikultural.
2. Faktor Iklim
Karena adanya iklim yang juga berbeda di Indonesia maka pola di dalam penghidupan, tatanan sosial, mata pencaharian, serta tipe masyarakatnya pun juga ikut berbeda.
Misalnya serprti orang yang hidup diperkotaan mayoritas orangnya akan bekerja di kantor atau juga perusahaan.
Sedangkan orang yang hidup di pesisir pantai maka tentu mayoritas orangnya itu akan bekerja sebagai nelayan ataupun pedagang ikan.
3. Faktor Sejarah Indonesia
Faktor sejarah Indonesia ini merupakan salah satu faktor di mana negara lain ingin mempunayi apa yang dihasilkan oleh Indonesia, dalam hal ini adalah rempah – rempah.
Maka banyak negara asing yang kemudian menjajah Indonesia, seperti Jepang, Belanda, Inggris, dan Portugis.
Anggota negara itu tinggal cukup lama di Indonesia bahkan mereka juga ada yang sampai menikah dengan anggota negara Indonesia.
Hal ini lah yang juga menambah kekayaan budaya serta ras yang ada di Indonesia.
4. Faktor Suku Bangsa dan Budaya
Indonesia mempunyai suku bangsa serta budaya yang banyak dan sangat beraneka ragam. Hal tersebut juga yang menjadikan masyarakatnya ini menjadi multikultural.
Suku bangsa serta budaya di indonesia dapat berupa :
- Bahasa daerah
- Lagu daerah
- Tarian daerah
- Kesenian daerah
- Makanan khas daerah
- Adat istiadat
- Pakaian adat
- Rumah adat
- Alat musik
- Senjata tradisional
5. Faktor Ras
Terdapat 3 ras di Indonesia yang menjadikan masyarakat indonesia ini menjadi multikultural, diantaranya :
- Ras Mongoloid,
Memiliki ciri dengan warna kulit yakni sawo matang, berambut lurus, berbulu badan sedikit, serta juga bermata sipit. - Ras Negroid,
Memiliki ciri dengan warna kulit yang hitam, bibir tebal, berambut keriting serta berkelopak mata lurus. - Ras Kaukasoid
Memiliki ciri dengan warna kulit yang putih, berhidung mancung, warna rambut pirang hingga coklat serta berkelopak mata lurus.
6. Faktor Fisik dan Geologi
Struktur geologi Indonesia yang terletak diantara 3 lempeng yang berbeda, diantaranya Asia, Australia, dan Pasifik.
Hal tersebut juga yang menjadikan Indonesia ini menjadi negara kepulauan yang mempunyai beberapa tipe geologi, seperti tipe Asiatis, tipe peralihan, serta tipe Australis.
Dengan demikian maka kehidupan masyarakat dari tiap-tiap pulau juga akan berbeda – beda sesuai dengan kondisi pulauanya.
Misalnya orang yang berada di pulau kecil itu akan mengalami kesulitan pada sumber daya alam.
Sedangkan orang yang berada di pulau besar mereka ini mempunyai banyak sumber daya alam.
Hal ini yang membuat budaya pada tiap-tiap pulau berbeda pula.
7. Faktor Agama dan Kepercayaan
Agama serta juga kepercayaan di Indonesia pun juga menjadi salah satu faktor masyarakat multikultural.
Pasalnya agama serta kepercayaan di Indonesia cukup beraneka ragam, mulai dari agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, hingga kong hu cu.
Contoh Multikulturalisme
Ada banyak sekali contoh dari multikulturalisme, diantaranya ialah sebagai berikut ini :
- Menghargai antar umat beragama.
- Menghadiri undangan yang diberikan kelompok dari suku lain.
- Masyarakat daerah yang bisa menerima kebudayaan dari daerah lain.
- Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut.
- Tidak menyinggung ras.
- Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.
- Peraturan anti diskriminasi di dalam penggunaan fasilitas publik.
- Mau berbaur antara satu kelompok dengan yang lain tanpa kemudian memperhatikan latar belakang orang tersebut.